REVOLUSI
INOVASI GLOBAL DAN PERANAN PENTING INFORMASI DAN TEKNOLOGI
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peran
teknologi informasi dan sistem informasi yang handal tidak lagi diragukan dalam
menunjang kemampuan setiap perusahaan untuk memenangkan persaingan usaha. Di
zaman sekarang yang ketat dalam hal persaingan bisnis, daya saing yang
merupakan tujuan utama perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan sistem
informasi. Dengan sistem informasi yang memadai terbukti dapat mendukung
perbaikan kinerja perusahaan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada konsumen
dapat disediakan dengan sebaik-baiknya sehingga sistem yang ditunjang oleh
jaringan teknologi ini dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Sistem
informasi dianggap menjadi hal penting dalam manajemen perusahaan yang dituntut
efisien dalam pekerjaannya. Tingkat
keterlibatan sistem informasi bisnis berbasis komputer pun semakin lama semakin
luas dan berkembang.
Penggunaan sistem
informasi yang akan ditinjau pada pembahasan ini terkait dengan penggunaan informasi teknologi dalam renovasi inovasi
global. Perkembangan
teknologi informasi yang sedemikian pesatnya memicu untuk melakukan
inovasi-inovasi baru yang dapat membantu untuk memudahkan mendapatkan
informasi. Dan ini mendorong perusahan-perusahaan melakukan renovasi dan
inovasi dalam proses produksi, penjualan, pemasaran, dan distribusi dengan
melibatkan peranan teknologi informasi. Penggunaan informasi teknologi dalam
bisnis memudahkan setiap pelaku bisnis dan menciptakan efesiensi serta
efektivitas bagi perusahaan sehingga dengan penggunaan informasi teknologi
perusahaan mampu menciptakan keunggulan kompetitif dan mampu bersaing dalam
pasar global.
1.2 Tujuan
Berdasarkan
latar belakang, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi peranan
informasi teknologi dalam renovasi inovasi global dalam perusahaan dan
menganalisis dampak yang ditimbulkan dengan adanya informasi teknologi.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem
Informasi Manajemen
Kebutuhan perusahaan
yang semakin beragam membuat banyak perusahaan semakin sadar akan pentingnya
mengelola perusahaan secara efisien. Asosiasi Perajin Kulit Indonesia (APKI)
bertujuan agar perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak
dibidang kerajinan kulit, baik dalam hal mendapatkan laba perusahaan (secara
materi), maupun untuk mencapai kepuasan pelanggan (secara psikologis). Namun,
tentunya tidak mudah untuk mencapai efisiensi bisnis, mengingat banyaknya
hambatan yang akan dialami oleh perusahaan. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan
teknologi informasi. Tidak hanya sebatas itu, penggunaan perangkat tersebut
juga harus dibarengi dengan sistem yang terencana dengan baik.
Sistem
Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem
informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan
menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
Tujuan SIM, yaitu:
ü
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam
perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen.
ü
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
ü
Menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer
dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi
manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi
manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan
masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam
dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian
dan pengambilan keputusan). Semua sistem Informasi memiliki tiga unsur atau
kegiatan utama, yaitu (Ismail, 2004) :
ü Menerima data sebagai masukan ( input)
ü Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data,
pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
ü Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun komputer.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah
sistem informasi dan memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi.
Menurut O’brien (2006) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut
komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi
dalam organisasi seperti pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi
Peranan SIM dalam Bisnis dan
Industri
Terdapat 3 peran utama
sistem informasi dalam bisnis yaitu :
ü Mendukung proses bisnis dan operasional
ü Mendukung pengambilan keputusan
ü Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
Gambar 2.2 Tiga Peran Utama Sistem Informasi
Pemanfaatan SIM dalam Bisnis dan
Industri
Aplikasi bisnis dari sistem informasi telah berkembang secara pesat dari tahun ke tahun seperti terlihat pada tabel di bawah :
Tabel 2.1 Perkembangan Peranan SI dalam Bisnis dan
Manajemen
Pengembangan solusi
Information System untuk mengatasi problem bisnis merupakan kewajiban para
profesional bisnis sekarang. Karena lingkungan bisnis terus berkembang, maka
solusi bisnis di masa lalu mungkin perlu mengalami pengembangan sehingga tetap
up-to-date. Pengembangan SI pada dasarnya melibatkan beberapa tahap yang
berulang (siklus) yaitu :
Gambar 2.3 Tahap/Siklus Pengembangan Sistem
Informasi
2.2 Teknologi
Informasi
Teknologi Informasi
adalah teknologi yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan
dan penyebaran informasi. Teknologi Informasi terdiri dari hardware dan
software. Hardware dapat berupa computer, laptop atau notebook dilengkapi
dengan perangkat pendukungnya seperti printer, jaringan, infocus, modem, LAN
dan lain-lain. Sementara software adalah aplikasi-aplikasi dan system yang
digunakan. Jenis aplikasi misalnya Microsoft, Oracle. Jenis system misalnya
Microsoft Windows, Linux, Sun Solaris.
Saat ini teknologi informasi berkembang sangat cepat.
Hampir semua bidang
kehidupan dan industri sudah tersentuh
oleh teknologi informasi, baik itu entertainment, kesehatan, pendidikan,
asuransi, bank dan bahkan untuk pemerintahan pun teknologi informasi sudah
banyak digunakan. Salah satu kemajuan teknologi informasi adalah internet.
Internet saat ini merupakan fenomena yang mempunyai pengaruh luar biasa
terhadap perkembangan perusahaan.
Teknologi Informasi bagi
suatu perusahaan adalah hal yang sangat penting. Dengan penerapan teknologi
informasi secara tepat suatu perusahaan dapat memiliki competitive advantage dalam industrinya. Teknologi Informasi
semakin membuka kemungkinan bagi perusahaan untuk mengembangkan dan memperluas
bisnisnya. Bagi perusahaan yang ingin bersaing dan maju, Teknologi Informasi
tampaknya merupakan suatu kepentingan yang tidak bisa dihindarkan. Teknologi Informasi
tampaknya bukan hanya merupakan suatu alat pendukung tetapi sudah merupakan
alat utama.
2.2.1 Lingkup Teknologi
Informasi
Secara garis besar
teknologi informasi dapat dikelompokan menjadi 2 bagian: Perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras menyangkut
pada peralatan-peralatan yang bersifat fisik, seperti memori, printer dan
keyboard. Adapun perangkat lunak terkait dengan instruksi-instruksi untuk
mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi-instruksi
tersebut. O’Brien (2006) membagi
teknologi informasi menjadi 6 kelompok yaitu :
ü Teknologi masukan (input technology).
ü Teknologi keluaran (output technology)
ü Teknologi perangkat lunak (software technology)
ü Teknologi penyimpan (strorage technology)
ü Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology)
ü Mesin pemroses (processing
machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU.
Supaya informasi bisa
diterima oleh pemakai yang membutuhkan, informasi perlu disajikan dalam
berbagai bentuk. Dalam hal ini teknologi keluaran mempunyai andil yang cukup
besar. Pada umumnya informasi disajikan dalam monitor, namun kadang kala
pemakai menginginkan informasi yang tercetak dalam kertas (hard copy) pada keadaan seperti ini ,piranti printer menentukan
kualitas cetakan. Untuk menciptakan informasi diperlukan perangkat lunak atau
sering disebut program. Program adalah sekumpulan instruksi yang digunakan
untuk mengendalikan perangkat keras komputer.
Teknologi penyimpan
menyangkut segala peralatan yang digunakan untuk menyimpan data. Tape, hard disk, disket, dan
zip disk merupakan contoh media untuk menyimpan data. Teknologi telekomunikasi
merupakan teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh. Internet dan ATM
merupakan contoh teknologi yang memanfaafkan teknologi komunikasi. Mesin
pemroses adalah bagian penting dalam teknologi informasi yang berfungsi untuk
mengingat data/program (berupa komponen memori) dan mengeksekusi program
(berupa komponen CPU).
2.2.2 Peranan Teknologi
Informasi
Peranan teknologi
informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi
informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan
bisnis,memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada
struktur,operasi dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini berbagai
kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Pengambilan uang melalui ATM (anjungan
tunai mandiri), transaksi melalui internet yang dikenal dengan E-Commerce atau perdagangan elektronik,
transfer uang melalui E-Banking yang dapat dilakukan dirumah merupakan sejumlah
contoh hasil penerapan teknologi informasi.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa :
ü Teknologi informasi
menggatikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi
terhadap suatu tugas atau proses.
ü Teknologi memperkuat peran
manusia,yakni dengan menyajikan suatu tugas atau proses.
ü Teknologi informasi
berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia.
Dalam hal ini teknoplogi
berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau
proses. Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi
dibidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan
untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif,mengurangi
biaya,meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan.
III.
PEMBAHASAN
Terjemahan Kasus
REVOLUSI
INOVASI GLOBAL DAN PERAN PENTING IT
MIT Erik Brynjolfsson memiliki teori baru tentang
bagaimana perusahaan-perusahaan terkemuka memanfaatkan TI untuk membuka
gelombang inovasi belum pernah terjadi sebelumnya - dan menciptakan kembali R
& D.
Untuk semua kesalahan dan kekurangan - kompleksitas, biaya, kerapuhan, dan
variabilitas pelarian nya - teknologi informasi strategis yang diterapkan telah
menjadi alat utama dengan mana perusahaan-perusahaan terkemuka di banyak
industri telah mulai memisahkan diri dari pesaing, kata MIT profesor dan ahli
IT global Erik Brynyolfsson. mungkin hanya sedikit dari nilai bisnis TI-driven
masih harus direalisasikan.
Sebagai Brynjolfsson (Brin-YOLF-anak) melihat itu, di samping tingkat
permukaan perbaikan operasional dan keuangan TI telah membantu untuk membuat
beberapa tambahan yang kurang jelas, tetapi sangat berharga bagi proses dicari
setiap CEO ingin menguasai: inovasi . "TI adalah berangkat revolusi dalam
inovasi pada empat dimensi secara bersamaan:. Pengukuran, eksperimen, berbagi
dan replikasi Masing-masing adalah penting dalam dan dari dirinya sendiri,
tetapi, lebih mendalam, mereka saling memperkuat Mereka memperbesar dampak satu
sama lain.. .. Dengan melakukan keempat perubahan ini bersama-sama, perusahaan,
pada dasarnya, menciptakan jenis baru dari R & D. "
Ini
adalah persis jenis temuan yang perlu disebarkan lebih luas di masa menantang
hari ini ekonomi sebagai berburu kambing hitam mengintensifkan: Mengapa kita
harus menghabiskan begitu banyak pada TI? Kita tidak bisa mengukur ROI, jadi
bagaimana kita tahu apa yang kita mendapatkan? Tidak harus semua sistem telah
mampu memberitahu kita bahwa penurunan itu akan datang? TI hanyalah sebuah
pusat biaya - mengapa kita tidak hanya menyingkirkan sakit kepala keseluruhan
dan outsource ke seseorang yang akan melakukan pekerjaan jauh lebih baik selama
setengah biaya?
Jadi mari kita lihat ini dari perspektif yang berlawanan, yang merupakan
salah satu yang Brynjolfsson mengambil: bagaimana perusahaan bisa memanfaatkan
aset TI mereka dan output dari aset-aset untuk nilai maksimum? Dalam artikel Review,
jejak Brynjolfsson pertanyaan itu melalui empat dimensi pengukuran, eksperimen,
berbagi, dan replikasi - dan untuk masing-masing empat elemen saya telah
diekstraksi kutipan dari komentarnya.
1)
Pengukuran "Ini lebih seperti pengukuran radikal
ditingkatkan, melalui penggunaan dari apa yang saya panggilan data nano,".
Katanya dalam artikel Review. "Itu termasuk data clickstream,
Google tren, rinci data e-mail, miliaran dan triliunan bit informasi yang
terlempar oleh sistem perencanaan perusahaan. Bahkan tanpa upaya sadar pada
bagian dari desainer, informasi ini hanya dihasilkan. Tapi dengan
mempelajari data ini sangat hati-hati, perusahaan dapat memiliki pengetahuan
lebih baik tentang pelanggan mereka, proses bisnis mereka, kualitas produk
mereka, dan cacat rantai pasokan mereka. Bidang intelijen bisnis telah
memanfaatkan ledakan data. "
2)
Eksperimen. "Eksperimen berbasis TI yang paling jelas di
perusahaan-perusahaan seperti Amazon, yang secara teratur melakukan apa yang
disebut" percobaan A / B, "tes dari halaman Web-nya yang memberikan
versi yang berbeda dari halaman yang sama pada waktu yang sama untuk pengunjung
yang berbeda , pemantauan pengalaman pelanggan dan tindak lanjut. Google, sama,
tidak 200 hingga 300 percobaan pada setiap hari tertentu. Tapi itu juga cukup
umum di perusahaan katalog, seperti perusahaan kartu kredit dan perusahaan
direct mail, dan bahkan di bata mainstream dan perusahaan mortir seperti rantai
kasino Harrah itu ... Dan itu, tentu saja, adalah standar emas untuk dapat
memiliki pengetahuan ditindaklanjuti tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam
bisnis Anda, apa inovasi membayar off dan mana yang tidak. "
3)
Berbagi. "Kita sering memikirkan inovasi besar, seperti
penemuan bola lampu, seperti apa yang mendorong pertumbuhan ekonomi," kata
Brynjolfsson dalam artikel Review. "Tapi sama pentingnya, dan
mungkin lebih penting, adalah 1.001 inovasi kecil yang manajer bisnis reguler
dan pekerja lini lakukan setiap hari di pekerjaan mereka Jika kita dapat
menemukan cara yang lebih efektif untuk berbagi mereka mikro-inovasi dengan
satu sama lain sehingga. Setiap orang doesn 't harus menemukan kembali roda
atau menemukan kembali rutinitas printer, maka kita akan jauh lebih mungkin
untuk bisa mendapatkan kecepatan yang lebih cepat, lebih stabil pertumbuhan
ekonomi -. dan keunggulan kompetitif ditingkatkan untuk perusahaan yang membuat
itu mudah "
4) Replikasi. "Namun, apa yang kita juga lihat adalah bahwa proses bisnis itu sendiri dapat direplikasi dengan memanfaatkan teknologi informasi Sebuah contoh yang bagus adalah apa yang Andrew McAfee pada kami. Pusat Bisnis Digital dijelaskan dalam penelitian tentang CVS. Perusahaan menerapkan sebuah bisnis ditingkatkan proses untuk obat resep memesan di salah satu apotek, yang meningkatkan kepuasan pelanggan secara signifikan Tapi apa yang terjadi berikutnya adalah apa yang benar-benar penting.. mangers mengambil bahwa proses bisnis dan tertanam dalam sebuah sistem informasi perusahaan teknologi, dan kemudian mereka direplikasi ke 4.000 apotek lain di 4.000 toko CVS lain dalam setahun Kita. melihat bahwa tidak hanya di ritel tetapi juga di bidang manufaktur, perbankan, di industri setelah industri. "
Argmen Brynjolfsson adalah menarik dalam
beberapa hal tetapi terutama untuk perselisihan tak tahu malu bahwa TI tidak
hanya membawa beratnya sendiri dalam dekade terakhir tetapi itu sudah
memberikan jauh nilai lebih dan perbaikan dan kemampuan dari kebanyakan
perusahaan bersedia atau mampu memahami - dan tren itu, katanya, akan terus:
"Apa yang kita akan lihat dalam dekade mendatang adalah perusahaan yang
seluruh budaya didasarkan pada perbaikan berkelanjutan dan eksperimentasi -
bukan hanya proses tertentu, tapi seluruh jalan perusahaan berjalan," kata
Brynjolfsson dalam artikel. "Saya pikir revolusi ini dapat cukup
dibandingkan dengan revolusi ilmiah yang terjadi berabad-abad lalu revolusi
besar dalam ilmu pengetahuan hampir selalu didahului oleh revolusi besar dalam
pengukuran.. Manajemen historis tidak memiliki jenis pengukuran hati-hati atau
eksperimen. Tapi waktu itu kita mengejar ketinggalan. "
Memang
- waktu untuk banyak perusahaan tidak hanya untuk mengejar, tetapi untuk
mendorong ke depan. Untuk CIO, yang berarti memanfaatkan Brynjolfsson
pemikiran-kepemimpinan penuh advokasi sini: mengemudi gagasan bahwa sistem TI
dan proses yang bertanggung jawab CIO tidak hanya perangkat linier dan
mekanistik yang dapat menangani banyak transaksi, tetapi dapat membantu
menciptakan ide-ide dan wawasan yang meningkatkan keterlibatan pelanggan dan
kemudian meningkatkan pendapatan.
Seperti
Brynjolfsson mengatakan dalam komentarnya menyimpulkan: "Dan ketika
sejarawan melihat kembali pada era ini, saya pikir banyak orang akan menyebutnya
bukan hanya Resesi Besar, tapi mungkin Restrukturisasi Besar karena cara bahwa
bisnis mengubah cara mereka bekerja dan karena peran sentral bahwa TI telah di
mengemudi beberapa perubahan. "
PERTANYAAN
KASUS
- Bagaimana informasi dan teknologi berkontribusi
pada kesuksesan bisnis pada perusahaan seperti yang digambarkan di kasus?
Jelaskan contoh dari setiap perusahaan yang menjelaskan bagaimana
teknologi yang diimplementasikan menjadi penyebab peningkatan kinerja?
Amazon.com
adalah toko online yang menjual buku, film, permainan, DVD, CD musik, perangkat
lunak komputer, dan barang-barang lainnya. Amazon.com merupakan toko online
terbesar untuk saat ini. Didirikan pada Mei 1994 di Manhattan oleh Jeffrey
(Jeff) P. Bezos.
Teknologi
informasi (TI) dimanfaatkan dari sisi “experimentation”, membantu Amazon
meningkatkan jenis dan jumlah informasi yang didapat dari pengunjung situs
web-nya, sehingga membuat pengunjung situs web mudah untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan, sehingga memperbesar peluang terjadinya penjualan.
Amazon
secara berkala melaksanakan “A/B experiments”, yang merupakan pengujian
atas halaman web yang memberikan versi yang berbeda dari 1 halaman pada
satu waktu tertentu kepada pengunjung situs web, sembari memonitor aktivitas
yang dilakukan pengunjung/pelanggan. A/B experiment dapat membantu perusahaan
untuk menentukan elemen di dalam halaman web yang dapat membantu kinerja dari
halaman web dan mana yang tidak, berdasarkan atas aktivitas pengunjung halaman
web.
Contoh
lain dari Amazon yaitu pemanfaatan teknologi cloud computing
(komputasi awan) berupa penyediaan jasa Amazon Web Services (AWS).
Komputasi awan adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait TI
disajikan sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat
Internet (“di dalam awan”) tanpa perlu mengetahui apa yang ada didalamnya,
memiliki keahlian tinggi, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur
teknologi di belakangnya.
Dengan
AWS pelanggan mendapatkan layanan komputasi, penyimpanan data, dan layanan
lainnya-serta memperoleh akses ke layanan infrastruktur TI sesuai tuntutan
bisnis. Pelanggan memiliki fleksibilitas untuk memilih mana platform
pengembangan atau model pemrograman yang paling tepat untuk bisnisnya. Daya
tarik AWS adalah pelanggan hanya membayar untuk apa yang gunakan, tanpa muka
biaya atau komitmen jangka panjang. Hasilnya adalah 22% pendapatan Amazon
diraih dari bisnis ini, karena AWS memberikan margin yang lebih tinggi daripada
bisnis retail yang selama ini dikelola Amazon.
Google
Google
merupakan sebuah perusahaan publik Amerika Serikat, berperan dalam pencarian
Internet dan iklan online. Perusahaan ini berbasis di Mountain View,
California, dan memiliki karyawan berjumlah 19.604 orang (per 30 Juni 2008).
Google
didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika mereka masih mahasiswa di
Universitas Stanford dan perusahaan ini merupakan perusahaan pribadi yang
berdiri pada 4 September 1998. Go-publik dilakukan pada 19 Agustus 2004, dan
berhasil mengumpulkan dana USD 1,67 miliar, dan berkembang terus sehingga
menghasilkan kapitalisasi pasar senilai USD 23 miliar. Melalui berbagai jenis
pengembangan produk baru, take-over dan partnership, perusahaan ini telah
berkembang dari awalnya sebagai bisnis mesin pencari dan iklan hingga ke area lainnya,
termasuk email berbasis web (Gmail), pemetaan online (Google Maps) dan
sebagainya, yang membantu Google untuk membuat mesin pencarinya makin andal
sepanjang waktu.
Sama
dengan Amazon, Google memakai pendekatan “experimentation”, melakukan pula “A/B
experiments”, sebanyak 200 – 300 kali per hari. Untuk para pelanggan AdWords
(iklan di Google), Google juga mengembangkan Website Optimizer, yang
merupakan alat yang dapat membantu pemasang iklan untuk meningkatkan
efektivitas dari halaman web-nya, dengan cara menguji apakan isi dari halaman
web tersebut cukup “menjual”. Pemilik halaman web dapat menguji isi–
misalnya: headline, gambar, teks promosi – dan website optimiser dapat menguji
berdasarkan trafik dari situs untuk menentukan isi yang mana yang paling
memberikan nilai tambah.
Harrah’s
Merupakan sebuah
korporasi judi yang memiliki dan mengoperasikan kasino, hotel, dan enam
lapangan golf di bawah beberapa merek. Perusahaan ini merupakan
perusahaan judi terbesari di dunia, berbasis di Las Vegas, Nevada, dengan
pendapatan tahunan sekitar USD 10.8 miliar.
Harrah’s
memanfaatkan TI juga memakai “experimentation” untuk membentuk database dari
lebih kurang 16 juta pelanggan yang pernah melakukan perjudian di
kasino-kasinonya. Para pelanggan dikelompokkan berdasarkan karakteristik
tertentu seperti: tempat tinggal, berapa lama sebagai pelanggan Harrah’s,
berapa besar jumlah uang yang mungkin mereka keluarkan di meja judi, berapa
kali dalam setahun mereka berjudi dan sebagainya. Dari data tersebut, sistem
informasi komputer di Harrah’s melakukan penghitungan model statistik yang
dapat memprediksi, misalnya, kapan seorang pelanggan akan datang lagi dan
berapa uang yang akan dihabiskan. Lalu komputer dapat membuat suatu laporan
perilaku atas pelanggan sehingga komputer dapat memberikan rekomendasi kepada
front office kasino mana penjudi yang bisa ditawarkan untuk main judi lagi atau
mana penjudi yang harus ditawarkan kamar hotel cuma-cuma.
CVS
CVS
merupakan jaringan apotek terbesar kedua di Amerika Serikat (AS) yang memiliki
7.000 toko di AS dan Puerto Rico. CVS menjual obat resep dan barang retail,
seperti obat bebas, produk kecantikan dan kosmetik, foto dan cuci cetaknya, dan
barang keperluan sehari-hari. CVS didirikan di Massachusetts tahun 1963. CVS mendapatkan benefit dari pendekatan
“replication” melalui fungsi IT untuk mengulangi inovasi pada satu
apotik ke apotik lainnya yang sangat berpengaruh positif kepada proses
bisnisnya.
Pada
tahun 2002 CVS mengalami penurunan kepuasan pelanggan. Hal ini disebabkan lamanya
waktu tunggu dan pelayanan buruk pada loket pengambilan obat di apotek. Pada
saat itu ada 2 proses yang terjadi setelah pelanggan memasukkan resep: pertama
adalah pemrosesan resep/peracikan obat dan yang kedua pemeriksaan status
asuransi. Kedua proses ini berjalan simultan memakan waktu lebih kurang 1
jam, dan terkadang banyak issue terjadi, misalnya: kesalahan pada tanggal lahir
pasien. Banyak issue yang tidak tuntas pada saat pengambilan obat, dan hal ini
membuat pelanggan tidak puas. Sehingga CVS memutuskan untuk memindahkan
pemeriksaan asuransi di awal dari pemrosesan resep, sehingga pelanggan akan
tetap ada untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Proses perubahan ini dimasukkan ke dalam sistem informasi yang
mendukung operasi di 4.000 apotek CVS di AS. Terjadi peningkatan di semua
apotik dan skor kepuasan pelanggan meningkat dari 86% menjadi 91%.
2.
CVS
menggunakan IT untuk meningkatkan proses bisnis, yang hasilnya berupa
peningkatan kepuasan konsumen. Apa jenis profesi lain yang dapat memberikan benefit dari penggunaan
teknologi sejenis, dan bagaimana? Kembangkanlah dua perbedaan yang memungkinkan?
CVS terbukti sukses untuk meningkatkan proses bisnis
dengan cara “replication”. Dua contoh pengembangan IT dengan cara
replicaiton dapat diterangkan pada tulisan ini
Hotel Hyatt
International
Untuk hotel sekelas Hyatt, peranan teknologi informasi
sangatlah vital. Jaringan hotel bintang lima internasional yang berpusat
di Chicago AS ini tersebar di berbagai negara, sehingga sistem TI pun seragam
dan menggunakan standar yang sama. Penyeragaman sistem TI ini juga berlaku
untuk jaringan hotel Hyatt di Indonesia, seperti Grand Hyatt Jakarta, Hyatt
Regency Bandung, Hyatt Regency Yogyakarta, Hyatt Regency Surabaya, Bali Hyatt,
Grand Hyatt Bali, dan Hotel Aryaduta Jakarta (yang juga dikelola Hyatt
Internasional).
TI yang dipakai
oleh Hyatt terbagi 2:
- Sistem bersifat global:
sistem TI standar yang digunakan oleh Hyatt di seluruh dunia. Hal ini
menjadikan TCO (total cost of ownership) menjadi lebih kecil, karena Hyatt
mendapatkan biaya rata-rata lebih kecil dibandingkan jika Hyatt memiliki
sistem yang sangat lokal di tiap negara. Sistem TI global ini adalah
hotel system dengan aplikasi property management system (PMS)
Maxial/HYAdvantage yang terintegrasi yang terdiri dari
- aplikasi front office
- purchasing
- point of sales
- sales and marketing
- food and beverage
- aplikasi accounting
- Sistem yang bersifat lokal:
setiap hotel diberikan keleluasaan untuk menggunakan beberapa sistem yang
tidak diatur secara global, dan biasanya untuk mengakomodasi suatu proses
bisnis yang berbeda dari satu negara ke negara yang lain, misalnya: sistem
human resources dan e-taxation.
Jadi terlihat bahwa Hyatt menganut prinsip
me-replikasi proses bisnis (yang ditandai dengan penggunaan sistem informasi
seragam di seluruh dunia) dengan cara me-leveraging teknologi informasi.
Sedangkan penggunaan sistem lokal diperbolehkan, dengan perencanaan dan
planning yang sangat akurat karena manajemen Hyatt international meminta
business plan dan justifikasi proyek IT serta menggunakan dasar perhitungan
persentase dari total revenue hotel yang akan dicapai, umumnya sekitar 3% dari
total revenue.
Southwest
Airlines
Southwest Airlines (SA) telah tumbuh menjadi armada
penerbangan terbesar di AS. Tahun 2002, CEO Garry Kelly mencanangkan
bahwa penggunaan TI sangat penting bagi pencapaian tujuan strategis
perusahaan. Jauh sebelum itu, di tahun 1995, SA telah membuat
Southwest.com dan tahun 1996 mulai menjual ticket secara online dan menjadi
jawara penjualan ticket online. SA juga terus memperbaharui website
tersebut untuk makin memudahkan pelanggan untuk melakukan transaksi online.
Tapi SA masih merasakan adanya kekurangan di mana SA masih belum dapat
merasakan atau mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan, yang tidak bisa
didapat hanya dengan memakai surevy online. Sehingga SA memakai IT untuk
mengumpulkan dan menganalisa informasi penerbangan, perilaku transaksi online,
dan berbagai data yang didapat pada saat moment of touch antara SA dan
pelanggan, untuk mencoba memprediksi keinginan dan preferensi pelanggan, untuk
tetap menjaga bahkan meningkatakan kualitas layanan SA.
Misalnya: sistem scanner untuk secara cepat menangkap
respon penumpang sesaat setelah mendarat di bandara tujuan. Lalu memasang
kamera yang terintegrasi dengan software pemroses image untuk secara cepat
menganalisa apakah penumpang memberikan jempol atau jempol ke bawah pada saat
meninggalkan pesawat.
Data sudah didapat, dan informasi sudah diolah. Jadi
pada akhirnya tinggal bagaimana SA menggunakan informasi yang didapat itu,
untuk mengubahnya menjadi dasar yang akurat untuk meningkatkan layanan
pelanggan.
3.
Brynjolfsson
me-list empat cara di setiap
perusahaan yang dapat memberikan pengaruh pada aset-aset IT perusahaan
tersebut. sebutkan cara-cara lain apakah yang dapat digunakan oleh perusahaan
global dalam memanfaatkan asei-aset IT-nya demi mendapatkan keuntungan
strategis?
Peranan teknologi informasi dalam bisnis adalah untuk
memfasilitasi seluruh proses pencatatan data, pengolahan dan pelaporan sehingga
up-to-date dan memberikan informasi bisnis yang handal, tersedia bagi semua
pengguna (stakeholders), seperti manajemen, investor, pemerintah dan pihak
berkepentingan lainnya untuk pengambilan keputusan. Untuk memastikan asset TI dapat dipakai di jangka
panjang, maka CEO dan perusahaan harus memastikan hal di bawah ini:
1.
Menselaraskan TI dengan strategi dan tujuan bisnis perusahaan
Investasi TI dapat bernilai ratusan bahkan miliaran
rupiah di dalam perusahaan. Banyak kasus di mana investasi sebesar itu sia-sia
karena tidak selarasnya investasi dengan tujuan perusahaan. Suatu perusahaan
jasa yang hanya melakukan bisnis dengan sejumlah kecil klien mungkin tidak
perlu untuk memanfaatkan ERP selengkap SAP. Atau suatu perusahaan
manufaktur yang memakai sistem SAP yang rumit dan membutuhkan support atau
maintenance, tapi lalai untuk menyiapkan people atau resource untuk hal
tersebut.
2. Membentuk IT
Governance dan Control
Model-model tata-kelola (governance models) membantu
organisasi dalam mendesain, mengembangkan, menerapkan, dan mengontrol inisiatif
teknologi dengan cara yang sama dalam memastikan suksesnya investasi,
pemasaran, dan pembuatan program. Pengendalian juga diperlukan agar sistem
memiliki keandalan dan integritas untuk menghasilkan informasi yang akurat dan
dapat diandalkan. IT Governance juga membantu CIO
dan CEO untuk memastikan integrasi sistem, dan efisiensi sumber daya
(infrastruktur, software dan people) sehingga didapat benefit optimal dari TI.
3. Lakukan
langkah-langkah pengukuran dan feedback/follow-up
CEO harus memastikan hal-hal di bawah ini agar asset
TI yang dipakai dapat memastikan keuntungan strategis
- Identifikasi strategi.
Batasi arah dan tujuan organisasi atau departemen, dan lebih fokus.
- Pilih ukuran kinerja.
Identifikasi pengukuran atau indikator yang mendukung pada saat perusahaan
akan menilai investasi IT
- Pilih tujuan atau target.
Beri nilai tujuan-tujuan manajemen terhadap kebutuhan spesifik di masa
datang.
- Terapkan indikator. Sediakan
indikasi yang masuk akal untuk melihat apakah suatu investasi IT mencapai
tujuan atau tidak.
- Laporkan informasi. Sediakan
basis untuk memonitor manajemen dan pembuatan keputusan, serta alat untuk
mencapai akuntabilitas eksternal.
- Ambil tindakan. Tingkatkan,
tambahkan, batalkan, atau cari alternatif program yang sesuai dengan
informasi pengukuran.
4. Menentukan
mitra dan partner strategis yang sesuai dengan strategi TI
Perusahaan
tidak memiliki sumber daya dan expertise yang memadai untuk membuat,
mengembangkan, dan memelihara sistem informasi. Diperlukan adanya mitra yang
handal, cost beneficial, memiliki kompetensi, sumber daya yang memadai, dan
service level baik. Memang tidak mudah untuk mendapatkan, tapi hal ini
sangatlah strategik dan penting sifatnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://adwords.google.com/support/aw/bin/answer.py?hl=en&answer=71976
http://en.wikipedia.org/wiki/Amazon.com
http://ryanspoon.com/blog/2008/07/07/amazoncom-harrahs-and-the-importance-of-mining-data/
http://www.businessweek.com/magazine/content/03_51/b3863115_mz063.htm
http://andrewmcafee.org/2006/04/digital_motors_digital_factories/
EmoticonEmoticon