Sunday, July 6, 2014

KUMPULAN JUDUL SKRIPSI AKUNTANSI PERBANKAN TERBARU 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012

BAB 1

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Sebagai salah satu lembaga keuangan, perbankan mempunyai peranan penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara, tidak hanya di Indonesia, dibanyak negara industri, perbankan sangat dibutuhkan terutama dalam pembiayaan aktivitas yang berhubungan dengan uang. Sektor industri yang ditopang pertumbuhannya oleh bank, contohnya sektor real estate & property, sektor pertanian, sektor perdagangan, bahkan di negara maju, sektor perbankan menjadi sektor utama yang menunjang perekonomian negara tersebut.
Bank merupakan perusahaan keuangan yang bergerak dalam memberikan layanan keuangan yang mengandalkan kepercayaan dari masyarakat dalam mengelola dananya (Kasmir, 2008). Industri perbankan sangat berpengaruh bagi dunia usaha dimana banyak orang dan organisasi yang memanfaatkan jasa bank untuk menyimpan dan meminjam dana. Bank sebagai lembaga kepercayaan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam mendukung pembangunan nasional karena setiap aspek kegiatan operasionalnya memiliki kaitan yang erat dengan perekonomian nasional.
Perkembangan dunia perbankan di era modern seperti sekarang ini berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya bank-bank yang beroperasi. Kehadiran bank-bank tersebut membuat persaingan dalam industri perbankan semakin ketat. Persaingan yang ketat ini menuntutsetiap bank untuk menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat bertahan di industri perbankan. Setiap bank selalu berharap untuk tetap bertahan dan bersaing dalam dunia perbankan dalam rangka memajukan sektor perekonomian suatu negara, dengan menjalankan fungsi intermediasi dan menghasilkan profitabilitas dengan baik, maka dengan sendirinya para calon investor atau nasabah akan memilih bank tersebut sebagai sarana penanaman aset atau modalnya.
Kegiatan bank dapat dikatakan berhasil apabila bank dapat mencapai sasaran bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya, oleh karena itu bank harus memiliki kinerja yang baik dari semua aktivitas usahanya. Hal tersebut hanya mungkin dilaksanakan dengan baik apabila bank memiliki kinerja keuangan yang baik dan mampu meningkatkan kinerjanya. Kinerja keuangan bank merupakan bagian dari kinerja bank secara keseluruhan (Abdullah, 2005).
Kinerja bank merupakan hal yang penting untuk mengukur kemampuan bank dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang ada untuk mendapatkan laba yang ditargetkan. Kinerja keuangan bank dapat dilihat dari laporan keuangan bank. Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu (Harahap, 2013). Laporan ini sangat berguna terutama bagi pemilik, manajemen, pemerintah, dan masyarakat sebagai nasabah, guna mengetahui kondisi bank tersebut pada waktu tertentu (Kasmir, 2008).
Dalam Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 telah ditegaskan bahwasanya Bank Indonesia mempunyai wewenang untuk mengadakan penilaian terhadap kinerja suatu bank yang dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Analisis tersebut dapat dijadikan sebagai acuan bagi para investor untuk mengetahui kondisi suatu bank sebelum investor tersebut mengambil keputusan apakah akan menanamkan modalnya di bank, atau apakah bank mengalami peningkatan atau penurunan terhadap kinerja keuangannya. Alat analisis laporan keuangan yang paling populer dan banyak digunakan adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan alat utama dalam analisis keuangan, yang dapat digunakan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan gross (NPL gross), Return On Asset (ROA), dan Loan to Deposit Ratio (LDR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio keuangan yang berkaitan dengan permodalan bank dimana besarnya modal suatu bank mempengaruhi bank dalam menjalankan kegiatannya secara efisien. Apabila modal yang dimiliki suatu bank tersebut mampu menutupi kerugian-kerugian yang timbul, hal tersebut menandakan bahwa bank dapat mengelola seluruh kegiatannya secara efisien, sehingga kekayaan bank diharapkan akan semakin meningkat. Dengan demikian, Capital Adequacy Ratio ini juga merupakan hal yang penting dalam menentukan kinerja suatu bank.
Non Performing Loan gross (NPL gross) merupakan rasio keuangan yang berkaitan dengan kredit bermasalah, dimana kredit ini menggambarkan kerugian yang dialami bank dikarenakan tidak terlunasinya kembali kredit yang diberikan bank kepada debitur. Rasio NPL gross ini tidak memperhitungkan penyisihan yang dibentuk untuk mengantisipasi kerugian. Suatu bank yang mempunyai NPL gross yang tinggi tentu akan memperbesar biaya, baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, dengan kata lain semakin tinggi NPL gross suatu bank, maka hal tersebut akan mengganggu kinerja bank tersebut.
Return On Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio rentabilitas yang menunjukkan tingkat kemampuan bank untuk memperoleh laba dari aktivitas usahanya. ROA yang semakin besar, menunjukkan kinerja bank yang semakin baik karena tingkat pengembalian (return) yang semakin besar. Oleh karena itu ROA merupakan rasio yang tepat digunakan untuk mengukur kinerja bank dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio likuiditas yang mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. LDR bank yang semakin tinggi mencerminkan laba bank yang semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif), dengan meningkatnya laba suatu bank tentu akan meningkatkan kinerja bank tersebut. Menurut Krisna (2008) menyatakan bahwa sebesar apapun aset suatu bank jika kondisi likuiditasnya terancam, maka saat itu juga bank akan mengalami kesulitan dalam penarikan dana yang dilakukan oleh pihak deposan. Terlebih dalam menghadapi rush (penarikan secara serentak dari para deposan), bank harus selalu siap dana likuiditas. Maka dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi kinerja bank tersebut.

NB : Jika Sobat Ingin Skripsi ini secara lengkap, tulis coment dibawah ya, Terima Kasih

2 comments

Kak, saya boleh melihat skripsi secara full?
Jika boleh, tolong kirim email ya kak
sita.marmut@gmail.com
terimakasih :)

kak bisa lihat seluruh isi skripsi ? jika bisa, saya minta tolong kirimkan ke email saya tarianwar@ymail.com


EmoticonEmoticon