Pengaruh
Kepemimpinan Dan Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. PERTANI (Persero) Palembang”.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya mempunyai tujuan
yang hendak dicapai, namun pada prinsipnya hanya ada satu tujuan dasar
perusahaan yaitu ingin mendapatkan laba yang besar sehingga kelangsungan hidup
perusahaan bisa terjamin. Untuk dapat melakukan kelangsungan hidup tersebut
perusahaan harus dapat dan mampu menjalankan manajemen yang baik dan mampu melakukan
kerja sama secara efektif dan efisien.
Sesuai dengan laju perkembangan nasional, terutama di
era globalisasi sebagai pimpinan didalam perusahaan harus memiliki keterampilan
dan kemampuan yang produktif dalam menjalankan tugas, wewenang serta tanggung
jawab.
Hubungan antara sumber daya manusia dengan tujuan
perusahaan tidak terlepas dari pemimpin perusahaan tersebut. Pada dasarnya
pemimpin berperan sebagai penggerak dan mengkoordinir serta mengelola faktor –
faktor produksi dalam perusahaan termasuk sumber daya manusianya.
Untuk mewujudkan kondisi seperti ini terutama dalam
bidang manajemen kepemimpinan yang baik harus dapat mempelajari, memahami serta
menerapkan unsur – unsur manajemen didalam pola kerjanya sehingga dapat
mempengaruhi dan memotivasi karyawan yang dapat meningkatkan produktivitas
kerja karyawan dengan memberikan insentif bagi karyawan yang berprestasi.
Seorang pemimpin
harus memiliki keserasian antara karyawannya agar perusahaan yang dipimpinnya
dapat berjalan dengan efektif. Tidak semua pekerjaan dapat dilakukan seorang
pemimpin secara sendiri, ia harus dapat mendelegasikan wewenang kepada
bawahannya secara jelas dan benar, agar karyawan dapat bekerja dengan baik maka
pimpinan perusahaan dapat memberikan
insentif yang cukup besar agar karyawan lebih
giat dalam bekerja dalam perusahaan.
Pelaksanaaan sistem upah insentif diberikan perusahaan
terutama untuk meningkatkan produktivitas karyawan serta mempertahankan
karyawan yang berprestasi untuk tetap bekerja dalam perusahaan, untuk itu apabila
seseorang bersedia bekerja dengan giat sehingga dapat mencapai produktivitas
kerja yang tinggi maka akan memperoleh imbalan pendapatan yang tinggi pula atas
prestasi kerjanya.
Kepemimpinan dalam suatu perusahaan memainkan peranan
yang sangat penting tidak hanya secara internal bagi perusahaan yang
bersangkutan akan tetapi juga dalam menghadapi berbagai pihak diluar perusahaan
yang kesemuanya dimaksudkan untuk meningkatkan kemapuan karyawan agar
produktivitas kerja dapat tercapai sesuai dengan tujuan perusahaan.
Perkembangan perusahaan yang bergerak dalam sektor
pertanian saat ini berkembang sangat cepat hal ini terlihat dengan semakin
banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian baik lokal maupun
nasional, Dalam mencapai tujuan perusahaan baik tujuan jangka pendek maupun
jangka panjang perusahaan perlu memanajemen produktivitas kerja agar sesuai
dengan visi dan misi perusahaan
PT. Pertani (persero) Palembang merupakan salah satu
badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha milik negara (BUMN) yang bergerak
dalam bidang usaha yang berhubungan dengan sektor pertanian. Menjadi perusahaan
agribisnis yang kompetitif, sehat dan
berkembang merupakan visi perusahaan, dan menghasilkan dan memasarkan produk
agribisnis yang memiliki daya saing dalam kualitas, pelayanan dan harga dalam
rangka menjunjung pembangunan pertanian merupakan misi dari perusaahaan.
Untuk mencapai hasil yang diinginkan perusahaan harus
mempunyai kepemimpinan yang baik dan memberikan insentif pada karyawan yang
berprestasi agar produktivitas kerja karyawan dalam suatu perusahaan dapat
meningkat.
Kepemimpinan memainkan peranan yang dominan,krusial dan
kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja dan
memberikan insentif pada karyawan yang berprestasi dalam perusahaan.
Dari pembahasan latar belakang diatas maka penulis akan
melakukan penelitian penulisan skripsi dengan judul “ Pengaruh Kepemimpinan Dan Insentif Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada PT. PERTANI (Persero) Palembang”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar
belakang diatas, maka perumusan masalah yang diatas adalah sebagai berikut : “Bagaimana pengaruh kepemimpinan dan
insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero)
Palembang ” ?
1.2.1 Ruang Lingkup Pembahasan
Untuk menjaga agar penulisan
ini terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan, maka penulis membatasi
ruang lingkup pembahasan hanya terfokus pada pengaruh kepemimpinan dan insentif
terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero) Palembang.
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Pengaruh kepemimpinan Dan
insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pertani (Persero) Palembang.
1.3.2 Manfaat
Penelitian
- Bagi Penulis
Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam
berbagai penelitian dan juga latihan
penerapan teori-teori pengetahuan yang penulis terima dan dipelajari dari di
fakultas Ekonomi, khususnya tentang sumber daya manusia.
- Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan sebagai bahan informasi atau bahan
masukan bagi PT. Pertani
(Persero) Palembang.
1.4 Metode Penelitian
1.4.1 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini mengambil
lokasi penelitian pada PT. Pertani (Persero) Palembang yang beralamat di jalan
Jaksa Agung R. Suprapto No.26 Palembang.
1.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan
dua jenis data sebagai berikut :
A.Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dan
dikumpulkan secara langsung objek yang diteliti, yang berupa wawancara dan
observasi langsung.
B. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh
dalam bentuk yang sudah dipublikasikan yang tersedia di perusahaan, yaitu
dengan cara mengumpulkan data dari objek penelitian.
1.5 Metode Pengumpulan Data
A. Wawancara
Wawancara secara langsung dengan pimpinan
serta karyawan pada PT.
Pertani (Persero) Palembang
mengenai hal-hal yang ada hubungannya dengan penelitian.
B. Observasi
Merupakan pengamatan secara
langsung ke lapangan guna memperoleh dan mencatat data secara sistematis dan
mendapat informasi yang diperlukan.
C. Kuisioner
Menurut Sugiyono (2004:135),
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
1.5.1 Batasan Variabel Operasional
1.5.2 Adapun variabel operasional dari kepemimpinan
pada penelitian ini
Menurut Susanto dan Kardi
(2004:106) adapun indikator – indikator sebagai berikut :
1. Pengambilan Keputusan
2. Membangun hubungan dan
saling bertukar informasi
3. Mempengaruhi orang lain
1.5.3 Adapun variabel
opersional dari insentif
Menurut
Susilo (2000:129), adalah :
Tujuan pemberian insentif
dalam organisasi mengandung tujuan – tujuan positif.
Adapun indikator – indikator
pemberian insentif :
A. Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi
B. Pengkaitan Kompensasi
dengan Produktivitas Kerja
C. Pengkaitan Kompensasi
dengan sukses perusahaan
1.5.4 Adapun variabel
operasional dari produktivitas
Faktor – faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan
Menurut Sedarmayanti (2001:71),
adalah :
A. Sikap kerja
B. Tingkat keterampilan
C. Hubungan antara karyawan
dan pimpinan
D. Manajemen produktivitas
E. Efisiensi tenaga kerja
F. Kewiraswastaan
1.6. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono (2005 : 16),
Sampel Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel, oleh karena itu yang dijadikan sampel adalah semua karyawan.
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sampel jenuh Karena dalam penelitian ini semua karyawan
pada PT. Pertani (Persero) Palembang jumlah karyawannya sebanyak 35 orang,
karena jumlah populasi tidak terlalu banyak maka sebagian besar populasi
dijadikan sampel.
1.6.1 Metode Analisis Data
A. Analisis deskriptif kualitatif
Menurut Pabundu Tika (2006 :
57) adalah serangkaian observasi yang tidak dapat dinyatakan dalam angka –
angka dan rumus melainkan dengan kata – kata dan kalimat menurut kategori untuk
pengambilan keputusan.
Keterangan Kuesioner menurut
kategori Skala Likert :
a. Sangat Baik Skor 5
b. Baik Skor 4
c. Cukup Baik Skor 3
d. Kurang Baik Skor 2
e. Tidak Baik Skor 1
B. Analisis Kuantitatif
Yaitu teknik analisis data
dengan menggunakan angka - angka yang diperoleh dari data kuisioner yang akan
menunjukkan pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja
karyawan.
1.7 Alat Analisis
Dalam penulisan skripsi ini
alat analisis yang digunakan adalah :
Rumus regresi
berganda
Rumus
Regresi Berganda, Sugiono (2005:250)
Dimana :
Y = Produktivitas Kerja
X1
= Kepemimpinan
X2
= Insentif
a = Konstanta
yang merupakan nilai Y pada saat X = 0
b = Koefisien regresi, yang
menunjukkan peningkatan atau penurunan
variabel dependen yang didasarkan pada variable independent
a =
.
Nilai b
dihitung dengan rumus:
b
=

Uji T
1. Ho = Tidak terdapat pengaruh yang
nyata antara Kepemimpinan dan insentif
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
2. Ha
= Terdapat pengaruh yang nyata antara Kepemimpinan dan insentif terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan
Kriteria
pengujian
Apabila
t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Ho ditolak
Apabila
t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka Ho diterima
Uji F
1. Ho = Tidak terdapat pengaruh yang nyata antara
Kepemimpinan dan insentif Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan
2.
Ha = Terdapat pengaruh yang nyata antara Kepemimpinan
dan insentif Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan
Kriteria pengujian
Apabila
t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Ho ditolak
Apabila
t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka Ho diterima
1.7.1 Sistematika Penulisan
Sistem penulisan skripsi ini
dimaksudkan untuk memberikan gambaran garis-garis besar secara jelas tentang
isi dari pada penulisan skripsi ini. Sehingga terlihat jelas apa hubungan
antara bab yang satu dengan bab-bab berikutnya diantaranya sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini merupakan
pendahuluan yang menguraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian, metode analisis dan sisitematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis menguraikan
tentang pengertian Kepemimpinan, jenis-jenis kepemimpinan, macam -macam
insentif serta bagaimana meningkatkan
produktivitas.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini penulis membahas
masalah mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur
organisasi dan pembagian tugas.
BAB IV : PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis
menjelaskan pembahasan masalah pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap
produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero) Palembang.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terahir ini merupakan
kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya dan juga saran-saran yang
bermanfaat bagi perusahaan terutama dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh
PT. Pertani (Persero) Palembang.
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kepemimpinan
Berdasarkan pengertiannya,
banyak para ahli mendefinisikan secara berbeda tetapi memiliki maksud dan
tujuan yang sama. Beberapa orang berpendapat kepemimpinan hanya mencakup proses
– proses mempengaruhi yang berhubungan dengan saran – saran dari satu tugas
atau yang berhubungan dengan mempertahankan kelompok.
Kepemimpinan merupakan masalah
kemasyarakatan yang penting artinya bagi kehidupan masyarakat. Kelangsungan
hidup suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh pimpinannya. Istilah kepemimpinan
sebagai terjemahan dari leadership yang berasal dari bahasa latin yaitu leader
adalah orang yang membimbing orang lain atau kemampuan untuk mempengaruhi orang
lain dengan kemampuan sendiri, sedangkan leadership atau kepemimpinan adalah
sifat yang dimiliki seseorang sehingga mampu membimbing orang lain atau
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain dengan
kemampuannya dapat berbuat seperti yang dikehendaki.
Menurut Sondang P. Siagian
(2002:63), kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang
lain dalam hal ini bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau
melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak
disenanginya.
|
Menurut Handoko (2001:294),
kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang
lain agar bekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Menurut Danim (2004:56)
Kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok
untuk mengkoordinasikan dan memberi arah kepada individu atau kelompok yang
tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Hasibuan (2006:170),
kepemimpinan adalah cara seseorang mempengaruhi prilaku bawahan, agar mau
bekerja sama secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Indrawijaya (2002:141)
menyimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi dan menggerakkan
orang lain, sehingga mereka bertindak dan berprilaku sebagaimana diharapkan
terutama bagi tercapainya tujuan yang diinginkan.
Menurut Sudarwan (2004:55),
kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok
untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang
tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Menurut Kartono (2005:187),
kepemimpinan adalah suatu bentuk domonasi yang didasari oleh
kapabilitas/kemauan pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajak orang lain untuk
berbuat sesuatu guna mencapai tujuan bersama.
Menurut
Harris dalam Kartono (2005:218), ukuran kepemimpinan adalah :
1. Kemampuan memikul tanggung jawab
2. Kemampuan untuk menjadi perseptif terhadap
situasi organisasi
3. Pengambilan keputusan
4. Pemecahan masalah
5. Cara menggerakkan karyawan
Menurut Davis dalam Handoko
(2003:297), ada 4 macam ciri yang berpengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan
yaitu :
1. Kecerdasan
2. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. Sikap hubungan manusiawi
Menurut Subanegara (2005:91),
ada 4 ciri kepemimpinan yaitu :
1. Hasrat yang menggebu untuk berubah
2. Keyakinan yang mantap
3. Keefektifan bertindak
4. Tekad baja
Kepemimpinan yang baik sangat
dipengaruhi oleh orang yang menjalankan kepemimpinan tersebut, menurut Ghiseli
dalam Handoko (2003:297), menunjukkan sifat – sifat yang penting untuk
kepemimpinan sifat – sifat tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Kemampuan
dalam kedudukannya sebagai pengawas atau pelaksanaan fungsi – fungsi dasar
manajeme, terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain.
2.
Kebutuhan
akan prestasi dalam pekerjaan
3.
Kecerdasan,
mencakup kebijakan pemikiran kreatif dan daya pikir
4.
Ketegasan,
atau kemampuan untuk membuat keputusan – keputusan dan memecahkan masalah
dengan cakap dan tegas
5.
Kepercayaan
diri
6.
Inisiatif,
atau inovasi
Menurut dalam Davis dalam
Thoha (2005:287), ada 4 sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi :
1. Kecerdasan
Hasil penelitian pada umumnya
membuktikan bahwa pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan dipimpin.
2. Kedewasaan dan keluasaan hubungan sosial
Pemimpin cenderung menjadi
matang dan mempunyai emosi yang stabil, serta mempunyai perhatian yang luas
terhadap aktivitas – aktivitas sosial.
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Para pemimpin secara relative
mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi. Mereka bekerja dan
berusaha mendapatkan penghargaan yang interistik dibandingkan dari yang
ekstrinsik.
4. Sikap – sikap hubungan kemanusiaan
Pemimpin – pemimpin yang
berhasil mau mengakui harga diri dan kehormatan para pengikutnya dan mampu
berpihak kepadanya.
2.2 Tipe – Tipe Kepemimpinan
Menurut Stoner (2001:165),
mendefinisikan kepemimpinan sebagai pola tingkah laku yang disukai pimpinan
dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerjaan.
Ada 2 macam kepemimpinan yang
baik menurut Stoner (2001:165), yaitu :
- kepemimpinan
yang berorientasi pada tugas.
pada kepemimpinan cara
mengendalikan proses kerja dengan mengawasi karyawan secara ketat untuk
menjamin tugas – tugas yang dilakukan sesuai dengan hasil yang digunakan.
- kepemimpinan
yang berorientasi pada karyawan
pimpinan yang mempunyai pola
pikir ini lebih mengutamakan untuk membina dan memotivasi karyawan serta
memberikan kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi dalam pembuatan
keputusan, menciptakan iklim persahabatan, hubungan saling percaya dan saling
menghargai.
Ada lima tipe kepemimpinan
menurut Kartono (2004:80), yaitu :
- Tipe
Otoritas
Seorang pemimpin yang otoritas
adalah seorang pemimpin yang bersifat
- Menganggap
organisasi sebagai milik pribadi
- Mengidentifikasi
tujuan pribadi dan tujuan perusahaan
- Menganggap
bawahan sebagai alat semata
- Tidak
menerima kritikan, saran dan pendapat
- Menggunakan
pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan besifat menghukum
- Tipe
Militeristik
Ciri – ciri pemimpin yang
bersifat militeristik :
- Dalam
menggerakkan bawahannya menggunakan sistem perintah dan senang bergantung
pada pangkat dan jabatan
- Menuntut
disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
- Sukar menerima
kritikan dan saran dari bawahan
- Menggemari
upacara – upacara untuk berbagai keadaan
- Senang
pada formalitas yang berlebihan
- Tipe
Paternalistik
Ciri – ciri pemimpin yang
bersifat paternalistik :
- Menganggap
bawahan sebagai manusia yang tidak dewasa
- Bersikap
terlalu melindungi
- Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif
- Tipe
Karismatik
Pemimpin yang karismatik
mempunyai daya tarik yang sangat besar dan umumnya mempunyai pengikut yang amat
besar, karena kurangnya pengetahuan sebab – sebab orang yang berkarismatik
tersebut, maka sering dikatakan bahwa pimpinan ini telah diberkahi supranatural
kekayaan umur, kesehatan dan profil, akan tetapi hal ini tidak dapat digunakan
sebagai kriteria menjadi pemimpin yang karismatik.
- Tipe
Demokratis
Ciri – ciri pemimpin yang tipe
demokratis
- dalam
menggerakkan bawahannya selalu bertitik tolak pendapat bahwa manusia
adalah mahluk yang paling mulia didunia
- senang
menerima saran, kritik dan pendapat dari bawahan
- selalu
berusaha menjadikan bawahan lebih sukses dari dirinya
- mendorong
bawahan untuk mengambil keputusan
- berusaha
mengembangkan kapasitas dari pribadinya sebagai seorang pemimpin.
2.3
Teori – Teori Mengenai Kepemimpinan
Macam – macam teori
kepemimpinan menurut Terry dalam Winardi (2000:62), adalah :
- Teori
Otokratis
Merupakan suatu teori
kepemimpinan yang didasarkan atas perintah – perintah dan tindakan – tindakan
yang bersifat memaksa dalam hubungan antara pihak pimpinan dan bawahan.
- Teori
Psikologis
Teori ini menyatakan bahwa
fungsi seorang pemimpin adalah mengembangkan sistem motivasi terbaik. Pemimpin
merangsang bawahannya untuk bekerja kearah pencapaian sasaran organisasi maupun
untuk memenuhi tujuan pribadi mereka.
- Teori
Sosiologis
Mengungkapkan bahwa seorang
pemimpin menetapkan tujuan – tujuan dengan mengikut sertakan para bawahannya
dalam pengambilan keputusan.
- Teori
Suportif
Teori yang mengharuskan pihak
pemimpin menciptakan suatu kondisi lingkungan kerja yang membantu mempertebal
keinginan pada setiap karyawan untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin,
bekerjasama dengan pihak lain, serta mengembangkan skill dan keinginan sendiri.
- Teori
”Laisses Faire”
Berdasarkan teori ini, seorang
pemimpin memberikan kebebasan seluas – luasnya kepada karyawannya dalam hal
menentukan aktivitas mereka.
- Teori
Prilaku Pribadi
Kepemimpinan dapat pula
dipelajari berdasarkan kualitas – kualitas pribadi ataupun pola kelakuan
pemimpin.
- Teori
Sosial
Teori ini lebih mengutamakan
sifat – sifat sosial dari pemimpin itu sendiri didalam memimpin.
Dari definisi – definisi
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan segala kegiatan
untuk mempengaruhi orang – orang agar mau bekerja sama dalam mencapai tujuan.
2.4
Pengertian insentif
- Menurut Hasibuan (2003:118), insentif
adalah tambahan balas jasa yang diberikan
pada karyawan tertentu yang prestasinya diatas prestasi standar.
- Menurut Handoko (2000:200),
insentif adalah cara untuk
meningkatkan motivasi karyawan dalam
upaya mencapai tujuan – tujuan organisasi.
- Menurut Ranupandoyo (2001:200), insentif
adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang.
- Menurut Taylor Widya (2004:18),
insentif adalah kompensasi yang mengkaitkan gaji dengan produktivitas
dalam bentuk uang yang diberikan kepada
mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan.
- Menurut Anwar (2001:89), insentif
kerja adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak
pimpinan organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi
yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Atau dengan kata lain insentif
kerja merupakan pemberian uang diluar gaji yang dilakukan oleh
pihak pimpinan organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja dan
kontribusi karyawan kepada organisasi.
Menurut Handoko (2000:200),
insentif adalah cara untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam upaya mencapai
tujuan – tujuan organisasi.
Menurut Anwar (2001:89),
insentif adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak
pimpinan organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang
tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Menurut Hasibuan (2000:118), kompensasi adalah semua
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang
diterima karyawan sebagai balas jasa yang diberikan perusahaan.
Kompensasi meliputi :
Gaji adalah balas jasa yang
dibayar secara periodi kepada karyawan tetap yang mempunyai jaminan yang pasti.
Upah adalah balas jasa yang
dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati
membayarnya.
Upah insentif adalah tambahan
balas jasa yang diberikan pada karyawan tertentu yang prestasinya diatas standar.
2.5
Fungsi – Fungsi kompensasi
Menurut Susilo (2000:128),
fungsi kompensasi antara lain :
- Pengalokasian sumber daya manusia secara
efisien
- Penggunaan sumber daya manusia secara
lebih efisien dan efektif.
Tujuan pemberian kompensasi
Tujuan pemberian kompensasi
dalam suatu organisasi mengandung tujuan – tujuan positif. Menurut Susilo (2000:129), antara lain
sebagai berikut :
1. Pemenuhan kebutuhan ekonomi
2. Pengkaitan kompensasi dengan produktivitas
kerja, pengkaitan kompensasi dengan sukses perusahaan
3. Pengkaitan antara keseimbangan keadilan
pemberian kompensasi
2.5.1
Pentingnya kompensasi
Menurut Hasibuan (2000:117),
Kompensasi merupakan pengeluaran biaya bagi perusahaan, perusahaan mengharapkan
agar kompensasi yang dibayar akan memperoleh imbalan prestasi kerja, nilai
prestasi kerja karyawan harus lebih besar dari kompensasi yang dibayar oleh
perusahaan agar perusahaan tersebut mendsapat laba dan kontinuitas perusahaan
terjamin.
2.5.2
Asas Kompensasi
Menurut Hasibuan (2000:122), Pemberian
kompensasi harus berdasarkan atasa asas adil dan layak serta dengan
memperhatikan undang – undang perburuhan yang berlaku, prinsif adil dan layak
harus mendapat perhatian dengan sebaik – baiknya supaya balas jasa yang akan
diberikan merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan.
2.5.3
faktor – faktor yang mempengaruhi sistem
kompensasi
Soekidjo(2003:155), mengatakan
bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi adalah :
1. produktivitas
2. kemampuan untuk membayar
3. kesediaan untuk membayar
4. suplai dan penerimaan tenaga kerja
5. organisasi karyawan
6. berbagai peraturan dan perundang –
undangan
2.5.4
Hubungan upah insentif terhadap
produktivitas kerja
Upah insentif merupakan
pendorong bagi seseorang untuk bekerja dengan giat yang diharapkan dapat
meningkatkan prodiktivitas kerja karyawan.
Menurut Hasibuan (2003:128),
hubungan antara upah insentif terhadap produktivitas kerja adalah :
Jika produktivitas kerja
karyawan meningkat maka kompensasi yang diberikan semakin besar, sebaliknya
kalau produktivitas kerjanya menurun maka kompensasi yang diberikan kecil.
2.6 Pengertian Produktivitas
Secara umum produktivitas
diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang – barang
atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya misalnya saja produktivitas adalah
ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masuk
atau output, input masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja,
sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan bentuk dan nilai.
Produktivitas juga diartikan
sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang – barang atau jasa :
produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber –
sumber dalam memproduksi barang – barang. Menurut L. Greenberg Dalam Sinungan
(2001:12), produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada
waktu tertentu dibagi totalitas masukan selam periode tersebut.
Produktivitas
juga diartikan sebagai :
a. perbandingan ukuran harga bagi masukan dan
hasil
b.
perbedaan
antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satu –
satuan (unit) umum.
Ukuran produktivitas yang
paling terkenal berkaitan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi
pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam – jam kerja orang.
Namun demikian terjadi
kerugian karena adanya pembatasan bahwa perbandingan produktivitas antara
perusahaan dapat keliru, jika perusahaan tersebut memiliki tenaga kerja dan
peningkatan modal yang berbeda Dalam berbagai referensi terdapat banyak sekali
pengertian mengenai produktivitas yang dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1.
Rumusan
tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain ialah ratio daripada apa
yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input).
2.
Produktivitas
pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa
mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin. Dan hari esok lebih baik dari hari ini.
3.
Produktivitas
merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor ensensial, yakni :
investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset, manajemen,
dan tenaga kerja.
Menurut Sinungan (2000:12),
secara umum produktivitas dapat didefinisikan sebagai hubungan antara hasil
nyata maupun hasil fisik (barang dan jasa) dengan masukan yang sebenarnya.
Menurut Greenberg (2000:12),
produktivitas adalah perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu
tertentu dibagi totalitas masukan selam periode tersebut.
Menurut Hasibuan (2003:126),
produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan)
jika produktivitas naik hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi
(waktu – bahan – tenaga) dan sistem kerja teknik, produksi dan adanya peningkatan
keterampilan tenaga kerja.
Menurut Darma (2000:124),
produktivitas kerja adalah ukuran indikator kemampuan kerja karyawan yang
diukur dari output yang dihasilkan dibandingkan dengan imput yang dimiliki pada
periode tertentu.
Menurut Sedarmayati (2001:60),
produktivitas adalah suatu perbandingan antara efektifitas yang menghasilkan
keluaran efisiensi salah satu masukan (tenaga kerja) yang mencakup kuantitas,
serta kualitas dalam satuan waktu tertentu.
Menurut Stoner (2001:261),
produktivitas adalah hubungan antara keluaran (output) berupa barang dan jasa
dengan masukan berupa sumber daya manusia dalam proses produksi.
2.7 Faktor – Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
Banyak faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja
maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan
pemerintah secara keseluruhan. Menurut Sedarmayanti (2001:71), adalah :
1.
Sikap
kerja, seperti kesediaan untuk bekerja secara bergiliran dapat menerima
tambahan tugas dan bekerja dalam satu tim.
2.
Tingkat
keterampilan, yang ditentukan oleh pendidikan, latiahan dalam manajemen dan
supervisi serta keterampilan dalam teknik industri.
3.
Hubungan
antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin dalam usaha bersama
antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas
melalui lingkaran pengawasan dan panitian mengenai kerja unggul.
4.
Manajemen
produktivitas , yaitu ; manajemen yang efisien mengenai sumber dan sistemn
kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas.
5.
Efisiensi
tenaga kerja, seperti perencanaan tenaga kerja dan tambahan tugas.
6.
Kewiraswastaan,
yang tercermin dalam pengambilan resiko kreativitas dalam berusaha dan pada
jalar yang benar dalam berusaha.
Menurut Saksono (2000:114),
ada beberapa factor yang mempengaruhi peroduktivitas kerja karyawan adalah :
keterampilan, semangat verja karyawan, dan motivasi.
1. keterampilan atau kemampuan
pegawai
dalam melaksanakan pekerjaan atau tugasnya merupakan proses yang sangat perlu
agar dapat hasil yang diharapkan, kemampuan atau kecakapan kerja yang dimiliki
oleh seorang pegawai, keterampilan dan kecakapan pegawai dibawah sejak lahir
akan berkembang dengan sempurna apabila dilengkapi dengan pengalaman melalui
proses belajar dan latihan bahkan dengan tidak berbakat pun dapat berkembang
dengan baik dan sempurna jika memperoleh kesempatan yang sama.
2. Semangat kerja karyawan
kesediaan pegawai untuk
bekerja dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab dapat diharapkan apabila
pegawai mempunyai kemampuan kerja yang baik.
3. Motivasi
Merupakan kegiatan
mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. Motivasi ini
merupakan subjek yang penting bagi manager, karena menurut defenisi manajer
harus bekerja dengan melalui orang lain, manajer harus memahami bawahan untuk
mengetahui perilaku daripada bawahannya agar dapat mempengaruhinya untuk
bekerja sesuai yang diinginkan, motivasi juga menghimbau agar dapat diukur
secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku orang yang tampak.
2.8 Metode – Metode pokok pengukuran produktivitas
Perbandingan – perbandingan
antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak
menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan namun hanya
mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya.
Perbandingan pelaksanaan
antara satu unit (perorangan tugas, seksi proses) dengan lainnya. Perbandingan
pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang baik sebagai memuaskan
perhatian pada sasaran tujuan.
Menurut Sinungan (2004:57),
Produktivitas dipengaruhi oleh faktor – faktor baik internal maupun eksternal,
diantara faktor – faktor baik internal maupun eksternal diantara faktor
internal tersebut adalah upah insentif faktor ini akan sangat mempengaruhi
motivasi karyawan sehingga akan meningkatkan produktivitas kerjanya untuk itu
upah insentif yang tinggi akan meningkatkan produktivitas yang tinngi akan
mempengaruhi produktivitas total dari perusahaan.
Gambaran Umum Perusahaan
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Pertani (persero)
Palembang merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak
dalam usaha yang berhubungan dengan sector pertanian. Pendirian perusahaan
dimulai dengan terbitnya undang-undang darurat nomor : 1 tahun 1989 yang membentuk
badan perusahaan produksi bahan makanan dan pembukaan tanah (BMPT). Sebagai
perusahaan negara , BMPT merupakan gabungan dari beberapa perusahaan sebagai
berikut :
a. Perusahaan padi sentra, bergerak dalam
produksi padi untuk mensukseskan swasembada beras
b. Perusahaan tanah kering dan pembukaan
tanah, bertugas melaksanakan pembukaan tanah dilahan kering dengan menggunakan
peralatan modern (traktor).
c. Perusahaan pembukaan tanah pasang surut
yang bertugas melaksanakan pembukaan tanah pertanian didaerah pembukaan tanah
pertanian didaerah pasang surut diluar jawa.
|
Dalam rangka
pelaksanaan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor : 19/1960 BMPT
berubah menjadi badan pimpinan umum perusahaan pertanian negara disingkat
menjadi BPU pertani selanjutnya BPU pertani berdasarkan PP nomor : 12/1963
berubah status menjadi perusahaan pertanian negara disingkat menjadi perusahaan
pertanian negara disingkat menjadi PT.PERTANI.
Dalam perkembangannya
perusahaan pertanian berubah status menjadi perusahaan perseroan berdasarkan PP
nomor :21 tahun 1973 dan akte notaris kartini mulyadi, SH. Nomor :46 tanggal 11 januari 1974 akte perusahaan
nomor :136 tanggal 24 april 1974 dan akte perubahan yang dibuat notaris imas
fatimah, SH. Nomor 45 tanggal 6 februari 1984 menjadi PT. Pertani (persero) dan
untuk menyesuaikan undang- undang perseroan terbatas nomor :1 tahun 1995 dan
peraturan pemerintah nomor :12 tahun 1998 anggaran dasar PT. Pertani (persero)
telah disesuaikan dengan akte perubahan nomor : 81 tanggal 27 maret 1998 yang dibuat
oleh notaris imas fatimah, SH. Berikut ini kantor pusat dan wilayah PT. Pertani (persero):
a. Kantor Pusat
JL. Pertani No.1-6, Duren
Tiga-Pancoran Jakarta Selatan
b. Wilayah Sumatra Bagian Utara
JL. Letjen s. Parman No. 75
Medan 20153
c. Wilayah SumatraBagian Selatan
JL. Jaksa agung R. Suprapto
No. 26 Palembang
d. Wilayah Jawa Tengah
JL. Menteri Supeno No. 18
Semarang
e. Wilayah Jawa Timur
JL. Embang Trengguli 5-7
Surabaya
f. Wilayah Sulawesi
JL. Jendral Sudirman No. 29
Ujung Pandang
Adapun visi dan misi PT. Pertani (persero), yaitu :
a. Visi PT. Pertani (persero)
Kondisi ideal perusahaan
yang hendak dicapai dimasa mendatang mencerminkan cita-cita yang akan dicapai
dengan mempertimbangkan semua sumber daya yang dimiliki perusahaan. Untuk
mewujudkan cita-cita tersebut, PT. Pertani (persero) merumuskan visinya sebagai
berikut : Menjadi perusahaan agribisnis yang kompetitif, sehat dan berkembang.
b. Misi PT. Pertani (persero)
Agar momentum perkembangan
perusahaan terus berkelanjutan, maka misi perusahaan yaitu : Menghasilkan dan
memasarkan produk agribisnis yang memiliki daya saing dalam kualitas, pelayanan
dan harga dalam rangka menjunjung pembangunan pertanian.
3.2 Aktivitas Perusahaan
PT. pertani (persero)
palembang bertujuan turut aktif melaksanakan dan menunjang kebijakan dan
program dibidang ekonomi dan bidang pembangunan nasional pada umumnya, serta
pembangunan sector pertanian pada khususnya. Kegiatan usaha pokok PT. pertani
(persero) palembang terdiri atas bidang usaha :
a. Penyaluran Pupuk
Pasar utama pupuk adalah
perkebunan besar baik perkebunan Negara (PTPN) maupun perkebunan swasta (PBS),
sedangkan pasar lainnya perkebunan rakyat dan program pemerintah.
b. Sarana Produksi Pertanian Non Pupuk
(Pestisida Bibit, Alat Mesin Pertanian)
Saprotan non pupuk terdiri
atas pestisida, ZPT/PPC (zat pengatur tumbuh/pupuk pelengkap cair), inoculum,
alat dan mesin pertanian dan benih/bibit BJ (beli jual)
c. Pelayanan Jasa (Pergudangan Dan Angkutan)
1. Pergudangan, yang terdiri dari 63 unit
gudang untuk keperluan pangan dengan total kapasitas 30.300 ton dan 53 unit
gudang untuk keperluan sarana produksi pertanian dengan kapasitas 117.500
2. Angkutan yang terdiri dari 164 unit berupa
truk kapasitas 10 ton sebanyak 42 unit dan pick up sebanyak 122 unit.
d. Perdagangan Hasil Pertanian
1. Benih padi dan kedelai
Sampai dengan sekarang,
pasar utama benih padi adalah pasar bebas, disamping itu juga ke program
pemerintah. Sedangkan pasar utama benih kedelai adalah program pemerintah.
2. Beras
PT. Pertani (persero) Palembang,
mengarahkan pemasaran beras kepasar bebas, disamping dapat memenuhi pasar
lainnya yaitu dolog
3. Pupuk
Pasar utama pupuk adalah
perkebunan besar baik perkebunan Negara (PTPN) maupun perkebunan swasta (PBS),
sedangkan pasar lainnya perkebunan rakyat dan pemerintah.
e. Produksi Pembenihan Dan Perbesaran
PT. Pertani
(persero) Palembang memproduksi benih padi dan pembesaran, produksi padi terus
menerus mengalami peningkatan sejalan dengan meningkatnya volume penjualan,
dilakukannya perbaikan/penyempurnaan sarana dan pra sarana, peningkatan kualitas
kerjasama penangkaran, perbaikan/penyempurnaan manajemen produksi dan penataan
organisasi dan sumber daya manusia dan perkembangan jumlah penggilingan padi.
Perseroan
dapat mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai
hubungan dengan bidang usaha tersebut diatas, baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama dengan badan-badan lain sepanjang yang demikian itu tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan
ketentuan dalam anggaran dasar, sejalan dengan tujuan dari laporan usaha
tersebut diatas, kegiatan PT. pertani (persero) palembang pada waktu ini
terutama menangani bidang usaha sebagai berikut :
a. Pembenihan dan pembesaran
b. Penyaluran pupuk urea, Za, pupuk kel, pupuk
kieserite, pupuk rock phospate, pupuk phonska dan pupuk SP36.
c. Penyaluran sarana produksi pertanian non
pupuk (pestisida dan bibit).
3.3 Struktur Organisasi dan Pembagian
Tugas
a. Struktur Organisasi
Struktur
organisasi yang baik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan diperlukan
untuk mendukung kelancaran perusahaan. Organisasi merupakan suatu wadah yang
mempunyai tujuan tertentu, mempunyai pembagian tugas, mempunyai orang-orang
yang mau bekerjasama memegang berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut. Selanjutnya untuk melihat pembagian tugas yang ada dalam
suatu organisasi secara nyata dapat diungkapkan kedalam suatu bagan yang
disebut struktur organisasi
Stuktur
organisasi dapat memberikan gambaran mengenai fungsi-fungsi tertentu yang ada
dalam organisasi, dimana satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran.
Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. Pertani (persero) Palembang adalah
struktur organisasi wilayah yang terdiri dari beberapa bagian yaitu : bagian
pemasaran saprotan, bagian bina usaha, bagian keuangan umum dan bagian akutansi
PT. Pertani (persero)
Palembang juga membawahi beberapa cabang yaitu :
1. Cabang Lampung
2. Cabang Jambi
3. Cabang manajer unit Bengkulu
4. Cabang kepala-kepala SPB (Sentral Produksi
Benih)
a. SPB Belitang (Oku)
b. SPB Nambah harjo (Lampung Utara)
c. SPB sukasari (Bengkulu Utara)
Adapun
strukur organisasi yang ada pada PT. petani (persero) palembang dapat lebih
jelas pada gambar berikut ini :

b.
Pembagian Tugas
Dilihat dari sturuktur organisasi perusahaan maka tugas
pokok dari masing-masing bagian yang terdapat dalam PT. Pertani (persero) Palembang sebagai berikut :
Tugas pokok
organisasi wilayah
Wilayah membantu pelaksana
tugas direksi dalam perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasi dan
pengendalian pengelolaan perusahaan, dengan berpedoman pada rencana kerja dan
anggaran (RKAP) yang ditetapkan, secara operasional, wilayah bertunduk untuk
dan atas nama direksi, melaksanakan pengelolaan kegiatan perusahaan dalam wilayah
kerjanya dengan tugas pokok sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja dan program kerja
perusahaan.
b. Menjabarkan RKAP kepada masing-masing
satuan organisasi dan unit kerja.
c. Mengoperasionalkan RKAP dengan
memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal.
d. Membina dan mengembangkan usaha dan
kualitas sumber daya manusia.
e. Membuat laporan manajemen keuangan sebagai
pertanggung jawaban kepada direksi.
f. Melakukan pengendalian atas pelaksanaan
kegiatan dan wajib memlihara serta menjaga keamanan harta kekayaan perusahaan.
Tugas pokok
bagian pemasaran saprotan, sub bagian pemasaran pupuk, sub bagian pemasaran
aneka saprotan.
a. Tugas pokok bagian pemasaran
saprotan
Bagian pemasaran
saprotan membantu pelaksanaan tugas wilayah dalam perencanaan, pengkoordinasian
dan pengendalian pengelolaan perusahaan, khususnya bidang pemasaran sarana
produksi pertanian. Secara operasional bagian pemasaran saprotan mempunyai
fungsi staf yang bertanggung jawab melakukan monitoring evaluasi serta
merumuskan kebijakan wilayah, dengan pokok tugas sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja dan
program kerja usaha pemasaran sarana pertanian dan hasil pertanian.
2. Mengkoordinasi kegiatan usaha
pemasaran sarana produksi pemasaran.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi
atas pelaksanaan kegiatan.
4. Membina perluasan pasar dan
pengembangan pasar.
5. Menjalin hubungan dengan instansi
pemerintah dan badan usaha terkait.
6. Mengajukan saran dan pendapatan
kepada wilayah.
7. Mengurus dan mencatat hak dan
kewajiban yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan.
b. Tugas pokok sub bagian
Sub bagian pemasaran
pupuk membantu pelaksanaan tugas bagian pemasaran saprotan dalam perencanaan,
pengkoordinasian dan pengendalian dengan kegiatan pemasaran, khususnya kegiatan
pemasaran pupuk. Secara operasional sub bagian pemasaran pupuk mempunyai fungsi
staf yang bertanggung jawab melaksanakan monitoring dan evaluasi serta
merumuskan kebijakan bagian pemasaran saprotan, dengan pokok-pokok tugas
sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja dan
program kerja bidang pemasaran pupuk termasuk perencanaan pengadaan yang
terkait.
2. Bertanggung jawab secara aktif
melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan khususnya
menyangkut teknis operasi dan pengendalian biaya.
3. Melakukan kajian dan
mengkoordinasikan usaha perluasan pasar dan pengembangan pemasaran.
4. Menjalin koordinasi antar satuan
organisasi dan unit kerja pelaksana.
5. Mengajukan saran dan pendapat
kepada bagian pemasaran untuk meningkatkan usaha dan kinerja perusahaan.
c. Tugas pokok sub bagian pemasaran aneka
saprotan
Sub bagian pemasaran aneka
saprotan membantu pelaksanaan tugas bagian pemasaran saprotan dalam
perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan pemasaran, khususnya
bidang perdagangan pestisida, alat mesin pertanian, hasil pertanian dan usaha
lain yang berhubungan dengan hal tersebut. Secara operasional sub bagian
pemasaran aneka saprotan mempunyai fungsi staf yang bertanggung jawab
melaksanakan monitoring dan evaluasi tugas sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja dan program kerja
pemasaran produk pestisida/ obat-obatan dan alat mesin pertanian termasuk
rencana pengadaan yang terkait.
2. Bertanggung jawab secara aktif
melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan khususnya
menyangkut teknis operasi dan pengendalian biaya.
3. Melakukan kajian dan
mengkoordinasikan usaha perluasan pasar dan pengembangan pemasaran.
4. Menjalin koordinasi antar satuan
organisasi dan kerja unit perusahaan.
5. Mengajukan saran dan pendapat
kepada bagian pemasaran saprotan untuk meningkatkan usaha dan kinerja
perusahaan.
6. Mengurus dan mencatat hak dan
kewajiban yang timbul dalam melaksanakan kegiatan.
Tugas pokok
bagian bina usaha, sub bagian penggilingan padi dan aneka usaha,sub bagian
benih
a. Tugas
pokok bagian bina usaha
Bagian bina usaha membantu
pelaksanaan tugas wilayah dalam perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengendalian pengelolaan kegiatan usaha penggilingan
padi, produksi benih, dan hasil pertanian. Secara operasional bagian bina usaha
mempunyai fungsi staf yang bertanggung jawab untuk melakukan monitoring dan
evaluasi serta merumuskan kebijakan wilayah dengan pokok-pokok tugas sebagai
berikut :
1. Menyusun rencana kerja dan
program kerja bidang usaha perbenihan, perberasan, usaha jasa dan hasil
pertanian.
2. Mengkoordinir kegiatan usaha
produksi benih, penggilingan padi, usaha jasa, dan hasil pertanian.
3. Melakukan monitoring dan
pengendalian atas pelaksanaan kegiatan diseluruh daerah kerja wilayah.
4. Menjalin hubungan instansi
pemerintah dan badan usaha yang terkait.
5. Mengurus dan mencatat hak dan
kewajiban yang timbul dalam melaksanakan kegiatan.
6. Mengajukan saran dan pendapat
kepada wilayah.
b. Tugas
pokok sub bagian penggilingan padi dan aneka usaha
Sub bagian penggilingan padi
dan aneka usaha membantu pelaksanaan tugas bagian bina usaha dalam perencanaan,
pengkoordinasian, dan pengendalian pengelolaan kegiatan usaha, khususnya
kegiatan usaha penggilingan padi dan aneka usaha (jasa gudang, jasa angkutan,
jasa alat mesin pertanian dan perdagangan hasil pertanian). Secara operasional
sub bagian penggilingan padi dan aneka usaha mempunyai staf yang bertanggung
jawab melakukan monitoring dan evaluasi serta merumuskan kebijakan bagian bina
usaha dengan pokok-pokok tugas sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja dan
program kerja bidang penggilingan padi aneka usaha.
2. Bertanggung jawab secara aktif
melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan diseluruh
wilayah.
3. Membina pengembangan usaha dan
menjalin koordinasi antar satuan organisasi dan unit kerja pelaksana.
4. Mengajukan saran dan pendapat
kepada bagian bina usaha untuk meningkatkan usaha dan kinerja perusahaan.
5. Mengurus dan mencatat hak dan
kewajiban yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan.
c. Tugas
pokok sub bagian benih
Sub bagian benih
membantu pelaksanaan tugas bagian bina usaha dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengendalian kegiatan pengendalian
kegiatan pengelolaan khususnya produksi benih. Secara operasional sub bagian
benih mempunyai fungsi staf yang bertanggung jawab melaksanakan monitoring dan
evaluasi serta merumuskan kebijakan bagian operasional dengan pokok-pokok tugas
sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja dan program
kerja bidang produksi benih dan bibit.
2. Bertanggung jawab secara aktif
melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan di seluruh
wilayah kerja.
3. Mengajukan saran dan pendapat pada
bagian bina usaha untuk meningkatkan uasaha dan kinerja perusahaan.
4. Mengurus dan mencatat hak dan
kewajiban yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan.
4. Tugas
pokok bagian keuangan dan umum, sub bagian umum, sub bagian keuangan .
a. Bagian keuangan umum selaku pembantu
kepada wilayah bertanggung jawab menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan
pengelolaan keuangan sumber daya manusia, sarana usaha dan sarana kerja yang
dijabarkan dari rencana kerja dan anggaran perusahaan, menyiapkan rencana
pengelolaan uang, melakukan penelitian dan pengkajian atas rencana pengelolaan
keuangan, fungsi kebendaharaan, menyusun rencana anggaran, penyusunan arus kas,
melaksanakan pembinaan dan pengelolaan rencana kerja serta perhitungan modal,
tata usaha, surat menyurat dan kearsipan serta kepengurusan rumah tangga
kantor, memberikan konsultasi hokum kepada satuan organisasi dan wilayah dan
mengurus kepentingan perusahaan di pengadilan serta pengurusan perpajakan,
menjalin hubungan dengan kerja sama dengan satuan organisasi dan unit kerja
dalam wilayah, mengadakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
pengelolaan keuangan.
b. Tugas pokok sub bagian umum
Sub bagian selaku pembantu
kepala bagian keuangan/ umum bertanggung jawab dalam menyusun rencana dan
melaksanakan pengadaaan sarana dan prasarana alokasi penggunaaan dan
pengelolaan sumber daya manusia, sarana usaha, dan sarana kerja, mengadakan
penilaian dan merekomendasikan pembiayaan rutin, melaksanakan tata usaha, surat
menyurat dan kearsipan serta keamanan rumah tangga antar wilayah,
menyelenggarakan buku induk sarana usaha dan sarana kerja serta memelihara
dokumen pendukungnya, mengadakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan
kegiatan pengelolaan keuangan.
Ø Tugas pokok sub bagian keuangan
Sub bagian keuangan
selaku pembantu kepala bagian keuangan/ umum bertanggung jawab menyusun rencana
dan melaksanakan pengelolaan keuangan, fungsi kebendaharaa, administrasi
penerimaaan dan pengeluaran keuangan, rencana kerja dan anggaran perusahaan.
Tugas pokok
bagian akutansi, sub bagian vertifikasi, dan rekonsiliasi dan sub bagian
pembukuan dan analisa laporan keuangan.
a. Tugas pokok bagian akutansi
Selaku pembantu wilayah
bertanggung jawab dalam melakukan pembinaan bidang akutansi serta melaksanakan
tugas vertifikasi, melaksanakan kegiatan penyusunan laporan kegiatan dan
evaluasi wilayah beserta kelengkapannya konfirmasi dan rekonsiliasi, kode
rekening administrasi pembukuan, peyusunan laporan keuangan, penyusunan laporan
keuangan evaluasi wilayah, melaksanakan penyimpanan file/ dokumen dasar
wilayah, melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan administrasi pembukuan dan
kebijakan akutansi kesatuan organisasi di bawah wilayah, membuat perencanaan/
penyusunan anggaran kebutuhan biaya pembinaan administrasi.
b.Tugas pokok bagian vertifikasi dan
rekonsiliasi
Sub bagian vertifikasi dan
rekonsiliasi selaku pembantu kepala bagian akutansi bertanggung jawab dalam
pekerjaan vertifikasi dokumen pembukuan, melaksanakan penelitian atas keabsahan
dan kelengkapan dokumen dasar serta mempersiapkan hasilnya, memposting,
menetapkan kode rekening secara akurat, menyajikan dokumen untuk keperluan
konfirmasi serta melaksanakan kerja sama sebaik-baiknya dengan sub bagian
pembukuan dan analisa laporan keuangan dan bertanggung jawab kepada kepala
bagian akutansi, melaksanakan rekonsiliasi antar kantor wilayah dengan kantor
pusat dan satuan organisasi dibawahnya.
c.Tugas pokok sub
bagian pembukuan dan analisa laporan keuangan
Sub bagian
pembukuan dan analisa laporan keuangan selaku kepala bagian penyelesaian/
penyusunan laporan keuangan (neraca dan laba/ rugi) secara akurat melalui
proses pembukuan yang wajar serta hasil usaha perusahaan serta betanggung jawab
kepada kepala bagian akutansi, melaksanakan input transaksi kantor wilayah dan
satuan organisasi dibawah wilayah, membuat analisa laporan evaluasi wilayah,
melakukan penyimpanan, dan melakukan kerja sama dengan antar satuan organisasi
dan unit kerja dalam perusahaan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan
membahas mengenai masalah berdasarkan dari bab – bab sebelumnya, berdasarkan
variabel – variabel operasional untuk menentukan pemecahannya. Penelitian dengan
dilandasi teori – teori dari pendapat ahli yang ada yaitu bagaimana pengaruh
kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT.
Pertani (Persero) Palembang.
Tujuan dari analisis ini untuk
menemukan cara pemecahan masalah didalam perusahaan yang berkaitan dengan
kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT.
Pertani (Persero) Palembang.
Berdasarkan hal tersebut pada
bab IV ini penulis akan mencoba untuk menganalisis dan membahas mengenai pengaruh kepemimpinan dan
insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero)
Palembang. Untuk menganalisisnya penulis menggunakan alat bantu software SPSS
for windows 14.0. Dengan menganalisis data yang didukung oleh teori yang ada
dan melalui penyebaran kuisioner yang terdiri dari 10 pertanyaan yang
ditunjukan kepada 35 orang responden (lihat lampiran).
4.1
Analisis Regresi Linear Berganda.
Menghitung Persamaan Regresi
Linear berganda.
|
Untuk mengetahui
bagaimana hubungan kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja
karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda. Didasarkan
pada hubungan funsional yang digunakan untuk menentukan hubungan antara
variabel bebas dan terikat.
Persamaan regresi linear berganda :
Dimana :
Keterangan :
Y =
Produktivitas kerja
X1 = Kepemimpinan
X2 = Insentif
Dimana nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus :
Nilai a dihitung dengan rumus :
Nilai b dihitung dengan rumus :

a = konstanta yang merupakan nilai Y pada saat X =
0
b = Koefisien regresi, yang menunjukan peningkatan
atau penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variabel independent.
4.2
Koefisien Korelasi Ganda
Menurut Tika (2006:100) analisis ini digunakan
untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
Menentukan nilai koefisien korelasi ( r ) :
Ryx x =
.
Keterangan :
Ryx x = Korelasi
antara variabel x dengan x secara bersama-sama dengan variabel y.
ryx = Korelasi Product
moment antara x dengan y.
ryx = Korelasi Product
moment antara x dengan y.
ryx x = Korelasi Product moment antara x dengan x .
Selanjutnya hasil perhitungan yang
menunjukkan persamaan regresi serta untuk menguji apakah variabel Kepemimpinan
dan Insentif mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Produktivitas kerja
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.1.1
Coefficients(a)
Model
|
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
-.547
|
.678
|
-.807
|
.426
|
|
Insentif
|
.844
|
.235
|
.682
|
3.597
|
.001
|
|
Produktivitas
Kerja
|
.225
|
.295
|
.145
|
.764
|
.451
|
|
a Dependent Variable: Kepemimpinan
Dari tabel diatas
didapat persamaan regresi adalah sebagai
berikut :
Y=
-547 + 844 X1 + 225 X2
Dari persamaan tersebut
didapat nilai konstanta sebesar -547 yang berarti bahwa jika kepemimpinan dan insentif sama dengan 0 besarnya
produktivitas kerja adalah -547 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
dimana disaat tingkat kepemimpinan tinggi dan Insentif tinggi maka tingkat
produktivitas kerja sangat tinggi. Yaitu a merupakan Nilai konstanta sebesar -547
yang berarti bahwa jika nilai produltivitas kerja sama dengan nol maka nilai
kepemimpinan dan insentif sama dengan -547.
Nilai b1 = 844 adalah nilai dari koefisien regresi X1. Nilai ini positif
yang berarti pada saat kepemimpinan naik maka insentif akan naik, begitu juga
sebaliknya jika kepemimpinan turun maka
insentif juga akan turun.
Dimana Nilai koefisien regresi insentif yaitu 844 yang berarti bahwa jika
produktivitas kerja naik sebesar satu satuan maka kepemimpinan naik sebesar 844.
Begitu juga sebaliknya jika produktivitas kerja turun 1 satuan skor maka kepemimpinan
turun sebesar 844.
Nilai b2 = 225 adalah nilai dari koefisien regresi X2. Nilai ini positif yang
berarti pada saat Insentif naik maka produktivitas kerja juga akan naik, begitu juga sebaliknya jika
insentif turun maka produktivitas kerja
juga akan turun.
Dimana Nilai koefisien regresi produktivitas kerja yaitu 225 yang berarti
bahwa jika produktivitas kerja naik sebesar satu satuan maka kepemimpinan naik
sebesar 225. Begitu juga sebaliknya jika produktivitas kerja turun 1 satuan
skor maka kepemimpinan turun sebesar 225.
Sedangkan Nilai sig-t untuk
kepemimpinan adalah 0.01 yang lebih besar dari nilai α = 0,1 yang berarti bahwa
produktivitas kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepemimpinan.
Nilai sig-t untuk produktivitas kerja 0,451 yang lebih besar dari nilai α
= 0,1 yang berarti bahwa produktivitas kerja tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap insentif.
Berdasarkan
hasil penelitian dengan menggunakan SPSS dilihat dari hasil perhitungan regresi
berganda dari variabel kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.2
Model Summary
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R
Square
|
Std. Error of
the Estimate
|
1
|
.807(a)
|
.651
|
.630
|
.25300
|
a Predictors: (Constant), Insentif,
Kepemimpinan
Nilai koefisien (R) sebesar 0,01 yang berarti bahwa
hubungan antara kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja Sangat
Rendah. Dimana angka tersebut dibawah nilai 0,6. Nilai koefisien determinasi (R
Square/R²) dari tabel diatas adalah 651, yang berarti bahwa sebesar 0.651
produktivitas kerja dipengaruhi oleh kepemimpinan dan insentif. Nilai R
dan R² yang relatif kecil ini
menunjukkan bahwa insentif dan kepemimpinan dan mempunyai hubungan yang sangat
lemah atau dapat dikatakan bahwa produktivitas kerja pengaruhnya sangat kecil
terhadap kepemimpinan dan insentif.
4.3.Uji Signifikan t-test
Yaitu untuk mengukur pengaruh antara
variabel bebas dan variabel terikat serta untuk mengetahui apakah penelitian
yang dilakukan dapat diterima atau ditolak atau untuk mengetahui apakah
diterima secara signifikan atau tidak. Yaitu dengan cara
- Nilai
t-hitung
Tabel 4.1.3
Coefficients(a)
Model
|
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
-.547
|
.678
|
-.807
|
.426
|
|
Insentif
|
.844
|
.235
|
.682
|
3.597
|
.001
|
|
Produktivitas
Kerja
|
.225
|
.295
|
.145
|
.764
|
.451
|
|
Berdasarkan hasil SPSS,
maka nilai t hitung untuk kepemimpinan 3.597 yang berarti nilai sig t hitung
adalah 0,01 yang lebih besar dari nilai α = 0,1 yang berarti bahwa kepemimpinan
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peoduktivitas kerja.
Sedangkan nilai t hitung untuk insentif 0,764 yang berarti nilai sig t hitung
adalah 0,451 yang lebih besar dari nilai α = 0,1 yang berarti bahwa insentif
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja.
- Nilai
t-tabel
Setelah perhitungan
diatas maka dicari t-tabel dengan taraf kepercayaan 5 % atau taraf kesalahan α
= 630. Dengan dk = n – 2 = 35 – 2 = 33. Sehingga didapat t-tabel 2.042.
1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, maka Ha diterima
artinya adanya pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dan insentif
terhadap produktivitas kerja karyawan.
2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak
ada pengaruh yang signifikan antara kpemimpinan terhadap produktivitas kerja
karyawan.
4.4.Uji F
Uji F digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel independent (insentif dan produktivitas kerja)
terhadap variabel dependent (kepemimpinan) dari perhitungan SPSS, F hitung
adalah 29,901 dengan tingkat signifikan 0,000. kerena probabilitas (0,000) jauh
lebih kecil dari 0,1 maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi tingkat
kepemimpinan.
Tabel 4.1.4
ANOVA(b)
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
3.828
|
2
|
1.914
|
29.901
|
.000(a)
|
Residual
|
2.048
|
32
|
.064
|
|||
Total
|
5.876
|
34
|
a Predictors: (Constant),
Produktivitas Kerja, Insentif
b Dependent
Variable: Kepemimpinan
Hipotesis :
Ho : Tidak
ada pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan.
Ha : Ada
pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan.
Kriteria penerimaan
dan penolakan hipotesis
Ho ditolak, Ha
diterima Jika F hitung > F tabel
Ha diterima, Ha
ditolak jika F hitung >
F tabel
Dalam analisis ini diketahui bahwa F hitung sebesar 29,901 > F tabel sebesar 3,597 dengan demikian Ho dan Ha diterima
berarti ada pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja.
Dari Sig. F didapat hasil sebesar 0,00 lebih
kecil dari α = 0,1 yang berarti bahwa
pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja secara bersama
adalah signifikan.
untuk
dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut
besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang ada pada tabel
dibawah ini:
Pedoman Untuk
Memberikan Interprestasi
Terhadap Koefisien
Korelasi
Interval Koefisien
|
Tingkat Hubungan
|
0.90-1,00
|
Sangat Tinggi
|
0,78-0,89
|
Tinggi
|
0,64-0,77
|
Sedang
|
0,46-0,63
|
Rendah
|
0,00-0,45
|
Sangat Rendah
|
4.5
Pembahasan
Menurut Sudarwan (2004:55),
kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok
untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang
tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Menurut Kartono (2005:187),
kepemimpinan adalah suatu bentuk domonasi yang didasari oleh
kapabilitas/kemauan pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan bersama.
Menurut Harris dalam Kartono
(2005:218), ukuran kepemimpinan adalah :
1. Kemampuan memikul tanggung jawab
2. Kemampuan untuk menjadi perseptif terhadap
situasi organisasi
3. Pengambilan keputusan
4. Pemecahan masalah
5. Cara menggerakkan karyawan
Menurut Davis dalam Handoko
(2003:297), ada 4 macam ciri yang berpengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan
yaitu :
1. Kecerdasan
2. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. Sikap hubungan manusiawi
Menurut Subanegara (2005:91),
ada 4 ciri kepemimpinan yaitu :
1. Hasrat yang menggebu untuk berubah
2. Keyakinan yang mantap
3. Keefektifan bertindak
4. Tekad baja
Menurut
Susilo (2000:129), adalah :
Tujuan pemberian insentif
dalam organisasi mengandung tujuan – tujuan positif.
Adapun indikator – indikator
pemberian insentif :
A. Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi
B. Pengkaitan Kompensasi
dengan Produktivitas Kerja
C. Pengkaitan
Kompensasi dengan sukses perusahaan
Menurut Menurut Hasibuan
(2003:118), insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan
tertemtu yang prestasinya diatas prestasi standar.
Menurut Handoko (2000:200),
insentif adalah cara untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam upaya mencapai
tujuan – tujuan organisasi.
Menurut Ranupandoyo
(2001:200), insentif adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk
uang.
Adapun variabel operasional
dari produktivitas
Faktor – faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan
Menurut Sedarmayanti
(2001:71), adalah :
A. Sikap kerja
B. Tingkat keterampilan
C. Hubungan antara karyawan
dan pimpinan
D. Manajemen produktivitas
E. Efisiensi tenaga kerja
F. Kewiraswastaan
Menurut Sinungan (2000:12),
secara umum produktivitas dapat didefinisikan sebagai hubungan antara hasil
nyata maupun hasil fisik (barang dan jasa) dengan masukan yang sebenarnya.
Menurut Greenberg (2000:12),
produktivitas adalah perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu
tertentu dibagi totalitas masukan selam periode tersebut.
Menurut Hasibuan (2003:126),
produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan)
jika produktivitas naik hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi
(waktu – bahan – tenaga) dan sistem kerja teknik, produksi dan adanya
peningkatan keterampilan tenaga kerja.
PT. Pertani (persero) Palembang merupakan salah
satu badan usaha milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha yang berhubungan
dengan sector pertanian, seperti pembenihan dan perbesaran, penyalur pupuk
serta penyaluran sarana produksi. Dengan semua bidang usaha yang ditekuni maka
diperlukan usaha – usaha yang perlu dilakukan oleh perusahaan guna untuk
meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Menjadi perusahaan
agribisnis yang kompetitif, sehat dan berkembang merupakan visi
perusahaan, dan menghasilkan dan memasarkan produk agribisnis yang memiliki
daya saing dalam kualitas, pelayanan dan harga dalam rangka menjunjung
pembangunan pertanian merupakan misi dari perusaahaan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan yang
telah dilakukan diketahui bahwa maka didapat hasil bahwa kepemimpinan dan
insentif mempunyai pengaruh terhadap produktivitas
kerja karyawan, ini didapat dari nilai t hitung yang lebih besar dari t table
untuk variabel kepemimpinan yang berarti cukup signifikan pengaruhnya.
Selain itu juga dilihat dari hasil dari perhitungan
selanjutnya maka didapat hasil bahwa kepemimpinan dan insentif mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, ini didapat
dari nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel untuk variabel kepemimpinan
yang berarti cukup signifikan pengaruhnya.
Dimana Nilai koefisien
regresi insentif yaitu 844 yang berarti bahwa jika produktivitas kerja naik
sebesar satu satuan maka kepemimpinan naik sebesar 844 Begitu juga sebaliknya
jika produktivitas kerja turun 1 satuan skor maka kepemimpinan turun sebesar 844.
Dari kondisi ini
terlihat bahwa kepemimpinan dan insentif berpengaruh terhadap produktivitas
kerja karyawan, sehingga produktivitas kerja dipengaruhi secara signifikan dari
kepemimpinan dan insentif.
Dengan demikian pada
PT. Pertani (Persero) Palembang peranan kepemimpinan sudah baik, dimana
pimpinan dapat melakukan komunikasi yang baik dengan bawahannya sehingga dalam
melakukan segala sesuatu dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada
pada saat itu. Serta pemimpin dapat mengerti apa yang diinginkan dan dibutuhkan
karyawan dan memberikan contoh yang baik serta memberikan bonus / insentif pada
karyawan yang berprestasi pada pekerjaannya sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja yang tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pada bab sebelumnya telah diuraikan
dengan jelas dan terperinci mengenai pengaruh kepemimpinan dan insentif
terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero) Palembang.
Berdasarkan uraian dan pembahasan tersebut, maka bab ini akan memberikan
kesimpulan dan saran tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan
masukan.
5.1. KESIMPULAN
1. Kepemimpinan dan insentif mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, sehingga kepemimpinan dalam
PT. Pertani (Persero) Palembang harus lebih baik lagi agar dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan.
2. Berdasarkan hasil koefisien korelasi berganda dapat
dinyatakan bahwa hubungan yang ditimbulkan antara kepemimpinan dan insentif
terhadap produktivitas kerja diperoleh 0,651 artinya angka tersebut
menjelasakan bahwa pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas
kerja bersifat cukup berpengaruh.
5.2. SARAN
1. Melihat peran kepemimpinan dan insentif yang tidak mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero) Palembang, ada baiknya
kepemimpinan pada PT. Pertani (Persero) Palembang harus memperbaiki
kepemimpinannya dan memberikan insentif yang cukup besar agar produktivitas
kerja dapat meningkat lebih baik dari yang diharapkan.
2. Dalam kepemimpinan yang dilakukan pada PT. Pertani
(Persero) Palembang, ada baiknya dapat ditingkatkan lagi agar baik dan juga
dalam pemberian insentif juga dapat dipertimbangkan bagi karyawan yang
berprestasi agar dapat memacu para karyawan agar dapat meningkatkan produktivitas
kerja, dan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang mulai maju dari tahun
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Danim , Sudarwan . Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok,
Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta , 2004.
Hasibuan , Malayu , S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi
Aksara,
Jakarta , 2002.
Hasibuan , Malayu S.P. 2003. Manajemen SDM . Jakarta : PT Bumi aksara.
Handoko , Hani. 2001. Manajemen. Penerbit BPFF, Yogyakarta, 2003.
Hasibuan , Malayu.. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2006
Indrawijaya , Adam , Perilaku Organisasi, Penerbit Sinar Baru Algensido,
Bandung,
2002.
James AF. Stoner , 2000 . manajemen diterjemahkan oleh alfonsos
Sirait . Erlangga ,
Jakarta
James AF. Stoner , 2001 . Manajemen,
Jakarta: Erlangga.
Kartono , Kartini. 2005. Pemimpin
dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono , 2004 . Metodologi Penelitian administrasi , Bandung : Alfabeta.
Sudarwan , Danin. 2004. Motivasi
Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok Jakarta: Rineka Cipta.
Siagian , Sondang P. Kiat
Meningkatkan Produktivitas Kerja Penerbit Rineka Cipta , Jakarta , 2002.
Susanto & Kardi , Koesnadi, Kepemimpinan Dalam Dunia Bisnis dan
militer,
Penerbit
Grasindo , jakarta, 2004.
Subanegara , Hanna Permana. Diamond
Head Drill dan Kepemimpinan dalam Manajemen rumah sakit, Penerbit Andi,
Yogyakarta. 2005.
Thoha , Miftah , Perilaku
Organisasi, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2005.
Tika , Moh , Pabundu. Metodologi Riset Bisnis Penerbit Bumi Aksara
Jakarta
, 2006.
Umar , Husein . 2005 . Riset SDM
dalam organisasi . Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Winardi , 2000. Kepemimpinan dalam
Manajemen. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
KUISIONER
Nama : Eris Munandar.HS
Nim : 04151108
Program Studi : Manajemen (S1)
J udul
Skripsi : Pengaruh Kepemimpinan Dan Insentif Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada PT. Pertani (Persero) Palembang.
I. Identitas Responden
Sifat Rahasia
Nama :
Umur :
Pendidikan :
II. Pengantar
1. Daftar pertanyaan ini dibuat bertujuan
hanya untuk kajian ilmiah
2. Hasil pertanyaan ini tidak untuk dipublikasikan
oleh karena itu mohon bantuan bapak / ibu / saudara / saudari untuk mengisi
dengan pendapat masing – masing.
3. Penulis mengucapkan terima kasih atas
bantuan dan partisipasi bapak / ibu / saudara / saudari.
III. Petunjuk Pengisian
1.
Isilah alternatif jawaban yang
disediakan sesuai dengan pendapat bapak / ibu / saudara / saudari dengan
memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang disediakan.
2.
Tidak ada jawaban yang benar
atau salah dalam penelitian ini tetapi yang dibutuhkan adalah jawaban yang
objektif sesuai dengan pendapat bapak / ibu / saudara / saudari.
Kepemimpinan
1.
Apakah pimpinan pernah
melibatkan saudara dalam setiap pengambilan keputusan didalam bidang pekerjaan
saudara ?
a. Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b.
Sering d. jarang
2. Apakah pimpinan dalam mengambil
keputusan pernah mementingkan kepentingan
pribadi ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
3. Apakah pimpinan mau menerima kritik dan saran
dari saudara ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
4. Apakah saudara pernah diberiakan kesempatan
untuk mengemukakan pendapat ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
5. Apakah pimpinan pernah memperhatikan ide –
ide saudara ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
6.
Apakah pimpinan sering melakukan komunikasi pada karyawan khususnya saudara ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
7. Apakah pimpinan memberikan contoh yang baik
dalam melakukan pekerjaan ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
8. Apakah
pimpinan pernah memberikan saran dan kritik bagi saudara dalam melaksanakan
tugas ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
9. Apakah
pimpinan pernah memberikan masukan kepada saudara tentang pekerjaan saudara ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
10. Apakah pimpinan saudara mengetahui masalah
yang ada dan sedang dihadapi perusahaan ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
KUISIONER
Nama : Eris Munandar.HS
Nim : 04151108
Program Studi : Manajemen (S1)
Judul Skripsi : Pengaruh Kepemimpinan Dan Insentif
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pertani (Persero) Palembang.
I. Identitas Responden
Sifat Rahasia
Nama :
Umur :
Pendidikan :
II. Pengantar
1. Daftar pertanyaan ini dibuat bertujuan
hanya untuk kajian ilmiah
2. Hasil pertanyaan ini tidak untuk dipublikasikan
oleh karena itu mohon bantuan bapak / ibu / saudara / saudari untuk mengisi
dengan pendapat masing – masing.
3. Penulis mengucapkan terima kasih atas
bantuan dan partisipasi bapak / ibu / saudara / saudari.
III. Petunjuk Pengisian
1. Isilah alternatif jawaban yang disediakan
sesuai dengan pendapat bapak / ibu / saudara / saudari dengan memberikan tanda
silang (X) pada jawaban yang disediakan.
2. Tidak ada jawaban yang benar atau salah
dalam penelitian ini tetapi yang dibutuhkan adalah jawaban yang objektif sesuai
dengan pendapat bapak / ibu / saudara / saudari.
Insentif
1.Apakah pimpinan anda selalu memberikan insentif
/ bonus jika ada karyawan yang berprestasi ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
2. Apakah
pimpinan anda pernah mempermasalahkan tentang pemberian insentif ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
3. Apakah
karyawan bapak menggunakan sarana dan prasarana dengan baik dan tepat ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
4. Apakah karyawan
bapak pernah menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
5. Apakah karyawan
bapak bekerja sesuai dengan target yang ditetapkan ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
6. Apakah pernah
karyawan bapak menolak pekerjaan yang diberikan ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
7. Apakah
karyawan bapak bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d.
jarang
8. Apakah
pernah mengemukakan pendapat yang berhubungan dengan pemberian insentif ?
a
Selalu c. kadang –
kadang e. tidak pernah
b
Sering d. jarang
9. Apakah
karyawan bapak pernah bertanggung jawab atas kesalahan dari pekerjaanya ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak
pernah
b Sering d. jarang
10. Apakah
karyawan bapak pernah melakukan suatu pelatihan khusus yang berhubungan dengan
pekerjaanya ?
a Selalu c.
kadang – kadang e. tidak pernah
b Sering d. jarang
KUISIONER
Nama : Eris Munandar.HS
Nim : 04151108
Program Studi : Manajemen (S1)
Judul Skripsi : Pengaruh Kepemimpinan Dan Insentif
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pertani (Persero) Palembang.
I. Identitas Responden
Sifat Rahasia
Nama :
Umur :
Pendidikan :
II. Pengantar
1. Daftar pertanyaan ini dibuat bertujuan
hanya untuk kajian ilmiah
2. Hasil pertanyaan ini tidak untuk dipublikasikan
oleh karena itu mohon bantuan bapak / ibu / saudara / saudari untuk mengisi
dengan pendapat masing – masing.
3. Penulis mengucapkan terima kasih atas
bantuan dan partisipasi bapak / ibu / saudara / saudari.
III. Petunjuk Pengisian
1. Isilah alternatif jawaban yang disediakan
sesuai dengan pendapat bapak / ibu / saudara / saudari dengan memberikan tanda
silang (X) pada jawaban yang disediakan.
2 Tidak ada jawaban yang benar atau salah
dalam penelitian ini tetapi yang dibutuhkan adalah jawaban yang objektif sesuai
dengan pendapat bapak / ibu / saudara / saudari.
Produktivitas
1. Bagaimana menurut saudara dengan pelatihan dan
pendidikan yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan individu dan penguasaan
atas bidang masing – masing ?
a Sangat Baik c.
Cukup e. Sangat Tidak
Baik
b Baik d. Tidak Baik
2.
Bagaimana menurut saudara tentang tingkat pendidikan dan keahlian yang dimiliki
karyawan ?
a Sangat Baik c.
Cukup e. Sangat Tidak
Baik
b Baik d.
Tidak Baik
3.
Bagaimana menurut anda mengenai pemberian motivasi yang dilakukan oleh pihak
perusahaan ?
a Sangat Baik c.
Cukup e. Sangat Tidak
Baik
b Baik d.
Tidak Baik
4. Bagaimana menurut saudara mengenai lingkungan
kerja perusahaan agar dapat memacu produktivitas ?
a Sangat Baik c.
Cukup e. Sangat Tidak
Baik
b Baik d.
Tidak Baik
5. Bagaimana
menurut anda mengenai hubungan karyawan dalam lingkungan kerja ?
a Sangat Baik c.
Cukup e. Sangat Tidak
Baik
b Baik d.
Tidak Baik
6.
Bagaimana menurut anda mengenai sistem manajemen yang ada dalam perusahaan ?
a Sangat Baik c.
Cukup e. Sangat Tidak
Baik
b Baik d.
Tidak Baik
7.
Bagaimana menurut anda dengan kemampuan karyawan dalam pelaksanaan tugas yang
diberiakan pimpinan ?
a Sangat Baik c.
Cukup e. Sangat Tidak
Baik
b Baik d. Tidak Baik
8. Bagaimana
menurut anda tanggapan karyawan dalam menerima tugas yang diberikan pimpinan
perusahaan ?
a
Sangat Baik c. Cukup e. Sangat Tidak Baik
b
Baik d.
Tidak Baik
9.
Bagaimana menurut anda mengenai produktivitas kerja karyawan ?
a Sangat Baik c.
Cukup e. Sangat Tidak
Baik
b Baik d.
Tidak Baik
10.
Bagaimana menurut anda dengan pemusatan pekerjaan oleh karyawan ?
a Sangat Baik c.
Cukup e. Sangat Tidak
Baik
b Baik d.
Tidak Baik
EmoticonEmoticon