Monday, June 9, 2014

KUMPULAN SKRIPSI MANAJEMEN EKONOMI Pengaruh Kepemimpinan Dan Insentif Terhadap Produktivitas

Pengaruh Kepemimpinan Dan Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. PERTANI (Persero) Palembang”.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya mempunyai tujuan yang hendak dicapai, namun pada prinsipnya hanya ada satu tujuan dasar perusahaan yaitu ingin mendapatkan laba yang besar sehingga kelangsungan hidup perusahaan bisa terjamin. Untuk dapat melakukan kelangsungan hidup tersebut perusahaan harus dapat dan mampu menjalankan manajemen yang baik dan mampu melakukan kerja sama secara efektif dan efisien.
Sesuai dengan laju perkembangan nasional, terutama di era globalisasi sebagai pimpinan didalam perusahaan harus memiliki keterampilan dan kemampuan yang produktif dalam menjalankan tugas, wewenang serta tanggung jawab.
Hubungan antara sumber daya manusia dengan tujuan perusahaan tidak terlepas dari pemimpin perusahaan tersebut. Pada dasarnya pemimpin berperan sebagai penggerak dan mengkoordinir serta mengelola faktor – faktor produksi dalam perusahaan termasuk sumber daya manusianya.
Untuk mewujudkan kondisi seperti ini terutama dalam bidang manajemen kepemimpinan yang baik harus dapat mempelajari, memahami serta menerapkan unsur – unsur manajemen didalam pola kerjanya sehingga dapat mempengaruhi dan memotivasi karyawan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan memberikan insentif bagi karyawan yang berprestasi.
 Seorang pemimpin harus memiliki keserasian antara karyawannya agar perusahaan yang dipimpinnya dapat berjalan dengan efektif. Tidak semua pekerjaan dapat dilakukan seorang pemimpin secara sendiri, ia harus dapat mendelegasikan wewenang kepada bawahannya secara jelas dan benar, agar karyawan dapat bekerja dengan baik maka pimpinan perusahaan dapat  memberikan insentif  yang cukup besar agar karyawan lebih giat dalam bekerja dalam perusahaan.
Pelaksanaaan sistem upah insentif diberikan perusahaan terutama untuk meningkatkan produktivitas karyawan serta mempertahankan karyawan yang berprestasi untuk tetap bekerja dalam perusahaan, untuk itu apabila seseorang bersedia bekerja dengan giat sehingga dapat mencapai produktivitas kerja yang tinggi maka akan memperoleh imbalan pendapatan yang tinggi pula atas prestasi kerjanya.
Kepemimpinan dalam suatu perusahaan memainkan peranan yang sangat penting tidak hanya secara internal bagi perusahaan yang bersangkutan akan tetapi juga dalam menghadapi berbagai pihak diluar perusahaan yang kesemuanya dimaksudkan untuk meningkatkan kemapuan karyawan agar produktivitas kerja dapat tercapai sesuai dengan tujuan perusahaan.
Perkembangan perusahaan yang bergerak dalam sektor pertanian saat ini berkembang sangat cepat hal ini terlihat dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian baik lokal maupun nasional, Dalam mencapai tujuan perusahaan baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan perlu memanajemen produktivitas kerja agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan
PT. Pertani (persero) Palembang merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha yang berhubungan dengan sektor pertanian. Menjadi perusahaan  agribisnis yang kompetitif, sehat dan berkembang merupakan visi perusahaan, dan menghasilkan dan memasarkan produk agribisnis yang memiliki daya saing dalam kualitas, pelayanan dan harga dalam rangka menjunjung pembangunan pertanian merupakan misi dari perusaahaan.
Untuk mencapai hasil yang diinginkan perusahaan harus mempunyai kepemimpinan yang baik dan memberikan insentif pada karyawan yang berprestasi agar produktivitas kerja karyawan dalam suatu perusahaan dapat meningkat.
Kepemimpinan memainkan peranan yang dominan,krusial dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja dan memberikan insentif pada karyawan yang berprestasi dalam perusahaan.
Dari pembahasan latar belakang diatas maka penulis akan melakukan penelitian penulisan skripsi dengan judul “ Pengaruh Kepemimpinan Dan Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. PERTANI (Persero) Palembang”.



1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang diatas adalah sebagai berikut : “Bagaimana pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero) Palembang ” ?

1.2.1 Ruang Lingkup Pembahasan
Untuk menjaga agar penulisan ini terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya terfokus pada pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero) Palembang.

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
 Untuk mengetahui Pengaruh kepemimpinan Dan insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pertani (Persero) Palembang.
1.3.2 Manfaat Penelitian
  1. Bagi Penulis
Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam berbagai penelitian   dan juga latihan penerapan teori-teori pengetahuan yang penulis terima dan dipelajari dari di fakultas Ekonomi, khususnya tentang sumber daya manusia.
  1. Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan sebagai bahan informasi atau bahan masukan bagi PT. Pertani (Persero) Palembang.

1.4 Metode Penelitian
1.4.1 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini mengambil lokasi penelitian pada PT. Pertani (Persero) Palembang yang beralamat di jalan Jaksa Agung R. Suprapto No.26 Palembang.
1.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data sebagai berikut :
A.Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung objek yang diteliti, yang berupa wawancara dan observasi langsung.
B. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah dipublikasikan yang tersedia di perusahaan, yaitu dengan cara mengumpulkan data dari objek penelitian.

1.5 Metode Pengumpulan Data
A. Wawancara
Wawancara secara langsung dengan pimpinan serta karyawan pada PT.
Pertani (Persero) Palembang mengenai hal-hal yang ada hubungannya dengan penelitian.
B. Observasi
Merupakan pengamatan secara langsung ke lapangan guna memperoleh dan mencatat data secara sistematis dan mendapat informasi yang diperlukan.
C. Kuisioner
Menurut Sugiyono (2004:135), Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

1.5.1 Batasan Variabel Operasional
1.5.2  Adapun variabel operasional dari kepemimpinan pada penelitian ini
Menurut Susanto dan Kardi (2004:106) adapun indikator – indikator sebagai berikut :
1. Pengambilan Keputusan
2. Membangun hubungan dan saling bertukar informasi
3. Mempengaruhi orang lain
1.5.3 Adapun variabel opersional dari insentif
Menurut Susilo (2000:129), adalah :
Tujuan pemberian insentif dalam organisasi mengandung tujuan – tujuan positif.
Adapun indikator – indikator pemberian insentif :
A. Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi
B. Pengkaitan Kompensasi dengan Produktivitas Kerja
C. Pengkaitan Kompensasi dengan sukses perusahaan
1.5.4 Adapun variabel operasional dari produktivitas
Faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan
Menurut Sedarmayanti (2001:71), adalah :
A. Sikap kerja
B. Tingkat keterampilan
C. Hubungan antara karyawan dan pimpinan
D. Manajemen produktivitas
E. Efisiensi tenaga kerja
F. Kewiraswastaan

1.6. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono (2005 : 16), Sampel Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, oleh karena itu yang dijadikan sampel adalah semua karyawan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh Karena dalam penelitian ini semua karyawan pada PT. Pertani (Persero) Palembang jumlah karyawannya sebanyak 35 orang, karena jumlah populasi tidak terlalu banyak maka sebagian besar populasi dijadikan sampel.  





1.6.1 Metode Analisis Data
A.    Analisis deskriptif kualitatif
Menurut Pabundu Tika (2006 : 57) adalah serangkaian observasi yang tidak dapat dinyatakan dalam angka – angka dan rumus melainkan dengan kata – kata dan kalimat menurut kategori untuk pengambilan keputusan.
Keterangan Kuesioner menurut kategori Skala Likert :
a. Sangat Baik                   Skor     5
b. Baik                               Skor     4
c. Cukup Baik                   Skor     3
d. Kurang Baik                 Skor     2
e. Tidak Baik                     Skor     1

B.     Analisis Kuantitatif
Yaitu teknik analisis data dengan menggunakan angka - angka yang diperoleh dari data kuisioner yang akan menunjukkan pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan.

1.7 Alat Analisis
Dalam penulisan skripsi ini alat analisis yang digunakan adalah :
Rumus regresi berganda
Rumus Regresi Berganda, Sugiono (2005:250)
Dimana :
Y   = Produktivitas Kerja
               X1 = Kepemimpinan
               X2 = Insentif
               a  =  Konstanta yang merupakan nilai Y pada saat X = 0
b = Koefisien regresi, yang menunjukkan peningkatan atau penurunan      variabel dependen yang didasarkan pada variable independent
            Nilai  a  dihitung dengan rumus :
              a =.
Nilai  b  dihitung dengan rumus:
               b =
Uji T
1. Ho  = Tidak terdapat pengaruh yang nyata antara Kepemimpinan dan   insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
2.     Ha  = Terdapat pengaruh yang nyata antara Kepemimpinan dan insentif terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Kriteria pengujian
Apabila t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Ho ditolak
Apabila t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka Ho diterima


Uji F
1. Ho  = Tidak terdapat pengaruh yang nyata antara Kepemimpinan dan   insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
2.                              Ha  = Terdapat pengaruh yang nyata antara Kepemimpinan dan insentif     Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Kriteria pengujian
Apabila t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Ho ditolak
Apabila t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka Ho diterima

1.7.1 Sistematika Penulisan
Sistem penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran garis-garis besar secara jelas tentang isi dari pada penulisan skripsi ini. Sehingga terlihat jelas apa hubungan antara bab yang satu dengan bab-bab berikutnya diantaranya sebagai berikut :

BAB I     : PENDAHULUAN
Pada bab ini merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian, metode analisis dan sisitematika penulisan.


BAB II   : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengertian Kepemimpinan, jenis-jenis kepemimpinan, macam -macam insentif serta bagaimana  meningkatkan produktivitas.

BAB III  : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN      
Dalam bab ini penulis membahas masalah mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan pembagian tugas.


BAB IV  : PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan pembahasan masalah pengaruh  kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero) Palembang.

BAB V   :   KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terahir ini merupakan kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya dan juga saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan terutama dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh PT. Pertani (Persero) Palembang.



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kepemimpinan
Berdasarkan pengertiannya, banyak para ahli mendefinisikan secara berbeda tetapi memiliki maksud dan tujuan yang sama. Beberapa orang berpendapat kepemimpinan hanya mencakup proses – proses mempengaruhi yang berhubungan dengan saran – saran dari satu tugas atau yang berhubungan dengan mempertahankan kelompok.
Kepemimpinan merupakan masalah kemasyarakatan yang penting artinya bagi kehidupan masyarakat. Kelangsungan hidup suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh pimpinannya. Istilah kepemimpinan sebagai terjemahan dari leadership yang berasal dari bahasa latin yaitu leader adalah orang yang membimbing orang lain atau kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan kemampuan sendiri, sedangkan leadership atau kepemimpinan adalah sifat yang dimiliki seseorang sehingga mampu membimbing orang lain atau kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain dengan kemampuannya dapat berbuat seperti yang dikehendaki.
Menurut Sondang P. Siagian (2002:63), kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal ini bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya.

12
 
 


Menurut Handoko (2001:294), kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Menurut Danim (2004:56) Kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasikan dan memberi arah kepada individu atau kelompok yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Hasibuan (2006:170), kepemimpinan adalah cara seseorang mempengaruhi prilaku bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Indrawijaya (2002:141) menyimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi dan menggerakkan orang lain, sehingga mereka bertindak dan berprilaku sebagaimana diharapkan terutama bagi tercapainya tujuan yang diinginkan.
Menurut Sudarwan (2004:55), kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Kartono (2005:187), kepemimpinan adalah suatu bentuk domonasi yang didasari oleh kapabilitas/kemauan pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan bersama.
Menurut Harris dalam Kartono (2005:218), ukuran kepemimpinan adalah :
1.      Kemampuan memikul tanggung jawab
2.      Kemampuan untuk menjadi perseptif terhadap situasi organisasi
3.      Pengambilan keputusan
4.      Pemecahan masalah
5.      Cara menggerakkan karyawan
Menurut Davis dalam Handoko (2003:297), ada 4 macam ciri yang berpengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan yaitu :
1.      Kecerdasan
2.      Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
3.      Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4.      Sikap hubungan manusiawi
Menurut Subanegara (2005:91), ada 4 ciri kepemimpinan yaitu :
1.      Hasrat yang menggebu untuk berubah
2.      Keyakinan yang mantap
3.      Keefektifan bertindak
4.      Tekad baja
Kepemimpinan yang baik sangat dipengaruhi oleh orang yang menjalankan kepemimpinan tersebut, menurut Ghiseli dalam Handoko (2003:297), menunjukkan sifat – sifat yang penting untuk kepemimpinan sifat – sifat tersebut adalah sebagai berikut :
1.         Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas atau pelaksanaan fungsi – fungsi dasar manajeme, terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain.
2.         Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan
3.         Kecerdasan, mencakup kebijakan pemikiran kreatif dan daya pikir
4.         Ketegasan, atau kemampuan untuk membuat keputusan – keputusan dan memecahkan masalah dengan cakap dan tegas
5.         Kepercayaan diri
6.         Inisiatif, atau inovasi
Menurut dalam Davis dalam Thoha (2005:287), ada 4 sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi :
1.      Kecerdasan
Hasil penelitian pada umumnya membuktikan bahwa pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan dipimpin.
2.      Kedewasaan dan keluasaan hubungan sosial
Pemimpin cenderung menjadi matang dan mempunyai emosi yang stabil, serta mempunyai perhatian yang luas terhadap aktivitas – aktivitas sosial.
3.      Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Para pemimpin secara relative mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi. Mereka bekerja dan berusaha mendapatkan penghargaan yang interistik dibandingkan dari yang ekstrinsik.
4.      Sikap – sikap hubungan kemanusiaan
Pemimpin – pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan kehormatan para pengikutnya dan mampu berpihak kepadanya.
2.2 Tipe – Tipe Kepemimpinan
Menurut Stoner (2001:165), mendefinisikan kepemimpinan sebagai pola tingkah laku yang disukai pimpinan dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerjaan.
Ada 2 macam kepemimpinan yang baik menurut Stoner (2001:165), yaitu :
  1. kepemimpinan yang berorientasi pada tugas.
pada kepemimpinan cara mengendalikan proses kerja dengan mengawasi karyawan secara ketat untuk menjamin tugas – tugas yang dilakukan sesuai dengan hasil yang digunakan.
  1. kepemimpinan yang berorientasi pada karyawan
pimpinan yang mempunyai pola pikir ini lebih mengutamakan untuk membina dan memotivasi karyawan serta memberikan kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan iklim persahabatan, hubungan saling percaya dan saling menghargai.
Ada lima tipe kepemimpinan menurut Kartono (2004:80), yaitu :
  1. Tipe Otoritas
Seorang pemimpin yang otoritas adalah seorang pemimpin yang bersifat
    1. Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
    2. Mengidentifikasi tujuan pribadi dan tujuan perusahaan
    3. Menganggap bawahan sebagai alat semata
    4. Tidak menerima kritikan, saran dan pendapat
    5. Menggunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan besifat menghukum
  1. Tipe Militeristik
Ciri – ciri pemimpin yang bersifat militeristik :
    1. Dalam menggerakkan bawahannya menggunakan sistem perintah dan senang bergantung pada pangkat dan jabatan
    2. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
    3. Sukar menerima kritikan dan saran dari bawahan
    4. Menggemari upacara – upacara untuk berbagai keadaan
    5. Senang pada formalitas yang berlebihan
  1. Tipe Paternalistik
Ciri – ciri pemimpin yang bersifat paternalistik :
    1. Menganggap bawahan sebagai manusia yang tidak dewasa
    2. Bersikap terlalu melindungi
    3. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif
  1. Tipe Karismatik
Pemimpin yang karismatik mempunyai daya tarik yang sangat besar dan umumnya mempunyai pengikut yang amat besar, karena kurangnya pengetahuan sebab – sebab orang yang berkarismatik tersebut, maka sering dikatakan bahwa pimpinan ini telah diberkahi supranatural kekayaan umur, kesehatan dan profil, akan tetapi hal ini tidak dapat digunakan sebagai kriteria menjadi pemimpin yang karismatik.
  1. Tipe Demokratis
Ciri – ciri pemimpin yang tipe demokratis
    1. dalam menggerakkan bawahannya selalu bertitik tolak pendapat bahwa manusia adalah mahluk yang paling mulia didunia
    2. senang menerima saran, kritik dan pendapat dari bawahan
    3. selalu berusaha menjadikan bawahan lebih sukses dari dirinya
    4. mendorong bawahan untuk mengambil keputusan
    5. berusaha mengembangkan kapasitas dari pribadinya sebagai seorang pemimpin.
2.3  Teori – Teori Mengenai Kepemimpinan
Macam – macam teori kepemimpinan menurut Terry dalam Winardi (2000:62), adalah :
  1. Teori Otokratis
Merupakan suatu teori kepemimpinan yang didasarkan atas perintah – perintah dan tindakan – tindakan yang bersifat memaksa dalam hubungan antara pihak pimpinan dan bawahan.
  1. Teori Psikologis
Teori ini menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah mengembangkan sistem motivasi terbaik. Pemimpin merangsang bawahannya untuk bekerja kearah pencapaian sasaran organisasi maupun untuk memenuhi tujuan pribadi mereka.
  1. Teori Sosiologis
Mengungkapkan bahwa seorang pemimpin menetapkan tujuan – tujuan dengan mengikut sertakan para bawahannya dalam pengambilan keputusan.
  1. Teori Suportif
Teori yang mengharuskan pihak pemimpin menciptakan suatu kondisi lingkungan kerja yang membantu mempertebal keinginan pada setiap karyawan untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin, bekerjasama dengan pihak lain, serta mengembangkan skill dan keinginan sendiri.
  1. Teori ”Laisses Faire”
Berdasarkan teori ini, seorang pemimpin memberikan kebebasan seluas – luasnya kepada karyawannya dalam hal menentukan aktivitas mereka.
  1. Teori Prilaku Pribadi
Kepemimpinan dapat pula dipelajari berdasarkan kualitas – kualitas pribadi ataupun pola kelakuan pemimpin.
  1. Teori Sosial
Teori ini lebih mengutamakan sifat – sifat sosial dari pemimpin itu sendiri didalam memimpin.
Dari definisi – definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan segala kegiatan untuk mempengaruhi orang – orang agar mau bekerja sama dalam mencapai tujuan.




  


2.4  Pengertian insentif
  1. Menurut Hasibuan (2003:118), insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan  pada karyawan tertentu yang prestasinya diatas prestasi standar.
  2. Menurut Handoko (2000:200), insentif  adalah cara untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam  upaya mencapai tujuan – tujuan organisasi.
  3.  Menurut Ranupandoyo (2001:200), insentif adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam  bentuk uang.
  4. Menurut Taylor Widya (2004:18), insentif adalah kompensasi yang mengkaitkan gaji dengan produktivitas dalam bentuk uang yang diberikan kepada  mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan.
  5. Menurut Anwar (2001:89), insentif kerja adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan – tujuan organisasi. Atau dengan kata lain insentif  kerja merupakan pemberian uang diluar gaji yang dilakukan oleh pihak pimpinan organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja dan kontribusi karyawan kepada organisasi.
Menurut Handoko (2000:200), insentif adalah cara untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam upaya mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Menurut Anwar (2001:89), insentif adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Menurut  Hasibuan (2000:118), kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai balas jasa yang diberikan perusahaan.
Kompensasi meliputi :
Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodi kepada karyawan tetap yang mempunyai jaminan yang pasti.
Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya.
Upah insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan pada karyawan tertentu  yang prestasinya diatas standar.
2.5  Fungsi – Fungsi kompensasi
Menurut Susilo (2000:128), fungsi kompensasi antara lain :
  1. Pengalokasian sumber daya manusia secara efisien
  2. Penggunaan sumber daya manusia secara lebih efisien dan efektif.
Tujuan pemberian kompensasi
Tujuan pemberian kompensasi dalam suatu organisasi mengandung tujuan – tujuan positif. Menurut Susilo (2000:129), antara lain sebagai berikut :
1.      Pemenuhan kebutuhan ekonomi
2.      Pengkaitan kompensasi dengan produktivitas kerja, pengkaitan kompensasi dengan sukses perusahaan
3.      Pengkaitan antara keseimbangan keadilan pemberian kompensasi
2.5.1                    Pentingnya kompensasi
Menurut Hasibuan (2000:117), Kompensasi merupakan pengeluaran biaya bagi perusahaan, perusahaan mengharapkan agar kompensasi yang dibayar akan memperoleh imbalan prestasi kerja, nilai prestasi kerja karyawan harus lebih besar dari kompensasi yang dibayar oleh perusahaan agar perusahaan tersebut mendsapat laba dan kontinuitas perusahaan terjamin.
2.5.2                    Asas Kompensasi
Menurut Hasibuan (2000:122), Pemberian kompensasi harus berdasarkan atasa asas adil dan layak serta dengan memperhatikan undang – undang perburuhan yang berlaku, prinsif adil dan layak harus mendapat perhatian dengan sebaik – baiknya supaya balas jasa yang akan diberikan merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan.
2.5.3                    faktor – faktor yang mempengaruhi sistem kompensasi
Soekidjo(2003:155), mengatakan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi adalah :
1.      produktivitas
2.      kemampuan untuk membayar
3.      kesediaan untuk membayar
4.      suplai dan penerimaan tenaga kerja
5.      organisasi karyawan
6.      berbagai peraturan dan perundang – undangan


2.5.4                    Hubungan upah insentif terhadap produktivitas kerja
Upah insentif merupakan pendorong bagi seseorang untuk bekerja dengan giat yang diharapkan dapat meningkatkan prodiktivitas kerja karyawan.
Menurut Hasibuan (2003:128), hubungan antara upah insentif terhadap produktivitas kerja adalah :
Jika produktivitas kerja karyawan meningkat maka kompensasi yang diberikan semakin besar, sebaliknya kalau produktivitas kerjanya menurun maka kompensasi yang diberikan kecil.















2.6 Pengertian Produktivitas

Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang – barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya misalnya saja produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masuk atau output, input masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan bentuk dan nilai.
Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang – barang atau jasa : produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber – sumber dalam memproduksi barang – barang. Menurut L. Greenberg Dalam Sinungan (2001:12), produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selam periode tersebut.
Produktivitas juga diartikan sebagai :
a.       perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b.      perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satu – satuan (unit) umum.
Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam – jam kerja orang.
Namun demikian terjadi kerugian karena adanya pembatasan bahwa perbandingan produktivitas antara perusahaan dapat keliru, jika perusahaan tersebut memiliki tenaga kerja dan peningkatan modal yang berbeda Dalam berbagai referensi terdapat banyak sekali pengertian mengenai produktivitas yang dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1.          Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain ialah ratio daripada apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang dipergunakan (input).
2.          Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin. Dan hari esok lebih baik dari hari ini.
3.          Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor ensensial, yakni : investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset, manajemen, dan tenaga kerja.
Menurut Sinungan (2000:12), secara umum produktivitas dapat didefinisikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun hasil fisik (barang dan jasa) dengan masukan yang sebenarnya.
Menurut Greenberg (2000:12), produktivitas adalah perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selam periode tersebut.
Menurut Hasibuan (2003:126), produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan) jika produktivitas naik hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu – bahan – tenaga) dan sistem kerja teknik, produksi dan adanya peningkatan keterampilan tenaga kerja.
Menurut Darma (2000:124), produktivitas kerja adalah ukuran indikator kemampuan kerja karyawan yang diukur dari output yang dihasilkan dibandingkan dengan imput yang dimiliki pada periode tertentu.
Menurut Sedarmayati (2001:60), produktivitas adalah suatu perbandingan antara efektifitas yang menghasilkan keluaran efisiensi salah satu masukan (tenaga kerja) yang mencakup kuantitas, serta kualitas dalam satuan waktu tertentu.
Menurut Stoner (2001:261), produktivitas adalah hubungan antara keluaran (output) berupa barang dan jasa dengan masukan berupa sumber daya manusia dalam proses produksi.
2.7 Faktor – Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan. Menurut Sedarmayanti (2001:71), adalah :
1.            Sikap kerja, seperti kesediaan untuk bekerja secara bergiliran dapat menerima tambahan tugas dan bekerja dalam satu tim.
2.            Tingkat keterampilan, yang ditentukan oleh pendidikan, latiahan dalam manajemen dan supervisi serta keterampilan dalam teknik industri.
3.            Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin dalam usaha bersama antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan dan panitian mengenai kerja unggul.
4.            Manajemen produktivitas , yaitu ; manajemen yang efisien mengenai sumber dan sistemn kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas.
5.            Efisiensi tenaga kerja, seperti perencanaan tenaga kerja dan tambahan tugas.
6.            Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko kreativitas dalam berusaha dan pada jalar yang benar dalam berusaha.
Menurut Saksono (2000:114), ada beberapa factor yang mempengaruhi peroduktivitas kerja karyawan adalah : keterampilan, semangat verja karyawan, dan motivasi.
1.       keterampilan atau kemampuan
pegawai dalam melaksanakan pekerjaan atau tugasnya merupakan proses yang sangat perlu agar dapat hasil yang diharapkan, kemampuan atau kecakapan kerja yang dimiliki oleh seorang pegawai, keterampilan dan kecakapan pegawai dibawah sejak lahir akan berkembang dengan sempurna apabila dilengkapi dengan pengalaman melalui proses belajar dan latihan bahkan dengan tidak berbakat pun dapat berkembang dengan baik dan sempurna jika memperoleh kesempatan yang sama.
2.       Semangat kerja karyawan
kesediaan pegawai untuk bekerja dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab dapat diharapkan apabila pegawai mempunyai kemampuan kerja yang baik.
3.       Motivasi
Merupakan kegiatan mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subjek yang penting bagi manager, karena menurut defenisi manajer harus bekerja dengan melalui orang lain, manajer harus memahami bawahan untuk mengetahui perilaku daripada bawahannya agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai yang diinginkan, motivasi juga menghimbau agar dapat diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku orang yang tampak.
2.8 Metode – Metode pokok pengukuran produktivitas
Perbandingan – perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya.
Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi proses) dengan lainnya. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang baik sebagai memuaskan perhatian pada sasaran tujuan.
Menurut Sinungan (2004:57), Produktivitas dipengaruhi oleh faktor – faktor baik internal maupun eksternal, diantara faktor – faktor baik internal maupun eksternal diantara faktor internal tersebut adalah upah insentif faktor ini akan sangat mempengaruhi motivasi karyawan sehingga akan meningkatkan produktivitas kerjanya untuk itu upah insentif yang tinggi akan meningkatkan produktivitas yang tinngi akan mempengaruhi produktivitas total dari perusahaan.




















BAB III

Gambaran Umum Perusahaan



3.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Pertani (persero) Palembang merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dalam usaha yang berhubungan dengan sector pertanian. Pendirian perusahaan dimulai dengan terbitnya undang-undang darurat nomor : 1 tahun 1989 yang membentuk badan perusahaan produksi bahan makanan dan pembukaan tanah (BMPT). Sebagai perusahaan negara , BMPT merupakan gabungan dari beberapa perusahaan sebagai berikut :
a.       Perusahaan padi sentra, bergerak dalam produksi padi untuk mensukseskan swasembada beras
b.      Perusahaan tanah kering dan pembukaan tanah, bertugas melaksanakan pembukaan tanah dilahan kering dengan menggunakan peralatan modern (traktor).
c.       Perusahaan pembukaan tanah pasang surut yang bertugas melaksanakan pembukaan tanah pertanian didaerah pembukaan tanah pertanian didaerah pasang surut diluar jawa.

30
 
Dalam rangka pelaksanaan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor : 19/1960 BMPT berubah menjadi badan pimpinan umum perusahaan pertanian negara disingkat menjadi BPU pertani selanjutnya BPU pertani berdasarkan PP nomor : 12/1963 berubah status menjadi perusahaan pertanian negara disingkat menjadi perusahaan pertanian negara disingkat menjadi PT.PERTANI.
Dalam perkembangannya perusahaan pertanian berubah status menjadi perusahaan perseroan berdasarkan PP nomor :21 tahun 1973 dan akte notaris kartini mulyadi, SH. Nomor  :46 tanggal 11 januari 1974 akte perusahaan nomor :136 tanggal 24 april 1974 dan akte perubahan yang dibuat notaris imas fatimah, SH. Nomor 45 tanggal 6 februari 1984 menjadi PT. Pertani (persero) dan untuk menyesuaikan undang- undang perseroan terbatas nomor :1 tahun 1995 dan peraturan pemerintah nomor :12 tahun 1998 anggaran dasar PT. Pertani (persero) telah disesuaikan dengan akte perubahan nomor : 81 tanggal 27 maret 1998 yang dibuat oleh notaris imas fatimah, SH. Berikut ini kantor pusat dan wilayah PT. Pertani (persero):
a.       Kantor Pusat
JL. Pertani No.1-6, Duren Tiga-Pancoran Jakarta Selatan
b.      Wilayah Sumatra Bagian Utara
JL. Letjen s. Parman No. 75 Medan 20153
c.       Wilayah SumatraBagian Selatan
JL. Jaksa agung R. Suprapto No. 26 Palembang
d.      Wilayah Jawa Tengah
JL. Menteri Supeno No. 18 Semarang
e.       Wilayah Jawa Timur
JL. Embang Trengguli 5-7 Surabaya
f.       Wilayah Sulawesi
JL. Jendral Sudirman No. 29 Ujung Pandang
Adapun visi dan misi PT. Pertani (persero), yaitu :
a.      Visi PT. Pertani (persero)
Kondisi ideal perusahaan yang hendak dicapai dimasa mendatang mencerminkan cita-cita yang akan dicapai dengan mempertimbangkan semua sumber daya yang dimiliki perusahaan. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, PT. Pertani (persero) merumuskan visinya sebagai berikut : Menjadi perusahaan agribisnis yang kompetitif, sehat dan berkembang.

b.      Misi PT. Pertani (persero)
Agar momentum perkembangan perusahaan terus berkelanjutan, maka misi perusahaan yaitu : Menghasilkan dan memasarkan produk agribisnis yang memiliki daya saing dalam kualitas, pelayanan dan harga dalam rangka menjunjung pembangunan pertanian.

3.2 Aktivitas Perusahaan
PT. pertani (persero) palembang bertujuan turut aktif melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program dibidang ekonomi dan bidang pembangunan nasional pada umumnya, serta pembangunan sector pertanian pada khususnya. Kegiatan usaha pokok PT. pertani (persero) palembang terdiri atas bidang usaha :
a.       Penyaluran Pupuk
Pasar utama pupuk adalah perkebunan besar baik perkebunan Negara (PTPN) maupun perkebunan swasta (PBS), sedangkan pasar lainnya perkebunan rakyat dan program pemerintah.


b.      Sarana Produksi Pertanian Non Pupuk (Pestisida Bibit, Alat Mesin Pertanian)
Saprotan non pupuk terdiri atas pestisida, ZPT/PPC (zat pengatur tumbuh/pupuk pelengkap cair), inoculum, alat dan mesin pertanian dan benih/bibit BJ (beli jual)
c.       Pelayanan Jasa (Pergudangan Dan Angkutan)
1.      Pergudangan, yang terdiri dari 63 unit gudang untuk keperluan pangan dengan total kapasitas 30.300 ton dan 53 unit gudang untuk keperluan sarana produksi pertanian dengan kapasitas 117.500
2.      Angkutan yang terdiri dari 164 unit berupa truk kapasitas 10 ton sebanyak 42 unit dan pick up sebanyak 122 unit.
d.      Perdagangan Hasil Pertanian
1.      Benih padi dan kedelai
Sampai dengan sekarang, pasar utama benih padi adalah pasar bebas, disamping itu juga ke program pemerintah. Sedangkan pasar utama benih kedelai adalah program pemerintah.
2.      Beras
PT. Pertani (persero) Palembang, mengarahkan pemasaran beras kepasar bebas, disamping dapat memenuhi pasar lainnya yaitu dolog
3.      Pupuk
Pasar utama pupuk adalah perkebunan besar baik perkebunan Negara (PTPN) maupun perkebunan swasta (PBS), sedangkan pasar lainnya perkebunan rakyat dan pemerintah.
e.       Produksi Pembenihan Dan Perbesaran
PT. Pertani (persero) Palembang memproduksi benih padi dan pembesaran, produksi padi terus menerus mengalami peningkatan sejalan dengan meningkatnya volume penjualan, dilakukannya perbaikan/penyempurnaan sarana dan pra sarana, peningkatan kualitas kerjasama penangkaran, perbaikan/penyempurnaan manajemen produksi dan penataan organisasi dan sumber daya manusia dan perkembangan jumlah penggilingan padi.
Perseroan dapat mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut diatas, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan-badan lain sepanjang yang demikian itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar, sejalan dengan tujuan dari laporan usaha tersebut diatas, kegiatan PT. pertani (persero) palembang pada waktu ini terutama menangani bidang usaha sebagai berikut :
a.   Pembenihan dan pembesaran
b.   Penyaluran pupuk urea, Za, pupuk kel, pupuk kieserite, pupuk rock phospate, pupuk phonska dan pupuk SP36.
c.   Penyaluran sarana produksi pertanian non pupuk (pestisida dan bibit).



3.3 Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
a.      Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang baik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan diperlukan untuk mendukung kelancaran perusahaan. Organisasi merupakan suatu wadah yang mempunyai tujuan tertentu, mempunyai pembagian tugas, mempunyai orang-orang yang mau bekerjasama memegang berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Selanjutnya untuk melihat pembagian tugas yang ada dalam suatu organisasi secara nyata dapat diungkapkan kedalam suatu bagan yang disebut struktur organisasi
Stuktur organisasi dapat memberikan gambaran mengenai fungsi-fungsi tertentu yang ada dalam organisasi, dimana satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran. Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. Pertani (persero) Palembang adalah struktur organisasi wilayah yang terdiri dari beberapa bagian yaitu : bagian pemasaran saprotan, bagian bina usaha, bagian keuangan umum dan bagian akutansi PT. Pertani (persero) Palembang juga membawahi beberapa cabang yaitu :
1.   Cabang Lampung
2.   Cabang Jambi
3.   Cabang manajer unit Bengkulu
4.   Cabang kepala-kepala SPB (Sentral Produksi Benih)
a.       SPB Belitang (Oku)
b.      SPB Nambah harjo (Lampung Utara)
c.       SPB sukasari (Bengkulu Utara)
Adapun strukur organisasi yang ada pada PT. petani (persero) palembang dapat lebih jelas pada gambar berikut ini :












































b.      Pembagian Tugas
Dilihat dari sturuktur organisasi perusahaan maka tugas pokok dari masing-masing bagian yang terdapat dalam PT. Pertani (persero) Palembang sebagai berikut :
Tugas pokok organisasi wilayah
Wilayah membantu pelaksana tugas direksi dalam perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasi dan pengendalian pengelolaan perusahaan, dengan berpedoman pada rencana kerja dan anggaran (RKAP) yang ditetapkan, secara operasional, wilayah bertunduk untuk dan atas nama direksi, melaksanakan pengelolaan kegiatan perusahaan dalam wilayah kerjanya dengan tugas pokok sebagai berikut :
a.       Menyusun rencana kerja dan program kerja perusahaan.
b.      Menjabarkan RKAP kepada masing-masing satuan organisasi dan unit kerja.
c.       Mengoperasionalkan RKAP dengan memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal.
d.      Membina dan mengembangkan usaha dan kualitas sumber daya manusia.
e.       Membuat laporan manajemen keuangan sebagai pertanggung jawaban kepada direksi.
f.       Melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan dan wajib memlihara serta menjaga keamanan harta kekayaan perusahaan.
Tugas pokok bagian pemasaran saprotan, sub bagian pemasaran pupuk, sub bagian pemasaran aneka saprotan.
a.       Tugas pokok bagian pemasaran saprotan
Bagian pemasaran saprotan membantu pelaksanaan tugas wilayah dalam perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian pengelolaan perusahaan, khususnya bidang pemasaran sarana produksi pertanian. Secara operasional bagian pemasaran saprotan mempunyai fungsi staf yang bertanggung jawab melakukan monitoring evaluasi serta merumuskan kebijakan wilayah, dengan pokok tugas sebagai berikut :
1.   Menyusun rencana kerja dan program kerja usaha pemasaran sarana pertanian dan hasil pertanian.
2.   Mengkoordinasi kegiatan usaha pemasaran sarana produksi pemasaran.
3.   Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan.
4.   Membina perluasan pasar dan pengembangan pasar.
5.   Menjalin hubungan dengan instansi pemerintah dan badan usaha terkait.
6.   Mengajukan saran dan pendapatan kepada wilayah.
7.   Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan.
b.      Tugas pokok sub bagian
Sub bagian pemasaran pupuk membantu pelaksanaan tugas bagian pemasaran saprotan dalam perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian dengan kegiatan pemasaran, khususnya kegiatan pemasaran pupuk. Secara operasional sub bagian pemasaran pupuk mempunyai fungsi staf yang bertanggung jawab melaksanakan monitoring dan evaluasi serta merumuskan kebijakan bagian pemasaran saprotan, dengan pokok-pokok tugas sebagai berikut :
1.   Menyusun rencana kerja dan program kerja bidang pemasaran pupuk termasuk perencanaan pengadaan yang terkait.
2.   Bertanggung jawab secara aktif melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan khususnya menyangkut teknis operasi dan pengendalian biaya.
3.   Melakukan kajian dan mengkoordinasikan usaha perluasan pasar dan pengembangan pemasaran.
4.   Menjalin koordinasi antar satuan organisasi dan unit kerja pelaksana.
5.   Mengajukan saran dan pendapat kepada bagian pemasaran untuk meningkatkan usaha dan kinerja perusahaan.
c.       Tugas pokok sub bagian pemasaran aneka saprotan
Sub bagian pemasaran aneka saprotan membantu pelaksanaan tugas bagian pemasaran saprotan dalam perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan pemasaran, khususnya bidang perdagangan pestisida, alat mesin pertanian, hasil pertanian dan usaha lain yang berhubungan dengan hal tersebut. Secara operasional sub bagian pemasaran aneka saprotan mempunyai fungsi staf yang bertanggung jawab melaksanakan monitoring dan evaluasi tugas sebagai berikut :
1.      Menyusun rencana kerja dan program kerja pemasaran produk pestisida/ obat-obatan dan alat mesin pertanian termasuk rencana pengadaan yang terkait.
2.   Bertanggung jawab secara aktif melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan khususnya menyangkut teknis operasi dan pengendalian biaya.
3.   Melakukan kajian dan mengkoordinasikan usaha perluasan pasar dan pengembangan pemasaran.
4.   Menjalin koordinasi antar satuan organisasi dan kerja unit perusahaan.
5.   Mengajukan saran dan pendapat kepada bagian pemasaran saprotan untuk meningkatkan usaha dan kinerja perusahaan.
6.   Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam melaksanakan kegiatan.
        
Tugas pokok bagian bina usaha, sub bagian penggilingan padi dan aneka usaha,sub bagian benih
a.   Tugas pokok bagian bina usaha
Bagian bina usaha membantu pelaksanaan tugas wilayah dalam perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengendalian pengelolaan kegiatan usaha penggilingan padi, produksi benih, dan hasil pertanian. Secara operasional bagian bina usaha mempunyai fungsi staf yang bertanggung jawab untuk melakukan monitoring dan evaluasi serta merumuskan kebijakan wilayah dengan pokok-pokok tugas sebagai berikut :
1.   Menyusun rencana kerja dan program kerja bidang usaha perbenihan, perberasan, usaha jasa dan hasil pertanian.
2.   Mengkoordinir kegiatan usaha produksi benih, penggilingan padi, usaha jasa, dan hasil pertanian.
3.   Melakukan monitoring dan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan diseluruh daerah kerja wilayah.
4.   Menjalin hubungan instansi pemerintah dan badan usaha yang terkait.
5.   Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam melaksanakan kegiatan.
6.   Mengajukan saran dan pendapat kepada wilayah.
b.   Tugas pokok sub bagian penggilingan padi dan aneka usaha
Sub bagian penggilingan padi dan aneka usaha membantu pelaksanaan tugas bagian bina usaha dalam perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian pengelolaan kegiatan usaha, khususnya kegiatan usaha penggilingan padi dan aneka usaha (jasa gudang, jasa angkutan, jasa alat mesin pertanian dan perdagangan hasil pertanian). Secara operasional sub bagian penggilingan padi dan aneka usaha mempunyai staf yang bertanggung jawab melakukan monitoring dan evaluasi serta merumuskan kebijakan bagian bina usaha dengan pokok-pokok tugas sebagai berikut :
1.   Menyusun rencana kerja dan program kerja bidang penggilingan padi aneka usaha.
2.   Bertanggung jawab secara aktif melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan diseluruh wilayah.
3.   Membina pengembangan usaha dan menjalin koordinasi antar satuan organisasi dan unit kerja pelaksana.
4.   Mengajukan saran dan pendapat kepada bagian bina usaha untuk meningkatkan usaha dan kinerja perusahaan.
5.   Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan.
c.   Tugas pokok sub bagian benih
Sub bagian benih membantu pelaksanaan tugas bagian bina usaha dalam perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengendalian kegiatan pengendalian kegiatan pengelolaan khususnya produksi benih. Secara operasional sub bagian benih mempunyai fungsi staf yang bertanggung jawab melaksanakan monitoring dan evaluasi serta merumuskan kebijakan bagian operasional dengan pokok-pokok tugas sebagai berikut :
1.      Menyusun rencana kerja dan program kerja bidang produksi benih dan bibit.
2.      Bertanggung jawab secara aktif melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan di seluruh wilayah kerja.
3.      Mengajukan saran dan pendapat pada bagian bina usaha untuk meningkatkan uasaha dan kinerja perusahaan.
4.      Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan.
4. Tugas pokok bagian keuangan dan umum, sub bagian umum, sub bagian keuangan .
a.       Bagian keuangan umum selaku pembantu kepada wilayah bertanggung jawab menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan sumber daya manusia, sarana usaha dan sarana kerja yang dijabarkan dari rencana kerja dan anggaran perusahaan, menyiapkan rencana pengelolaan uang, melakukan penelitian dan pengkajian atas rencana pengelolaan keuangan, fungsi kebendaharaan, menyusun rencana anggaran, penyusunan arus kas, melaksanakan pembinaan dan pengelolaan rencana kerja serta perhitungan modal, tata usaha, surat menyurat dan kearsipan serta kepengurusan rumah tangga kantor, memberikan konsultasi hokum kepada satuan organisasi dan wilayah dan mengurus kepentingan perusahaan di pengadilan serta pengurusan perpajakan, menjalin hubungan dengan kerja sama dengan satuan organisasi dan unit kerja dalam wilayah, mengadakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan.
b.      Tugas pokok sub bagian umum
      Sub bagian selaku pembantu kepala bagian keuangan/ umum bertanggung jawab dalam menyusun rencana dan melaksanakan pengadaaan sarana dan prasarana alokasi penggunaaan dan pengelolaan sumber daya manusia, sarana usaha, dan sarana kerja, mengadakan penilaian dan merekomendasikan pembiayaan rutin, melaksanakan tata usaha, surat menyurat dan kearsipan serta keamanan rumah tangga antar wilayah, menyelenggarakan buku induk sarana usaha dan sarana kerja serta memelihara dokumen pendukungnya, mengadakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan.
Ø  Tugas pokok sub bagian keuangan
Sub bagian keuangan selaku pembantu kepala bagian keuangan/ umum bertanggung jawab menyusun rencana dan melaksanakan pengelolaan keuangan, fungsi kebendaharaa, administrasi penerimaaan dan pengeluaran keuangan, rencana kerja dan anggaran perusahaan.
Tugas pokok bagian akutansi, sub bagian vertifikasi, dan rekonsiliasi dan sub bagian pembukuan dan analisa laporan keuangan.
a.  Tugas pokok bagian akutansi
Selaku pembantu wilayah bertanggung jawab dalam melakukan pembinaan bidang akutansi serta melaksanakan tugas vertifikasi, melaksanakan kegiatan penyusunan laporan kegiatan dan evaluasi wilayah beserta kelengkapannya konfirmasi dan rekonsiliasi, kode rekening administrasi pembukuan, peyusunan laporan keuangan, penyusunan laporan keuangan evaluasi wilayah, melaksanakan penyimpanan file/ dokumen dasar wilayah, melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan administrasi pembukuan dan kebijakan akutansi kesatuan organisasi di bawah wilayah, membuat perencanaan/ penyusunan anggaran kebutuhan biaya pembinaan administrasi.
b.Tugas pokok bagian vertifikasi dan rekonsiliasi
Sub bagian vertifikasi dan rekonsiliasi selaku pembantu kepala bagian akutansi bertanggung jawab dalam pekerjaan vertifikasi dokumen pembukuan, melaksanakan penelitian atas keabsahan dan kelengkapan dokumen dasar serta mempersiapkan hasilnya, memposting, menetapkan kode rekening secara akurat, menyajikan dokumen untuk keperluan konfirmasi serta melaksanakan kerja sama sebaik-baiknya dengan sub bagian pembukuan dan analisa laporan keuangan dan bertanggung jawab kepada kepala bagian akutansi, melaksanakan rekonsiliasi antar kantor wilayah dengan kantor pusat dan satuan organisasi dibawahnya.
                  c.Tugas pokok sub bagian pembukuan dan analisa laporan keuangan
Sub bagian pembukuan dan analisa laporan keuangan selaku kepala bagian penyelesaian/ penyusunan laporan keuangan (neraca dan laba/ rugi) secara akurat melalui proses pembukuan yang wajar serta hasil usaha perusahaan serta betanggung jawab kepada kepala bagian akutansi, melaksanakan input transaksi kantor wilayah dan satuan organisasi dibawah wilayah, membuat analisa laporan evaluasi wilayah, melakukan penyimpanan, dan melakukan kerja sama dengan antar satuan organisasi dan unit kerja dalam perusahaan.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas mengenai masalah berdasarkan dari bab – bab sebelumnya, berdasarkan variabel – variabel operasional untuk menentukan pemecahannya. Penelitian dengan dilandasi teori – teori dari pendapat ahli yang ada yaitu bagaimana pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero) Palembang.
Tujuan dari analisis ini untuk menemukan cara pemecahan masalah didalam perusahaan yang berkaitan dengan kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero) Palembang.
Berdasarkan hal tersebut pada bab IV ini penulis akan mencoba untuk menganalisis dan  membahas mengenai pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero) Palembang. Untuk menganalisisnya penulis menggunakan alat bantu software SPSS for windows 14.0. Dengan menganalisis data yang didukung oleh teori yang ada dan melalui penyebaran kuisioner yang terdiri dari 10 pertanyaan yang ditunjukan kepada 35 orang responden (lihat lampiran).
4.1         Analisis Regresi Linear Berganda.
Menghitung Persamaan Regresi Linear berganda.

47
 
Untuk mengetahui bagaimana hubungan kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda. Didasarkan pada hubungan funsional yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan terikat.
Persamaan regresi linear berganda :
Dimana :
Keterangan :
Y  = Produktivitas kerja
X1 = Kepemimpinan
X2 = Insentif
Dimana nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus :
Nilai a dihitung dengan rumus :
Nilai b dihitung dengan rumus :
a = konstanta yang merupakan nilai Y pada saat X = 0
b = Koefisien regresi, yang menunjukan peningkatan atau penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variabel independent.
4.2          Koefisien Korelasi Ganda
Menurut Tika (2006:100) analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Menentukan nilai koefisien korelasi ( r ) :
Ryx x =.

Keterangan :
Ryx x = Korelasi antara variabel x  dengan x  secara bersama-sama dengan variabel y.
ryx = Korelasi Product moment antara x  dengan y.
ryx = Korelasi Product moment antara x  dengan y.
ryx x  = Korelasi Product moment antara x  dengan x .

            Selanjutnya hasil perhitungan yang menunjukkan persamaan regresi serta untuk menguji apakah variabel Kepemimpinan dan Insentif mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Produktivitas kerja dapat dilihat sebagai berikut: 
Tabel 4.1.1
Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.


B
Std. Error
Beta


1
(Constant)
-.547
.678

-.807
.426

Insentif
.844
.235
.682
3.597
.001

Produktivitas Kerja
.225
.295
.145
.764
.451
a  Dependent Variable: Kepemimpinan

Dari tabel diatas didapat persamaan regresi  adalah sebagai berikut :
        Y= -547 + 844 X1 + 225 X2
Dari persamaan tersebut didapat nilai konstanta sebesar -547 yang berarti bahwa    jika kepemimpinan dan insentif sama dengan 0 besarnya produktivitas kerja adalah -547 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dimana disaat tingkat kepemimpinan tinggi dan Insentif tinggi maka tingkat produktivitas kerja sangat tinggi. Yaitu a merupakan Nilai konstanta sebesar -547 yang berarti bahwa jika nilai produltivitas kerja sama dengan nol maka nilai kepemimpinan dan insentif sama dengan -547.
Nilai b1 = 844 adalah nilai dari koefisien regresi X1. Nilai ini positif yang berarti pada saat kepemimpinan naik maka insentif akan naik, begitu juga sebaliknya jika kepemimpinan turun  maka insentif juga akan turun.
Dimana Nilai koefisien regresi insentif yaitu 844 yang berarti bahwa jika produktivitas kerja naik sebesar satu satuan maka kepemimpinan naik sebesar 844. Begitu juga sebaliknya jika produktivitas kerja turun 1 satuan skor maka kepemimpinan turun sebesar 844.
Nilai b2 = 225 adalah nilai dari koefisien regresi X2. Nilai ini positif yang berarti pada saat Insentif naik maka produktivitas kerja  juga akan naik, begitu juga sebaliknya jika insentif turun  maka produktivitas kerja juga akan turun.
Dimana Nilai koefisien regresi produktivitas kerja yaitu 225 yang berarti bahwa jika produktivitas kerja naik sebesar satu satuan maka kepemimpinan naik sebesar 225. Begitu juga sebaliknya jika produktivitas kerja turun 1 satuan skor maka kepemimpinan turun sebesar 225.
 Sedangkan Nilai sig-t untuk kepemimpinan adalah 0.01 yang lebih besar dari nilai α = 0,1 yang berarti bahwa produktivitas kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepemimpinan.
Nilai sig-t untuk produktivitas kerja 0,451 yang lebih besar dari nilai α = 0,1 yang berarti bahwa produktivitas kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap insentif.
            Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan SPSS dilihat dari hasil perhitungan regresi berganda dari variabel kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.2
Model Summary

Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.807(a)
.651
.630
.25300
   a  Predictors: (Constant), Insentif, Kepemimpinan


               
Nilai koefisien (R) sebesar 0,01 yang berarti bahwa hubungan antara kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja Sangat Rendah. Dimana angka tersebut dibawah nilai 0,6. Nilai koefisien determinasi (R Square/R²) dari tabel diatas adalah 651, yang berarti bahwa sebesar 0.651 produktivitas kerja dipengaruhi oleh kepemimpinan dan insentif. Nilai R dan  R² yang relatif kecil ini menunjukkan bahwa insentif dan kepemimpinan dan mempunyai hubungan yang sangat lemah atau dapat dikatakan bahwa produktivitas kerja pengaruhnya sangat kecil terhadap kepemimpinan dan insentif.
4.3.Uji Signifikan t-test
            Yaitu untuk mengukur pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat serta untuk mengetahui apakah penelitian yang dilakukan dapat diterima atau ditolak atau untuk mengetahui apakah diterima secara signifikan atau tidak. Yaitu dengan cara



  1. Nilai t-hitung
Tabel 4.1.3
Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.


B
Std. Error
Beta


1
(Constant)
-.547
.678

-.807
.426

Insentif
.844
.235
.682
3.597
.001

Produktivitas Kerja
.225
.295
.145
.764
.451


Berdasarkan hasil SPSS, maka nilai t hitung untuk kepemimpinan 3.597 yang berarti nilai sig t hitung adalah 0,01 yang lebih besar dari nilai α = 0,1 yang berarti bahwa kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peoduktivitas kerja. Sedangkan nilai t hitung untuk insentif 0,764 yang berarti nilai sig t hitung adalah 0,451 yang lebih besar dari nilai α = 0,1 yang berarti bahwa insentif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja.
  1. Nilai t-tabel
Setelah perhitungan diatas maka dicari t-tabel dengan taraf kepercayaan 5 % atau taraf kesalahan α = 630. Dengan dk = n – 2 = 35 – 2 = 33. Sehingga didapat t-tabel  2.042.
1.      Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, maka Ha diterima artinya adanya pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan.

2.      Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara kpemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan.

4.4.Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent (insentif dan produktivitas kerja) terhadap variabel dependent (kepemimpinan) dari perhitungan SPSS, F hitung adalah 29,901 dengan tingkat signifikan 0,000. kerena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,1 maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi tingkat kepemimpinan.
Tabel 4.1.4
ANOVA(b)

Model

Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
3.828
2
1.914
29.901
.000(a)

Residual
2.048
32
.064



Total
5.876
34



a  Predictors: (Constant), Produktivitas Kerja, Insentif
b  Dependent Variable: Kepemimpinan
Hipotesis :
Ho         :   Tidak ada pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap      produktivitas kerja karyawan.
Ha         :   Ada pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan.
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
Ho ditolak, Ha diterima Jika F hitung > F tabel
Ha diterima, Ha ditolak jika F  hitung  > F tabel
Dalam analisis ini diketahui bahwa F hitung sebesar 29,901 > F tabel sebesar 3,597 dengan demikian Ho dan Ha diterima berarti ada pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja. 
Dari Sig. F didapat hasil sebesar 0,00 lebih kecil dari α = 0,1 yang berarti bahwa pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja secara bersama adalah signifikan.
            untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang ada pada tabel dibawah ini:

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.90-1,00
Sangat Tinggi
0,78-0,89
Tinggi
0,64-0,77
Sedang
0,46-0,63
Rendah
0,00-0,45
Sangat Rendah

4.5                                Pembahasan
Menurut Sudarwan (2004:55), kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Kartono (2005:187), kepemimpinan adalah suatu bentuk domonasi yang didasari oleh kapabilitas/kemauan pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan bersama.
Menurut Harris dalam Kartono (2005:218), ukuran kepemimpinan adalah :
1.      Kemampuan memikul tanggung jawab
2.      Kemampuan untuk menjadi perseptif terhadap situasi organisasi
3.      Pengambilan keputusan
4.      Pemecahan masalah
5.      Cara menggerakkan karyawan
Menurut Davis dalam Handoko (2003:297), ada 4 macam ciri yang berpengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan yaitu :
1.      Kecerdasan
2.      Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
3.      Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4.      Sikap hubungan manusiawi
Menurut Subanegara (2005:91), ada 4 ciri kepemimpinan yaitu :
1.      Hasrat yang menggebu untuk berubah
2.      Keyakinan yang mantap
3.      Keefektifan bertindak
4.      Tekad baja
Menurut Susilo (2000:129), adalah :
Tujuan pemberian insentif dalam organisasi mengandung tujuan – tujuan positif.
Adapun indikator – indikator pemberian insentif :
A. Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi
B. Pengkaitan Kompensasi dengan Produktivitas Kerja
C. Pengkaitan Kompensasi dengan sukses perusahaan
Menurut Menurut Hasibuan (2003:118), insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertemtu yang prestasinya diatas prestasi standar.
Menurut Handoko (2000:200), insentif adalah cara untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam upaya mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Menurut Ranupandoyo (2001:200), insentif adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang.
Adapun variabel operasional dari produktivitas
Faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan
Menurut Sedarmayanti (2001:71), adalah :
A. Sikap kerja
B. Tingkat keterampilan
C. Hubungan antara karyawan dan pimpinan
D. Manajemen produktivitas
E. Efisiensi tenaga kerja
F. Kewiraswastaan
Menurut Sinungan (2000:12), secara umum produktivitas dapat didefinisikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun hasil fisik (barang dan jasa) dengan masukan yang sebenarnya.
Menurut Greenberg (2000:12), produktivitas adalah perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selam periode tersebut.
Menurut Hasibuan (2003:126), produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan) jika produktivitas naik hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu – bahan – tenaga) dan sistem kerja teknik, produksi dan adanya peningkatan keterampilan tenaga kerja.
PT. Pertani (persero) Palembang merupakan salah satu badan usaha milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha yang berhubungan dengan sector pertanian, seperti pembenihan dan perbesaran, penyalur pupuk serta penyaluran sarana produksi. Dengan semua bidang usaha yang ditekuni maka diperlukan usaha – usaha yang perlu dilakukan oleh perusahaan guna untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Menjadi perusahaan  agribisnis yang kompetitif, sehat dan berkembang merupakan visi perusahaan, dan menghasilkan dan memasarkan produk agribisnis yang memiliki daya saing dalam kualitas, pelayanan dan harga dalam rangka menjunjung pembangunan pertanian merupakan misi dari perusaahaan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan yang telah dilakukan diketahui bahwa maka didapat hasil bahwa kepemimpinan dan insentif   mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, ini didapat dari nilai t hitung yang lebih besar dari t table untuk variabel kepemimpinan yang berarti cukup signifikan pengaruhnya.
Selain itu juga dilihat dari hasil dari perhitungan selanjutnya maka didapat hasil bahwa kepemimpinan dan insentif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, ini didapat dari nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel untuk variabel kepemimpinan yang berarti cukup signifikan pengaruhnya.
Dimana Nilai koefisien regresi insentif yaitu 844 yang berarti bahwa jika produktivitas kerja naik sebesar satu satuan maka kepemimpinan naik sebesar 844 Begitu juga sebaliknya jika produktivitas kerja turun 1 satuan skor maka kepemimpinan turun sebesar 844.
Dari kondisi ini terlihat bahwa kepemimpinan dan insentif berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, sehingga produktivitas kerja dipengaruhi secara signifikan dari kepemimpinan dan insentif.
Dengan demikian pada PT. Pertani (Persero) Palembang peranan kepemimpinan sudah baik, dimana pimpinan dapat melakukan komunikasi yang baik dengan bawahannya sehingga dalam melakukan segala sesuatu dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu. Serta pemimpin dapat mengerti apa yang diinginkan dan dibutuhkan karyawan dan memberikan contoh yang baik serta memberikan bonus / insentif pada karyawan yang berprestasi pada pekerjaannya sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pada bab sebelumnya telah diuraikan dengan jelas dan terperinci mengenai pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero) Palembang. Berdasarkan uraian dan pembahasan tersebut, maka bab ini akan memberikan kesimpulan dan saran tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan.

5.1.      KESIMPULAN
1. Kepemimpinan dan insentif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, sehingga kepemimpinan dalam PT. Pertani (Persero) Palembang harus lebih baik lagi agar dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
2. Berdasarkan hasil koefisien korelasi berganda dapat dinyatakan bahwa hubungan yang ditimbulkan antara kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja diperoleh 0,651 artinya angka tersebut menjelasakan bahwa pengaruh kepemimpinan dan insentif terhadap produktivitas kerja bersifat cukup berpengaruh.





5.2.      SARAN
1. Melihat peran kepemimpinan dan insentif yang tidak mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada PT. Pertani (Persero) Palembang, ada baiknya kepemimpinan pada PT. Pertani (Persero) Palembang harus memperbaiki kepemimpinannya dan memberikan insentif yang cukup besar agar produktivitas kerja dapat meningkat lebih baik dari yang diharapkan.
2. Dalam kepemimpinan yang dilakukan pada PT. Pertani (Persero) Palembang, ada baiknya dapat ditingkatkan lagi agar baik dan juga dalam pemberian insentif juga dapat dipertimbangkan bagi karyawan yang berprestasi agar dapat memacu para karyawan agar dapat meningkatkan produktivitas kerja, dan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang mulai maju dari tahun sebelumnya.
 













DAFTAR PUSTAKA

Danim , Sudarwan . Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok,
            Penerbit Rineka Cipta, Jakarta , 2004.

Hasibuan , Malayu , S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi
            Aksara, Jakarta , 2002.

Hasibuan , Malayu S.P. 2003. Manajemen SDM . Jakarta : PT Bumi aksara.

Handoko , Hani. 2001. Manajemen. Penerbit BPFF, Yogyakarta, 2003.

Hasibuan , Malayu.. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
            Aksara. 2006

Indrawijaya , Adam , Perilaku Organisasi, Penerbit Sinar Baru Algensido,
            Bandung, 2002.

James AF. Stoner , 2000 . manajemen diterjemahkan oleh alfonsos
            Sirait . Erlangga , Jakarta

James AF. Stoner , 2001 . Manajemen, Jakarta: Erlangga.

Kartono , Kartini. 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono , 2004 . Metodologi Penelitian administrasi , Bandung : Alfabeta.

Sudarwan , Danin. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok Jakarta: Rineka Cipta.   

Siagian , Sondang P. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja Penerbit Rineka Cipta , Jakarta , 2002.

Susanto & Kardi , Koesnadi, Kepemimpinan Dalam Dunia Bisnis dan militer,
            Penerbit Grasindo , jakarta, 2004.

Subanegara , Hanna Permana. Diamond Head Drill dan Kepemimpinan dalam Manajemen rumah sakit, Penerbit Andi, Yogyakarta. 2005.

Thoha , Miftah , Perilaku Organisasi, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2005.

Tika , Moh , Pabundu. Metodologi Riset Bisnis Penerbit Bumi Aksara
            Jakarta , 2006.
Umar , Husein . 2005 . Riset SDM dalam organisasi . Jakarta : PT. Gramedia    Pustaka Utama. 

Winardi , 2000. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT. Rineka Cipta.





















KUISIONER
 


Nama : Eris Munandar.HS
Nim : 04151108
Program Studi : Manajemen (S1)
J udul Skripsi : Pengaruh Kepemimpinan Dan Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pertani (Persero) Palembang.
 


I. Identitas Responden
Sifat Rahasia
Nama                     :
Umur                     :
Pendidikan            :

II. Pengantar
1.      Daftar pertanyaan ini dibuat bertujuan hanya untuk kajian ilmiah
2.      Hasil pertanyaan ini tidak untuk dipublikasikan oleh karena itu mohon bantuan bapak / ibu / saudara / saudari untuk mengisi dengan pendapat masing – masing.
3.      Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi bapak / ibu / saudara / saudari.


III. Petunjuk Pengisian
1.      Isilah alternatif jawaban yang disediakan sesuai dengan pendapat bapak / ibu / saudara / saudari dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang disediakan.
2.      Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam penelitian ini tetapi yang dibutuhkan adalah jawaban yang objektif sesuai dengan pendapat bapak / ibu / saudara / saudari.
Kepemimpinan
1.      Apakah pimpinan pernah melibatkan saudara dalam setiap pengambilan keputusan didalam bidang pekerjaan saudara ?
a.       Selalu              c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b.      Sering              d. jarang
2. Apakah pimpinan dalam mengambil keputusan pernah mementingkan                                     kepentingan pribadi ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang
3.  Apakah pimpinan mau menerima kritik dan saran dari saudara ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang
4.  Apakah saudara pernah diberiakan kesempatan untuk mengemukakan                pendapat ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang
5.   Apakah pimpinan pernah memperhatikan ide – ide saudara ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang
         6. Apakah pimpinan sering melakukan komunikasi pada karyawan       khususnya saudara ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang
7. Apakah pimpinan memberikan contoh yang baik dalam melakukan pekerjaan ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang
8.  Apakah pimpinan pernah memberikan saran dan kritik bagi saudara dalam melaksanakan tugas ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang
9.  Apakah pimpinan pernah memberikan masukan kepada saudara tentang pekerjaan saudara ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang



10. Apakah pimpinan saudara mengetahui masalah yang ada dan sedang dihadapi perusahaan ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang



















KUISIONER
 


Nama : Eris Munandar.HS
Nim : 04151108
Program Studi : Manajemen (S1)
Judul Skripsi : Pengaruh Kepemimpinan Dan Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pertani (Persero) Palembang.
 


I. Identitas Responden
Sifat Rahasia
Nama                     :
Umur                     :
Pendidikan            :

II. Pengantar
1.      Daftar pertanyaan ini dibuat bertujuan hanya untuk kajian ilmiah
2.      Hasil pertanyaan ini tidak untuk dipublikasikan oleh karena itu mohon bantuan bapak / ibu / saudara / saudari untuk mengisi dengan pendapat masing – masing.
3.      Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi bapak / ibu / saudara / saudari.


III. Petunjuk Pengisian
1.   Isilah alternatif jawaban yang disediakan sesuai dengan pendapat bapak / ibu / saudara / saudari dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang disediakan.
2.      Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam penelitian ini tetapi yang dibutuhkan adalah jawaban yang objektif sesuai dengan pendapat bapak / ibu / saudara / saudari.
Insentif
1.Apakah pimpinan anda selalu memberikan insentif / bonus jika ada karyawan yang berprestasi ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang
2. Apakah pimpinan anda pernah mempermasalahkan tentang pemberian insentif ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang
3. Apakah karyawan bapak menggunakan sarana dan prasarana dengan baik dan tepat ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang


4. Apakah karyawan bapak pernah menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang
5. Apakah karyawan bapak bekerja sesuai dengan target yang ditetapkan ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang
6. Apakah pernah karyawan bapak menolak pekerjaan yang diberikan ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang
7. Apakah karyawan bapak bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering              d. jarang
8. Apakah pernah mengemukakan pendapat yang berhubungan dengan pemberian insentif ?
 a    Selalu              c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
 b    Sering             d. jarang
9. Apakah karyawan bapak pernah bertanggung jawab atas kesalahan dari pekerjaanya ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering             d. jarang


10. Apakah karyawan bapak pernah melakukan suatu pelatihan khusus yang berhubungan dengan pekerjaanya ?
a    Selalu               c. kadang – kadang                 e. tidak pernah
b    Sering             d. jarang



















KUISIONER
 


Nama : Eris Munandar.HS
Nim : 04151108
Program Studi : Manajemen (S1)
Judul Skripsi : Pengaruh Kepemimpinan Dan Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pertani (Persero) Palembang.
 


I. Identitas Responden
Sifat Rahasia
Nama                     :
Umur                     :
Pendidikan            :

II. Pengantar
1.      Daftar pertanyaan ini dibuat bertujuan hanya untuk kajian ilmiah
2.      Hasil pertanyaan ini tidak untuk dipublikasikan oleh karena itu mohon bantuan bapak / ibu / saudara / saudari untuk mengisi dengan pendapat masing – masing.
3.      Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi bapak / ibu / saudara / saudari.


III. Petunjuk Pengisian
1.   Isilah alternatif jawaban yang disediakan sesuai dengan pendapat bapak / ibu / saudara / saudari dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang disediakan.
2    Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam penelitian ini tetapi yang dibutuhkan adalah jawaban yang objektif sesuai dengan pendapat bapak / ibu / saudara / saudari.
Produktivitas
1. Bagaimana menurut saudara dengan pelatihan dan pendidikan yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan individu dan penguasaan atas bidang masing – masing ?
a    Sangat Baik                 c. Cukup                      e. Sangat Tidak Baik
b    Baik                             d. Tidak Baik
2. Bagaimana menurut saudara tentang tingkat pendidikan dan keahlian yang dimiliki karyawan ?
a    Sangat Baik                 c. Cukup                      e. Sangat Tidak Baik
b    Baik                             d. Tidak Baik
3. Bagaimana menurut anda mengenai pemberian motivasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan ?
a    Sangat Baik                 c. Cukup                      e. Sangat Tidak Baik
b    Baik                             d. Tidak Baik

4. Bagaimana menurut saudara mengenai lingkungan kerja perusahaan agar dapat memacu produktivitas ?
a    Sangat Baik                 c. Cukup                      e. Sangat Tidak Baik
b    Baik                             d. Tidak Baik
5. Bagaimana menurut anda mengenai hubungan karyawan dalam lingkungan kerja ?
a    Sangat Baik                 c. Cukup                      e. Sangat Tidak Baik
b    Baik                             d. Tidak Baik
6. Bagaimana menurut anda mengenai sistem manajemen yang ada dalam perusahaan ?
a    Sangat Baik                 c. Cukup                      e. Sangat Tidak Baik
b    Baik                             d. Tidak Baik
7. Bagaimana menurut anda dengan kemampuan karyawan dalam pelaksanaan tugas yang diberiakan pimpinan ?
a    Sangat Baik                 c. Cukup                      e. Sangat Tidak Baik
b    Baik                             d. Tidak Baik
8. Bagaimana menurut anda tanggapan karyawan dalam menerima tugas yang diberikan pimpinan perusahaan ?
 a    Sangat Baik                c. Cukup                      e. Sangat Tidak Baik
 b    Baik                            d. Tidak Baik
9. Bagaimana menurut anda mengenai produktivitas kerja karyawan ?
a    Sangat Baik                 c. Cukup                      e. Sangat Tidak Baik
b    Baik                             d. Tidak Baik
10. Bagaimana menurut anda dengan pemusatan pekerjaan oleh karyawan ?
a    Sangat Baik                 c. Cukup                      e. Sangat Tidak Baik

b    Baik                             d. Tidak Baik


EmoticonEmoticon