Saturday, June 7, 2014

CONTOH SKRIPSI AKUNTANSI TERBARU 2014 PENGARUH PERILAKU PEMAKAI TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI

PENGARUH PERILAKU PEMAKAI TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI: PARTISIPASI DAN KEPUASAN PEMAKAI SEBAGAI VARIABEL INDEPENDEN


ABSTRACT
This Research aims to test the influence of user participation and user satisfaction on the information systems performance. Respondents participating in this research are staff in academic departments of some colleges in Yogyakarta. This Research used survey method. The analysis used multiple regression to examine correlation between  user participation and user satisfaction to information systems performance. The result shows that user participation and user satisfaction influence on information systems performance individually.

Key words: User participation, user satisfaction, information systems performance.


A.    PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dewasa ini lingkungan organisasi mengalami perkembangn yang pesat dan perubahan yang luar biasa. Baik itu organisasi kecil ataupun organisasi yang besar, mempunyai keinginan untuk dapat bersaing baik jangka pendek maupun jangka panjang (competitive advantage). Untuk mencapai semua ini maka organisasi harus mampu melakukan semua kegiatannya dengan efektif dan efisien. Perubahan lingkungan bisnis memerlukan sistem informasi yang sesuai dengan perkembangan dunia bisnis. Informasi yang diperlukan harus cepat, akurat, tepat waktu, relevan, lengkap dan tersedia (Trisnawati,1998). Informasi merupakan salah satu sumber daya strategis yang harus dimiliki organisasi untuk dapat memenangkan persaingan global. Oleh karena itu, organisasi harus berusaha untuk mengoptimalkan peran informasi untuk mencapai tujuannya. Organisasi yang dapat mengelola dan memanfaatkan informasi secara efektif dan efisien akan memperoleh keuntungan di pasar global
Pengelolaan informasi memerlukan suatu sistem informasi yang tidak ketinggalan jaman. Sehingga organisasi yang menekankan pengelolaan informasi pasti akan selalu mengembangkan sistem informasinya agar sesuai dengan tuntuan lingkungan global. Pengembangan sistem informasi berarti mengubah teknologi informasi yang digunakan oleh organisasi. perubahan tersebut pasti menimbulkan akibat positif, maupun negatif. akibat positifnya tentu adalah makin efisiennya kegiatan organisasi, sedangkan akibat buruknya kemungkinan besar, sumber daya yang ada di dalam organisasi tidak siap dengan perubahan teknologi. Keadaan seperti itu tentu menimbulkan demotivasi, sehingga kemungkinan teknologi informasi tidak dapat digunakan dengan optimal.
Untuk mengurangi dampak buruk perubahan sistem informasi, biasanya perusahaan menempuh berbagai cara misalnya dengan melibatkan pemakai teknologi informasi dalam pengembangan sistem informasi atau yang disebut partisipasi pemakai, merancang suatu sistem perubahan yang familiar atau yang dikenal dengan proses sosialisasi, membuat komunikasi formal dalam pengembangan sistem informasi (McLeod, 1998).
Beberapa hasil penelitian sebelumnya tentang kepuasan pemakai menunjukkan bahwa kepuasan pemakai diperoleh dari pemakai yang mempunyai partisipasi terhadap pengembangan sistem informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Restuningdiah (1999) mengenai partisipasi pemakai dan kinerja sistem informasi menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara partisipasi pemakai dengan peningkatan kinerja sistem informasi. Penelitian terhadap kinerja sistem informasi menunjukan bahwa penilaian terhadap kinerja sistem informasi dipengaruhi beberapa faktor. Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi menyimpulkan bahwa tingginya kepuasan pemakai diperoleh dari pemakai yang mempunyai partisipasi dalam pengembangan sistem.
 Sistem informasi mempunyai peranan yang strategik dalam suatu perguruan tinggi, yaitu membantu manajemen perguruan tinggi dalam hal menyediakan informasi yang mendukung untuk dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan. Karena mempunyai peranan yang strategik, maka suatu perguruan tinggi perlu memikirkan bagaimana caranya agar sistem informasi yang telah ada dan akan dibangun bisa mencapai kesuksesan.Hal ini mendorong penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh partisipasi dalam pengembangan sistem informasi dan kepuasan pemakai dalam kaitannya dengan kinerja sistem informasi di perguruan tinggi.
2.      Perumusan Masalah
Dalam upaya pengembangan sistem informasi, masing-masing individu dalam organisasi mempunyai tingkat partisipasi dan kepuasan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tingkat partisipasi dan kepuasan pemakai akan mempengaruhi kesuksesan sistem, dimana partisipasi pemakai dapat meningkatkan kinerja sistem informasi. Maka permasalahan yang diajukan pada penelitian ini adalah : Bagaimana pengaruh partisipasi dan kepuasan pemakai terhadap kinerja sistem informasi
B. KAJIAN TEORI
a.  Partisipasi Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi
Barki dan Hartwick (1994) menyatakan partisipasi pemakai sebagai perilaku penugasan dan aktivitas yang dilakukan atau yang mewakilinya selama proses pengembangan sistem informasi. Partisipasi yang dilakukan oleh pemakai berupa intervensi personal yang nyata atau aktivitas pemakai dalam pengembangan sistem. Pemakai sistem informasi adalah siapa saja yang membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan.
Beberapa penelitian yang mencoba menghubungkan partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi dengan kepuasan pemakai sistem informasi telah dilakukan. Hasil penelitian Mc.Keen, et al.(1994) yang melibatkan responden dari 8 perusahaan besar dengan berbagai ragam derajat partisipasi pemakai akhir, menunjukkan bahwa partisipasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai. Hasil penelitian Lawrence dan Low (1993) yang melibatkan pemakai akhir pada 2 sistem informasi yang dikembangkan oleh pemerintah publik Australia, menunjukkan persepsi partisipasi para pemakai akhir berpengaruh sangat signifikan terhadap kepuasan pemakai. Di Indonesia, penelitian terhadap partisipasi pemakai telah dilakukan oleh Restuningdiah (1999) mengenai partisipasi pemakai dan kinerja sistem informasi menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara partisipasi pemakai dengan peningkatan kinerja sistem. Rahayu dan Supriyadi (2000) melakukan penelitian yang mempertimbangkan level perkembangan sistem dengan melihat hubungan antara kinerja sistem informasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Soegiarto (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem menyimpulkan bahwa tingginya kepuasan pemakai diperoleh dari pemakai yang mempunyai partisipasi dalam pengembangan sistem. Penelitian Indarti (2001) yang melibatkan manajer pemasaran, manajer produksi, manajer riset dan pengembangan, manajer keuangan, dan manajer personalia pada perusahaan-perusahaan besar yang tergabung dalam Hand Book of Top Companies and Big Group in Indonesia  2000, hasilnya menunjukkan bahwa partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi, perceived usefulness (yaitu sejauhmana seseorang menyakini bahwa penggunaan sistem informasi akan meningkatkan kinerjanya) dan strategi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas penggunaan sistem informasi.Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa partisipasi pemakai mempunyai hubungan positif dengan kinerja sistem informasi.
Vroom dan Jago (1988) menyatakan bahwa dalam setiap bagian pengembangan sistem, partisipasi diartikan sebagai keikutsertaan pemakai dalam memberikan kontribusi. Mereka menyatakan bahwa pemakai yang berpartisipasi adalah pemakai yang ikut memberikan kontribusi dalam pengembangan sistem informasi. Misalnya partisipasi pemakai yang bervariasi dalam pembuatan formulir (Locke dan Schweiger,1979; Vroom dan Jago, 1988; et Barki dan Hartwick, 1994) dapat berupa partisipasi secara langsung (partisipasi berupa tindakan langsung dari individu pemakai sistem), partisipasi secara tidak langsung (partisipasi berupa representasi kepada pemakai lain), partisipasi formal (menggunakan kelompok formal, tim khusus, pertemuan-pertemuan rutin, dan mekanisme-mekanisme), partisipasi tidak formal (melalui hubungan yang tidak formal, diskusi, dan tugas-tugas), partisipasi yang dilakukan secara individu ataupun partisipasi yang dilakukan secara kelompok. Dalam pengembangan sistem informasi lingkup partisipasi pemakai sangat bervariasi, misalnya dalam identifikasi masalah, evaluasi sistem lama, pencarian solusi secara umum, pemilihan sistem informasi yang akan dikembangkan dan implementasi sistem tersebut.
Pemakai akan menggunakan sistem informasi apabila informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut adalah berkualitas yaitu akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga berguna sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. Kualitas informasi dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan pemakai dalam pengembangan sistem informasi (Indarti, 2001). Hal ini dimungkinkan terjadi karena pemakai dapat memberikan penilaian yang lebih lengkap dan akurat tentang kebutuhan informasi pemakai (Norton dan Mc Farlan, 1975; Robey dan Farrow,1982), memperbaiki pemahaman pemakai mengenai sistem (Lucas, 1974; Robey dan Farrow, 1982), meningkatkan penerimaan sistem oleh pemakai dengan mengembangkan harapan yang realistis terhadap kemampuan sistem (Gibson, 1977), memberikan sarana untuk melakukan tawar-menawar atau bargaining dan pemecahan konflik tentang perancangan sistem (Keen, 1981) dalam Mc. Keen et al.(1994), dan memperkecil penolakan terhadap perubahan atau resistance to change dari pemakai terhadap sistem informasi yang dikembangkan (Muntoro, 1994;Indarti,2001)
Partisipasi pemakai seharusnya ada pada semua tahap pengembangan sistem informasi yang biasa disebut System Development Life Cycle. Tahapan ini meliputi perencanaan, analisis, perancangan, implementasi dan post implementasi. Partisipasi dalam pengembangan sistem informasi dapat meningkatkan kepuasan pemakai, dalam hal ini peningkatan kepuasan pemakai dalam menggunakan sistem informasi akan dapat meningkatkan kinerja sistem tersebut.
b.      Kepuasan Pemakai
Kepuasan pemakai menurut Ives, Boroundi dan Olson (dalam Astuti, 2003) adalah seberapa jauh informasi yang disediakan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan.
Beberapa penelitian yang mencoba menghubungkan kepuasan pemakai dengan kinerja sistem informasi telah dilakukan. Hasil penelitian King dan Rondriquez, 1978; Robey dan Zeller,1978 mengenai kepuasan pemakai dengan kinerja sistem informasi menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara kepuasan pemakai dengan kinerja sistem informasi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Olson dan Ives’s (1981) dan Tait dan Vessey’s (1988) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kepuasan pemakai dengan kinerja sistem.
c.       Kinerja Sistem Informasi
Kinerja sistem informasi menurut Soegiarto (2001), merupakan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kinerja sistem berarti penilaian tehadap pelaksanaan sistem tersebut, apakah sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau belum. Penilaian tehadap kinerja sistem merupakan kepuasan kerja yang didapat pemakai sistem dalam pengoperasian sistem, manfaat yang dirasakan oleh pemakai kaitannya dengan sistem yang digunakan serta frekwensi tingkat pemakaian dalam penggunaan sistem. Rahayu dan Supriyadi (2000) melakukan penelitian yang mempertimbangkan level perkembangan sistem dengan melihat hubungan antara kinerja sistem informasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Soegiarto (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem menyimpulkan bahwa tingginya kepuasan pemakai diperoleh dari pemakai yang mempunyai partisipasi dalam pengembangan sistem.
C. METODE PENELITIAN
a.      Model dan Hipotesis Penelitian
Partisipasi pemakai merupakan keterlibatan pemakai sistem informasi dalam pengembangan sistem informasi. Apabila pemakai diberi kesepatan untuk memberikan pendapat dan usulan dalam pengembangan sistem informasi maka pemakai akan secara psikologis akan merasa bahwa sistem informasi tersebut merupakan tanggungjawabnya. Rasa tanggungjawab itu menyebabkan pemakai akan lebih baik dalam penggunaan sistem informasi, lebih perhatian dalam pemeliharaan sistem informasi sehingga dengan penggunaan yang seperti itu diharapkan kinerja sistem informasi akan meningkat.
Kepuasan pemakai merupakan rasa terpenuhinya kebutuhan pemakai akan sistem informasi. Kepuasan pemakai ditunjukkan oleh terpenuhinya kebutuhan pemakai dan kemudahan pemakai dalam mengoperasikan sistem informasi. Semakin terpenuhi kepuasan pemakai, maka pemakai akan semakin efektif dalam penggunaan sistem informasi, sehingga kinerja sistem informasi semakin tinggi.
Berdasarkan uraian logika tersebut maka model penelitian yang akan diuji
 




Atas dasar teori, uraian logika dan model penelitian yang akan diuji, maka hipotesis yang dikemukakan adalah :
H1        : Partisipasi pemakai mempunyai pengaruh terhadap kinerja sistem informasi.
H2          : Kepuasan pemakai mempunyai pengaruh terhadap kinerja sistem informasi.
H3        : Interaksi antara partisipasi dan kepuasan pemakai mempunyai pengaruh terhadap kinerja sistem informasi.
b. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa data hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden, yaitu karyawan pada 5 Perguruan tinggi swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta. Alasan pemilihan karyawan perguruan tinggi tersebut, karena perguruan tinggi yang bersangkutan telah menerapkan sistem informasi berbasis komputer dalam pelayanan pada mahasiswa dengan tingkat penggunaan sistem yang seimbang. Seimbang dalam arti bahwa tingkat komputerisasi hampir sama di lima PTS tersebut, yaitu dalam bidang akademik. Kuesioner yang dibagi terdiri dari:
1)      Pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data partisipasi pemakai yang dikaitkan dengan kinerja sistem informasi, terdiri dari 11 pertanyaan yaitu kontribusi terhadap pengembangan sistem, keanggotaan tim pengembang, penyelesaian hambatan, pengidentifikasian masalah, pengembangan prosedur yang ada, tanggung jawab terhadap operasional sistem, volume pekerjaan harian, rutinitas pekerjaaan, pengulangan aktivitas, tingkat penggunaan aplikasi yang ada dan frekwensi penggunaan sistem. Item-item pertanyaan diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert. Point 1 menunjukkan tidak ada keterkaitan data partisipasi pemakai dengan kinerja sistem informasi, sedangkan point 5 menunjukkan data partisipasi pemakai sangat terkait dengan kinerja sistem informasi.
2)      Pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui tingkat kepuasan pemakai terhadap sistem informasi yang ada, terdiri dari 5 pertanyaan, yaitu penggunaan sistem dalam penyelesaian pekerjaan, efisiensi, efektifitas, peranan sistem dalam pembuatan keputusan dan kegunaan sistem.Item-item pertanyaan diukur dengan 5 point skala Likert. Point 1 menunjukkan tidak ada keterkaitan antara tingkat kepuasan pemakai dengan kinerja sistem informasi, sedangkan point 5 menunjukan adanya keterkaitan antara tingkat kepuasan pemakai dengan kinerja sistem informasi.


c. Metoda Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel
Sampel penelitian diambil dari karyawan lima PTS di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai tingkat sistem informasi yang hampir sama. Pemilihan perguruan tinggi tersebut dikarenakan perguruan tinggi yang bersangkutan telah menerapkan sistem informasi terkomputerisasi dalam memberikan pelayanannya. Pemilihan ini dikarenakan perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan akan cepat terkena dampak kemajuan teknologi seperti hal-hal yang berkaitan dengan kurikulum, kualitas layanan, kemudahan layanan serta kesesuaian dengan harapan pemakai sistem.
Survey yang dilakukan dengan cara mendatangi secara langsung perguruan tinggi yang dijadikan sampel dengan menghubungi Bagian Personalia. Peneliti menyebarkan kuesioner dengan cara bertemu dengan responden yang bersangkutan, menjelaskan maksud penelitian dan menjelaskan cara pengisian kuesioner. Peneliti akan mengambil kembali kuesioner yang telah terisi satu hingga dua minggu kemudian.
Kuesioner yang disebarkan sejumlah 70, kuesioner kembali sejumlah 60, 5 diantaranya tidak dapat diolah karena jawaban kuesioner tidak lengkap.
d. Metoda Pengukuran Variabel
a)  Partisipasi Pemakai
Partisipasi yang dilakukan oleh pemakai menurut Mumford dalam Larence dan Law (1993) berupa intervensi personal yang nyata atau aktivitas pemakai dalam pengembangan sistem yang digolongkan atas tiga tipe yaitu : konsultatif, representatif, dan konsensus. Instrumen ini diukur dengan 6 items pertanyaan menggunakan 5 point skala Likert. Variabel partisipasi pemakai mempunyai alpha total sebesar 0,7900. Hasil ini lebih besar dari penelitian Choe (1996) sebesar 0,66.
b)  Kepuasan Pemakai
Kepuasan pemakai menurut Ives, Baroudi dan Olson (1980), adalah seberapa jauh informasi yang disediakan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan. Kepuasan pemakai berkaitan dengan seberapa besar tingkat kepuasan pemakai sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi. Instrumen ini diukur dengan 5 items pertanyaan menggunakan 5 point skala Likert. Variabel kepuasan pemakai mempunyai alpha total sebesar 0,6975. Hasil ini lebih kecil dari penelitian yang dilakukan Soegiarto (2001) sebesar 0,9135. Perbedaan ini dikarenakan penelitian ini hanya menggunakan 5 items pertanyaan pada 5 point skala Likert, sedangkan penelitian Soegiarto (2001) menggunakan 8 items pertanyaan. Pengurangan items pertanyaan dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi sampel yang digunakan.


c)  Kinerja Sistem
Kinerja sistem menurut Soegiarto (2001), adalah penilaian terhadap realisasi dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kinerja sistem berkaitan dengan seberapa besar tingkat kinerja sistem yang ada. Instrumen ini diukur dengan 5 items pertanyaan pada 5 point skala Likert.
Variabel kinerja sistem mempunyai alpha total sebesar 0,7116. Hasil ini lebih kecil dari penelitian Mc. Keen (1994) sebesar 0,74 dan penelitian Choe (1996) sebesar 0,92. Perbedaan ini disebabkan pada penelitian ini menggunakan 5 items pertanyaan pada 5 point skala Likert, sedangkan pada penelitian terdahulu menggunakan 4 items pertanyaan pada 7 point skala Likert.
D. HASIL ANALISIS DATA
Hasil data diperoleh berdasarkan jawaban dari pertanyaan kuesioner yang diberikan oleh responden yang diolah sebanyak 55 kuesioner. Pada bagian ini akan diuraikan mengenai hasil analisis data yang telah dilakukan.

1. Karakteristik Responden

Sampel penelitian ini adalah karyawan bagian di perguruan tinggi yang telah terkomputerisasi di wilayah Jogjakarta. Responden terdiri dari karyawan bidang akademik dan pelayanan pada mahasiswa yang berasal dari universitas 47%, sekolah tinggi 20% dan institut 33%. Jabatan responden pengisi kuesioner ini terdiri dari kepala bagian 33% dan staf 67%. Sedangkan dari tingkat pendidikannya terdiri dari berpendidikan S2 = 6%, S1 = 42% dan D3 = 36%. Berdasarkan paparan sampel tersebut maka dapat dikatkan bahwa pengisi kuesioner adalah pihak yang dimaksud dalam penelitian ini karena pihak-pihak tersebut banyak terlibat dalam penggunaan sistem informasi.

2.   Pengujian Hipotesa dan Pembahasan
Model statistik yang digunakan dalam untuk menguji hipotesa penelitian ini adalah menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi linear. Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel independen (partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai) terhadap variabel dependen (kinerja sistem informasi). Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh interaksi kedua variabel independen terhadap variabel dependen digunakan Moderated Regression Analysis (MRA).
Pengujian korelasi menggunakan analisis korelasi pearson product moment. Pada tabel 4.2.1 berikut disajikan matrik korelasi yang menyatakan hubungan variabel dependen dengan variabel-variabel independen.
Tabel C.1 Tabel Korelasi
Variabel
Y
X1
X2
Y
1,000
0,429**
0,302*
*  Korelasi signifikan pada tingkat 0,05
** Korelasi signifikan pada tingkat 0,10
Keterangan : Y      : Kinerja Sistem Informasi
                      X1    : Partisipasi pemakai
                      X2    : Kepuasan Pemakai
Tabel C.1 diatas memperlihatkan adanya korelasi positif dan hubungan signifikan antara kinerja sistem informasi dengan partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai pada tingkat signifikansi 0,05 dan 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan searah antara variabel dependen dengan variabel independen.
Tabel C.2 Ringkasan Hasil Analisis Regresi
H
Persamaan Regresi
Nilai F
Sign
R2
H1
Y = 8,720 + 0,445 X1
11,937
0,001
0,184
H2
Y = 12,017 + 0,376 X2
5,306
0,025
0,091
H3
Y = 12,795 – 0,05616 X1 – 0,302 X2 + 0,03165 X1.X2
7,711
0,000
0,312
H   : Hipotesis
Y   : Kinerja Sistem Informasi
X1  : Partisipasi Pemakai
X2  : Kepuasan Pemakai
Hasil Pengujian Anova atau uji F tes untuk hipotesis 1 menunjukkan nilai sifnifikansi 0,001 ; untuk hipotesis 2 menunjukkan nilai signifikansi 0,025 dan untuk hipotesis 3 menunjukkan  nilai signifikansi 0,000, kesemuanya menunjukkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
1.      Pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja sistem informasi
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk variabel partisipasi pemakai bernilai positif yang berarti bahwa partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan 0,001 terhadap kinerja sistem informasi. Terdapat hubungan positif atau searah yang ditunjukkan antara partisipasi dalam pengembangan sistem informasi dengan kinerja sistem informasi. Hal ini berarti semakin besar tingkat partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi, maka akan semakin besar pula tingkat kinerja sistem yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akan dapat meningkatkan kinerja sistem informasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa apabila pemakai sistem diberi kesempatan berpartisipasi dalam pengembangan sistem informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung berarti informasi yang mereka peroleh dapat terpenuhi, sehingga mereka cukup mengenal sistem informasi yang dioperasikan. Penjelasan atas hasil ini adalah bahwa partisipasi pemakai dapat memperbaiki kualitas sistem dan informasi yang dihasilkan sehingga dapat bermanfaat bagi pemakainya. Dengan berpartisipasi, pemakai dapat memberikan informasinya dan dapat memperbaiki pemahaman pemakai tentang sistem, sehingga sistem informasi yang dikembangkan akan dapat digunakan oleh para pemakai.
Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi berhasil didukung. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan Choe (1996).
2.   Pengaruh kepuasan pemakai terhadap kinerja sistem informasi
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk variabel kepuasan pemakai menunjukkan nilai positif yang berarti bahwa kepuasan pemakai mempunyai pengaruh positif dan signifikan 0,025 terhadap kinerja sistem informasi. Terdapat hubungan positif atau searah yang ditunjukkan antara kepuasan pemakai dengan kinerja sistem informasi. Hal ini berarti semakin besar tingkat kepuasan pemakai, maka akan semakin besar pula tingkat kinerja sistem informasi yang dihasilkan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan akan dapat meningkatkan kinerja sistem informasi. Menurut karyawan tingkat kepuasan mereka semakin tinggi dengan tersedianya aplikasi-aplikasi yang beragam dalam sistem informasi. Penjelasan atas hasil ini adalah bahwa kepuasan pemakai dapat meningkatkan frekwensi penggunaan sistem dan informasi yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. Kepuasan pemakai terhadap sistem informasi diwujudkan oleh aplikasi-aplikasi yang terdapat dalam sistem informasi, sehingga dapat membantu pemakai dalam penyelesaian pekerjaan, pembuatan keputusan dan efektivitas serta efisiensi pekerjaan, hal ini dapat meningkatkan kinerja sistem informasi.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa kepuasan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi berhasil didukung. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian King dan Rondriquez ,1978 ; Robey dan Zeller, 1978.
     3. Interaksi antara partisipasi dan kepuasan pemakai mempunyai pengaruh terhadap kinerja sistem informasi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk interaksi kedua variabel independen (partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai) terhadap variabel independen sebesar 0,03165 pada tingkat signifikansi 0, 550 diatas nilai signifikansi yang ditetapkan (p = 0,05). Hasil persamaan regresi yang diperoleh, yang akan digunakan untuk melihat interaksi antara partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai terhadap kinerja sistem informasi, menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat signifikansi yang dihasilkan > nilai alpha yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa interaksi partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi tidak berhasil didukung.
Berdasarkan hasil uji statistik tersebut dapat diketahui bahwa partisipasi dalam pengembangan sistem informasi dan kepuasan pemakai mempunyai pengaruh terhadap kinerja sistem informasi. Diantara kedua variabel independen, ternyata variabel partisipasi pemakai mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan variabel kepuasan pemakai. Hasil penelitian ini mendukung penelitian partisipasi pemakai yang dilakukan oleh Choe (1996) dan penelitian tentang kepuasan pemakai yang dilakukan oleh King dan Rondriquez , 1978 ; Robey dan Zeller , 1978. Sedangkan interaksi antara partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informsi. Jadi kedua variabel independen hanya berpengaruh secara individu terhadap variabel dependen. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi dan kepuasan pemakai tidak saling terkait. Dalam arti apabila pemakai sistem diberi kesempatan berpastisipasi, maka kinerja sistem akan meningkat namun partisipasi tersebut mungkin tidak meningkatkan kepuasan pemakai. Demikian juga sebaliknnya, apabila pemakai merasa puas terhadap sistem informasi yang dijalankan, kepuasan itu belum tentu berasal dari pertisipasi.
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah partisipasi pemakai dapat mempengaruhi kinerja, kepuasan pemakai juga dapat mempengaruhi kinerja dan itu berlaku secara individual. Dalam arti apabila pemakai diberi kesempatan untuk berpartisipasi, maka partisipasi tersebut belum tentu memuaskan pemakai. Sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat diteliti lagi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pemakai terhadap penggunaan sistem informasi.
E. KESIMPULAN DAN KETERBATASAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian dari data dalam penelitian mengenai pengaruh partisipasi dan kepuasan pemakai terhadap kinerja sistem informasi pada perguruan tinggi di wilayah Jogjakarta, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.      Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh yang positif signifikan antara partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi, yaitu koefisien regresi sebesar 0,445 pada tingkat signifikansi 0,001. Persamaan regresi yang diperoleh yaitu Y = 8,720 + 0,445X1. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar tingkat partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi maka akan semakin besar pula tingkat kinerja sistem informasi yang dihasilkan. Dengan berpartisipasi, pemakai dapat memberikan informasi lengkap tentang kebutuhan informasi pemakai yang berkaitan dengan sistem informasi, memperbaiki pemahaman pemakai tentang sistem dan memperkecil penolakan terhadap perubahan. Hasil ini berarti bahwa menerima atau mendukung hipotesa pertama yang diajukan yaitu partisipasi pemakai mempunyai pengaruh terhadap kinerja sistem dan juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Choe (1996).
2.      Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh yang positif signifikan antara kepuasan pemakai terhadap kinerja sistem informasi, yaitu koefisien regresi sebesar 0,376 pada tingkat signifikansi 0,025. Persamaan regresi yang diperoleh yaitu Y = 12,017 + 0,376 X2. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar tingkat kepuasan pemakai maka akan semakin besar pula tingkat kinerja sistem informasi yang dihasilkan. Peningkatan kepuasan pemakai dapat meningkatkan kinerja sistem. Hasil ini berarti menerima atau mendukung hipotesa kedua yang diajukan yaitu kepuasan pemakai mempunyai pengaruh terhadap kenerja sistem informasi dan mendukung penelitian yang dilakukan oleh King dan Rondriquez , 1978 ; Robey dan Zeller, 1978.
3.      Hasil analisis data menunjukkan tidak terdapat pengaruh interaksi partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai terhadap kinerja sistem, interaksi kedua varibel independen sebesar 0,03165 pada tingkat signifikansi 0,550 > tingkat signifikansi yang ditetapkan. Kedua variabel independen hanya berpengaruh secara individu terhadap kinerja sistem informasi. Hal ini berarti menolak atau tidak mendukung hipotesa ketiga yang diajukan yaitu interaksi antara partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai mempunyai pengaruh terhadap kinerja sistem informasi.

2. Keterbatasan
Hasil analisis yang dikemukakan dalam penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang sebaiknya menjadikan perhatian bagi peneliti selanjutnya, yaitu penelitian ini hanya dilakukan di wilayah Jogjakarta, sehingga permasalahan yang terjadi pada daerah penelitian tidak begitu kompleks. Alasan tersebut dikarenakan daerah penelitian hanya memiliki beberapa perguruan tinggi terkomputerisasi dibandingkan dengan daerah lain yang memiliki lebih banyak perguruan tinggi terkomputerisasi. Hal ini menyebabkan penelitian ini hanya mencerminkan pola partisipasi dan kepuasan karyawan pada permasalahan yang tidak begitu kompleks.
Agar hasil penelitian lebih akurat, peneliti menyarankan bagi peneliti berikutnya untuk memilih responden yang mempunyai pengetahuan sistem informasi yang memadai. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan akan menggunakan sampel perguruan tinggi terkomputerisasi di daerah yang lebih luas lagi, sehingga hasil penelitiannya dapat digeneralisasikan. Keterbatasan yang lain adalah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini hanya berpengaruh sebesar 30,7 %, sehingga masih ada 69,3 % variabel lain yang belum terdefinisi yang mempengaruhi kinerja sistem informasi.
F. DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri, 2003, Pengaruh Diversitas Kemanfaatan dan Lingkup Pengembangan Kemanfaatan Tehnologi Informasi terhadap Kepuasan Pemakai, Kompak, Jan-April, hal 94-117.

Barki H., and  Hartwick., 1994, Measuring User Participation, User Involvement and User Attitude, Management Information Systems Quarterly., March, pp. 59-82.

Brancheau, C.J., et all, 1996, Key Issues in Information Systems Management:1994-1995 SIM Delphi Result, Management Information System Quarterly, June, pp. 225-243.

Choe, Jong, Ming., 1996, Relationship among Performance of Accounting Information Systems, Influence Factors, and Evolution Level of Information Systems, Journal of Management Information System, Spring.

Goodhue, D.L., and Thomson, R. L., 1995, Task Technology Fit and Individual Performance, Manegement Information System Quarterly, June, pp. 215-236.

Gui, F., 1991, The Effect of Management Accounting Systems and Environment Uncertainty of Small Business Management’s Performance, Accounting and Business Research, 22, pp.57-61.

HM., Jogiyanto, 1995, Analisis dan Desain System Informasi Pendekatan Terstruktur: Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta.
Indarti, Kentris, 2001, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas Penggunaan System Informasi Akuntansi, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Desember, hal. 83-93.

Lawrence, M and Low, G., 1993, Exploring Individual User Satisfaction Within-Led Development, Management Information System Quarterly, June, pp. 195-208.

Mc.Keen, D.J., et.all., 1994, The Relationships User Participation and User Satisfaction: An Investigation of Four Contingency Factors, Management Information System Quarterly, December.

Soegiharto, 2001, Influence Factor Affecting The Performance of Accounting Information System, Gadjah mada International Journal of Business, 3 (2), pp. 177-197.

Sunariyah, 1996, Aspek Perilaku dalam System Informasi Akuntansi, Kompak, Nov, 12, hal 44-53.

Trisnawati, Rina, 1998, Pertimbangan Perilaku dan Faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan System Informasi, Kajian Bisnis, Mei-September, hal 77-86.


Wilkinson, J.W., 1992, Accounting Information System, 3th Ed., John Willey and Sons, New York.


EmoticonEmoticon