Persepsi Manajer Terhadap Fungsi Audit Internal (Studi Empiris Pada Industri
Perbankan di Makassar)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi
manajer mengenai fungsi audit internal dan seberapa besar persepsi tersebut
memengaruhi kinerja auditor internal. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif dengan pendekatan survei. Data yang terkumpul diperoleh
melalui penyebaran kuesioner kepada 53responden, yaitupara manajer pada Bank
Indonesia (BI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank
Sulselbar, dan Bank Hasamitra. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan
metodeuji t dengan bantuan program aplikasi SPSS versi 20.0. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa manajer memberikan persepsi yang positif terhadap fungsi
audit internal dengan nilai persentase sebesar 95,5% mengenai fungsi audit internal.
Para manajer menilai akan pentingnya keberadaan atau pengaruh suatu fungsi audit
internal dalam perusahaan.
Kata kunci: Pengaruh
Persepsi Manajer, Fungsi Audit Internal.
ABSTRACT
This study aims to determine how perceptions of managers
regarding the internalaudit function and how these perceptions affect the
performance of the internalauditor. The method used is descriptive method survey
approach. The collected dataobtained through questionnaires to 53 responden,
yaitupara manager at BankIndonesia (BI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank
Tabungan Negara (BTN), BankSulselbar, and Bank Hasamitra. Hypothesis testing research
conducted using t test with the help of the application program SPSS version
20.0. The results showed thatmanagers give positive perception of the internal
audit function to the percentage value of 95.5% of the internal audit function.
The manager will assess theimportance of the presence or influence of an internal
audit function within the company.
Keywords: Influence
Managers Perceptions, Internal Audit Function
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peran pengawasan dalam organisasi
selalu dianggap penting, tetapi belum tentu faktanya benar-benar dibutuhkan.
Fenomena yang kontradiktif mengenai komitmen pebisnis untuk mengembangkan peran
pengawasan sejalan dengan kompleksitas dan fluktuasi bisnis yang dihadapi.Pada
perkembangan hingga saat ini, audit tidak hanya dilakukan oleh pihak eksternal
organisasi. Namun pada fakta yang berkembang sebagian organisasi seringkali
menganggap audit internal merupakan suatu bentuk pengawasan yang tidak terlalu
penting “tidak ada tidak apa-apa, kalau ada tentu lebih baik”. Internal Audit
mungkin saja dianggap tidak relevan lagi bila berbagai faktor penting organisasi
yang bisa mencegah penyimpangan dapat berperan secara memadai, yaitu adanya
leadership dan organisasi yang kuat mengendalikan segala sesuatu, kompetensi
SDM yang memadai sesuai bidangnya, sistem operasi yang efektif, serta teknologi
pendukung yang canggih.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran
organisasi akan pentingnya pengawasan internal bagi organisasi, sudah banyak
organisasi yang membentuk suatu fungsi audit internal yang bertugas untuk
menguji dan mengevaluasi pengendalian internal organisasinya. Namun, masih
banyak pimpinan organisasi yang masih bingung dengan ruang lingkup maupun tugas
audit internal. Hal ini kemungkinan terjadi disebabkan oleh pimpinan organisasi
tidak terikat oleh siapapun dalam memberi tugas mengenai fungsi audit internal,
bahkan pada perusahaanswasta maupun pribadi tidak ada paksaan yang mengharuskan
ada fungsi audit internal. Walaupun begitu, perkembangan fungsi audit internal
sudah mengarah pada keharusan perusahaan memiliki fungsi audit internal.Kumaat
(2011) menarik kesimpula berkaitan dengan fungsi audit internal sebagai
berikut.
Audit internal sebagai suatu aktivitas
penilaian independen yang dibentuk dalam rangka menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan
bagi organisasi yang bertujuan untuk membantu anggota organisasi agar dapat menyelesaikan
tanggungjawabnya secara efektif dan karena tujuan tersebut audit internal
menyediakan bagi mereka analisis, penilaian, rekomendasi, nasihat, jaminan, dan
informasi sehubungan dengan aktivitas yang diperiksa.Karena tanpa adanya fungsi
audit internal, pimpinan termasuk di dalamnya dewan direksi akan kesulitan
untuk memeroleh informasi internal yang bebas mengenai kinerja organisasi.
Dalam menjalankan fungsinya, audit internal sering dihadapkan dengan berbagai
persoalan yang tidak jarang memengaruhi kinerja audit internal itu sendiri,
salah satu persoalan tersebut diantaranya menyangkut persepsi pimpinan
berkaitan dengan audit internal, persepsi dapat berdampak pada kerjasama maupun
dukungan para pimpinan organisasi. Namun pada kenyataannya, para manajer
seringkali terjebak pada persepsinya yang menyebabkan tidak terwujudnya
kerjasama dan dukungan yang seharusnya terjalin antara auditor internal dengan
para manajer, karena pada dasarnya klien utama auditor internal secara
eksklusif yaitu pihak internal perusahaan yang berarti para manajer itu
sendiri. Apabila kerjasama atau dukungan yang diharapkan tidak terjalin, maka
pasti akan berpengaruh terhadap kinerja auditor langsung maupun tidak langsung.
Jika Sobat Ingin Skripsi dengan Judul ”Persepsi Manajer Terhadap Fungsi Audit Internal (Studi Empiris Pada Industri
Perbankan di Makassar)” ini, Coment
Dibawah sertakan alamat email, kami akan segera mengirimkannya secara GRATIS, terima kasih ^^
4 comments
mau yang full versinya donk
tolong kirimin ke sini ya : oktarina.shindy@yahoo.co.id
mau full nya dong ke locktresh@gmail.com
boleh minta versi lengkapnya kak
dohar.campuss@gmail.com
terima kasih kak
kak boleh minta versi full nya dong
kirim ke aisyaharief01@gmail.com
makasih kak
EmoticonEmoticon